"Cakra! Kamu tau gak?"
"Hm? Apa?"
Cakra menutup bukunya dan menoleh ke arah Alea dengan tatapan yang bingung. Sementara itu, Alea menatap ke arah Cakra dengan tatapan yang berbinar-binar, seolah ia memiliki berita bagus. "Ada seseorang yang mau donorin jantungnya buat aku! Seneng banget deh, gak sabar jadinya pengen cepet-cepet sembuh terus gantian biar aku yang jagain kamu." ujar Alea dengan bahagia. Mendengar hal tersebut, Cakra ikut tersenyum bahagia melihat gadis yang ia cintai terlihat senang.
"Tapi kayaknya muka mu kayak ngerasa gak enak gitu, kenapa? Ada yang ngeganjel?" Alea kemudian menengadahkan kepalanya ke arah hamparan langit pagi yang terlihat biru itu, ia menghela nafasnya. "Tapi aku agak kecewa karena aku gak tau siapa pendonornya... Seandainya aku tau, aku pengen ngucapin rasa terima kasih aku buat terakhir kalinya ke dia." ucap Alea.
Cakra lalu mengusap-usap rambut Alea dan menatap gadis itu dengan tatapan yang tenang. "Karena itu salah satu syarat permintaan pendonor ya mau gimana lagi, Lea. Gini aja, kamu bebas utarain apa yang pengen kamu bilang ke dia lewat aku, anggep aja kamu lagi berhadapan sama orang itu," Mendengar ucapan Cakra, Alea kemudian kembali tersenyum. Raut sedih dari wajahnya sirna seketika setelah mendengar tawaran dari Cakra. Gadis itu pun kini menghadapkan tubuhnya ke arah Cakra dan menarik nafas untuk mempersiapkan diri.
"Untuk kamu seseorang yang udah mau donorin jantung kamu ke aku, terima kasih ya. Seandainya disaat terakhir nanti kita gak bisa ketemu, tolong datang ke mimpi aku ya. Aku mau ngucapin salam perpisahan dan rasa terima kasih aku sama kamu. Aku janji, aku bakal jaga jantung yang kamu kasih buat aku dengan baik." ujar Alea. Cakra kemudian mengusap pipi Alea dan mencium kening gadis itu dengan lembut serta dalam.
"Orang itu emang gak salah milih keputusan yang tepat buat donorin jantungnya sama kamu, apalagi pemilik baru jantungnya adalah sosok gadis cantik dan baik kayak kamu." timpal Cakra. Pipi Alea kini memerah setelah mendengar pujian yang dilontarkan oleh Cakra tersebut, hatinya terasa berbunga-bunga. Hari ini seakan-akan keberuntungan memihak kepada gadis itu.
"Cakra, janji ya kita harus sembuh bareng-bareng?"
Cakra terdiam mendengar ucapan Alea, ia menatap jari kelingking Alea yang kini berada di hadapannya. Ia menelan ludahnya sendiri dan kemudian menautkan jari kelingkingnya dengan milik Alea. "Iya, ayo kita sembuh sama-sama." jawab Cakra sembari tersenyum.
***
───────────────────────────────
CAST
1. Sano Shinichiro as Cakrawala Atma Baskara.
Cakrawala Atma Baskara atau lebih kerap dikenal sebagai Cakra adalah seorang anak pertama dari empat bersaudara yaitu Izana, Mikey, dan Emma. Ia terpaksa putus kuliah dikarenakan ia memiliki penyakit pneumonia dimana ia sering kesulitan bernafas. Cakra adalah sosok pria yang pintar, mandiri, dan ia sangat menyukai hal-hal berbau astronomi. Ia juga sangat menyukai ice cream variant matcha dan juga caramel macchiato coffee.
2. Azalea Ivona Askara/OC.
Azalea Ivona Askara yang kerap disapa Alea adalah seorang gadis yang mengidap penyakit jantung. Namun meskipun begitu, ia memiliki sebuah toko bunga dikarenakan ia sangat mencintai apapun mengenai bunga. Alea memiliki 1 orang kakak laki-laki dan 1 orang adik perempuan.
3. Sano Manjiro as Mikey Yasa Baskara.
4. Kurokawa Izana as Izana Nathaniel Baskara.
5. Sano Emma as Emma Lembayung Baskara.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Bunga Terakhir ¦¦ Sano Shinichiro.
FanfictionAlea adalah seorang gadis yang memiliki riwayat penyakit jantung. Suatu hari, ia bertemu dengan Cakrawala (seorang pria yang mempunyai penyakit Pneumonia). Mereka berdua mempunyai janji bahwa mereka akan sembuh bersama dan menua bersama, namun apaka...