16

752 114 87
                                    

Angin berhembus mengenai wajah Hayeon. Sesaat jantungnya berhenti berdetak. Terkejut bukan main. Bagaimana bisa Wonwoo memasukan sesi yang mampu mengelabui seseorang, ucapnya dalam hati. Walau begitu, ia merasa tenang melihat Hoshi melewati sesi terakhir, sesi yang dilewati oleh Wooyeon. Bahkan laki laki itu juga tidak percaya dengan apa yang ia lihat.




Malamnya, Wonwoo memanggil seluruh mafia ke ruang kerjanya. Mereka akan membahas soal pemungutan suara yang mungkin akan diadakan esok atau lusa. Begitu Hannah, Hayeon dan Sooyeon turun sementara untuk singgah di ruang tamu, tiba tiba seseorang mengetuk pintu.




Begitu Hannah ingin pergi membukanya, Hayeon menahan. "biar aku saja, ma"




Perlahan kakinya melangkah mendekati pintu yang semakin lama semakin terdengar ketukannya. Saat jarinya hampir menyentuh gagang pintu, tiba tiba tangan seseorang meraih gagang pintu lebih dulu. Sontak Hayeon menoleh. Ia terkejut melihat Hoshi berada tepat di belakangnya.




Klek.




Hingga pintunya dibuka pun Hayeon masih menatap Hoshi. Yang baru saja terjadi membuat jantungnya berdegup kencang. Ditambah wangi dari parfum cokelat.




"wah, wah. Sepertinya ada yang gue lewatkan"

Mendengar suara yang tidak asing di telinga langsung membuat Hayeon menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar suara yang tidak asing di telinga langsung membuat Hayeon menoleh. Kedua matanya seketika berbinar melihat kehadiran Mingyu dan Soobin. Walau perempuan itu duduk di kursi roda bersama bayinya  yakni Woojae.




Hoshi memberi pelukan singkat pada Mingyu, begitu pula Hayeon pada Soobin. Ternyata Wonwoo memanggilnya untuk berdiskusi bersama. Tadinya Mingyu menolak, namun berubah pikiran mendadak.




Sebelum menghampiri yang lain di atas, Mingyu bertanya, "kalian udah jadian?"




Hayeon menggelengkan kepala, "belum. Paman tau sendiri ka . . ."




"belum? Berarti mau dong kalau diajak pacaran nanti?" potong Mingyu.




Melihat Hayeon mematung di tempat berhasil membuat Hoshi tertawa kecil. Ia mendengar panggilan Dokyeom dari atas. Sepertinya Wonwoo akan memulai diskusinya.




Untuk yang terakhir kalinya, Mingyu mengecup kening Soobin dan Sooyeon bergantian. Ia begitu menyayangi keduanya. Tanpa disadari tiba tiba tangan Hoshi bergerak menuju kepala Hayeon. Lalu mengelus pelan selama beberapa detik.




Deg . . . Deg . . . Deg . . .




Soobin, jadi ini yang lo rasakan, ujar Hayeon dalam hati. Love language Hayeon ialah act of service atau physical touch. Ia begitu menyukai skinship. Makanya tak heran jika Hayeon mudah memerah setelah disentuh oleh Hoshi.




𝗺𝗮𝗳𝗶𝗮 - 𝗵𝗼𝘀𝗵𝗶 [𝗘𝗡𝗗] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang