Laura kini sedang duduk di bangku kuliah dan sedang semester 8 yaitu semester akhir. Saat ini ia sedang menyiapkan naskah untuk sidang skripsinya minggu depan.
Ia sedang sibuk duduk didepan laptop sambil sesekali mengelus perutnya yang besar. Ya, saat ini Laura sedang mengandung dan kandungannya sudah berusia 39 Minggu yang berarti bisa lahir kapan saja.
Laura hamil akibat teman kuliahnya Bagas. Mereka adalah friend with benefit dimana saling memuaskan satu sama lain tanpa terikat sebuah hubungan hingga akhirnya suatu saat karena terlalu sering berhubungan intim tanpa pengaman meski Laura rajin meminum obat kontrasepsi namun tetap saja akhirnya kebobolan dan menyebabkan Laura hamil seperti sekarang.
Saat ini bayi Laura sudah tepat di jalur lahir sehingga bagian bawah perutnya sudah keras menandakan kepala bayinya sudah dibawah dan tinggal menunggu waktunya. Perkiraan dokter biasanya ibu hamil akan melahirkan pada usia kandungan 40 minggu dan untuk kehamilan pertama biasanya bisa lebih lama.
Laura selalu ingin melahirkan secara normal sehingga ia sabar menunggu bayi pertamanya itu lahir. Selama hamil pun, Laura dan Bagas tidak mengurangi aktivitas ranjang mereka justru mereka menganggap selama kehamilan adalah periode yang pas untuk mereka sering melakukannya karena toh sudah hamil juga jadi gak akan hamil lagi kan?
Dan kebetulan kandungan Laura juga dalam kondisi yang sehat sehingga mereka tidak khawatir bayi mereka kenapa-kenapa. Meskipun ini hamil di luar nikah tetapi mereka sangat sayang dengan bayi yang dikandung Laura.
Selama mengerjakan skripsi, bayi dikandungan Laura sangat aktif bergerak dan menendang kesana kemari sehingga dapat tercetak jelas dari luar bajunya jika perutnya bergerak heboh.
Laura sibuk mengelus perutnya karena sedikit nyeri terkena tendangan kasar bayinya. Bagas yang tinggal serumah dengan Laura semenjak dinyatakan hamil dan orang tua keduanya membolehkan mereka tinggal berdua pun datang menghampiri Laura yang masih fokus dan belum tidur hingga jam 3 pagi ini.
"Laura, kamu gak tidur?" Tanya Bagas
"Oh belum Gas nanggung nih dikit lagi"
"Tapi sekarang udah jam 3 pagi loh, gak baik lagi bunting gitu begadang apalagi dah gede banget tuh perut nanti kurang istirahat jadi brojol gimana?"
"Ih kamu mah nakutin aja, tenang aja kata dokter masih seminggu lagi kok atau bahkan lebih lama"
"Tetep aja Lau, kamu harus istirahat. Akhir-akhir ini kamu dah terlalu sering begadang"
"Iya kan ini minggu terakhir Gas, minggu depan udah sidang kok"
"Yaudah deh terserah aja" Bagas pun ikut mengelus perut Laura yang masih aktif bergerak
"Lincah banget ya dia" ujar Bagas yang merasakan gerakan di perut Laura tidak berhenti
"Uhh iya.. jadi capek dan begah nih."
"Sabar ya, bentar lagi keluar kok. Tapi, kalau misal anak kita lahir sebelum kamu sidang gimana?"
"Ohh plis lah Gas. Jangan sampe! Pokoknya anak ini harus lahir setelah aku selesai sidang dan prom night kampus. Karena kalau engga aku harus nunda lagi sidangku ke taun depan dan aku gak mau."
"Tapi kalau anaknya gabisa nunggu?"
"Ya kita paksa tunggu. Udahlah gausah dipikirin sesuatu yang belum terjadi."
"Yaudah cepet kelarin gih trus tidur. Aku mau tidur duluan ya"
"Ya oke.. selamat tidur"
Bagas pun mencium kening Laura dan mencium perut besar Laura.
Pukul 5 pagi akhirnya Laura selesai dan mengikuti Bagas ke kamar untuk tidur.
Aktivitas begadang terus dilakukan Laura hingga akhirnya H-1 sidang. Sekarang Laura sedang berlatih di depan cermin untuk dialog nya besok ditemani dengan Bagas.
"Uhh capek banget. Baru berdiri 1 jam aja udah kayak berdiri 10 jam" Laura langsung duduk di pinggir kasur sambil membuka kakinya lebar-lebar untuk tempat perut besarnya.
Bagas menghampiri Laura dan membantu Laura memijat punggungnya sambil sesekali mengelus perut Laura.
"Kok keras sih perut kamu?" Tanya Bagas
"Iya nih udah dari seminggu yang lalu, beberapa kali jadi kram karena kecapekan."
"Sakit gak? Trus gimana besok sidang kan 3 jam berdiri. Kamu sanggup?"
"Sakit dikit nyeri-nyeri apalagi bagian bawah perutku sini. Ya mau gak mau harus sanggup meski rasanya perut ini dah mau jatoh terus karena terlalu berat kebawah"
"Yaudah tahan aja ya tinggal sehari lagi. Berarti bertepatan sama usia kandungan kamu 40 minggu dong ya?"
"Iya nih.. tapi kayaknya gak akan lahir besok juga sih. Aku gak mau lewatin acara prom night terakhir di kampus sama kamu."
"Tapi kan acara prom nightnya masih minggu depan Lau.. aku gak yakin bayi kita bakal bisa nunggu"
"Ya kita liat aja nanti. Sekarang bantu aku dong biar relax ga panik lagi"
"Kamu mau apa?"
"Mau kamu" ucap Laura dengan mengedipkan mata genitnya ke Bagas
"Ih, ga berani ah orang udah mau brojol gitu."
"Ayolahh sekali aja nanti juga kamu ketagihan. Sok-sok an gamau"
"Tapi kalo kamu jadi kontraksi gimana kena spermaku?"
"Ya gapapa kata dokter itu bagus tau buat bantu memperlancar proses melahirkan."
"Tapi katanya mau tunggu sampe prom night minggu depan?"
"Ya kan gak mungkin langsung brojol lah beb emang titit mu sejago itu apa"
"Wah kamu meragukan. Gak inget meski udah konsumsi obat kontrasepsi aja masih kebobolan gitu."
"Ih tapi ini dede nya yang mau dijenguk Gas"
"Yaudah pelan-pelan ya"
Akhirnya Laura dan Bagas pun berciuman, awalnya pelan lama-lama menjadi ciuman panas. Bagas mulai menggerakan tangannya melepaskan seluruh baju Laura dan membaringkan Laura di ranjang.
Bagas juga melepaskan bajunya dan melanjutkan mencumbu Laura. Tangannya memainkan kedua puting Laura membuat Laura mendesah keenakan.
••••••
Cerita lanjut di karyakarsa. Link di bio ya.
Wah untuk cerita ini ternyata panjang banget lho ada 2371 karakter! Ini cerita terpanjang buatanku.
Kalau kalian penasaran ayo baca di trakteer itung-itung bantu aku ya untuk donasi dan biar aku semakin semangat nulisnya.
Jangan lupa baca! Thank you! Jangan lupa vote disini juga ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Birth Story
Fantasy🔞 banyak adegan dewasa. yang belum cukup umur jangan baca dan yang gak suka gak usah baca.