The Scars

56 18 2
                                    

Kakak kelas itu kembali bersuara, "Jadi gimana Den?"

Aden menghela nafas nya pelan, rasa bersalah sebenarnya ada disetiap nolak pernyataan cinta seseorang ke dirinya. Mau se bandel apapun Aden kelihatan nya, cowo ini hati nya Hello Kitty sebenarnya.

"Kak, Maaf banget. Gua gak bisa, Maaf banget ya," tegas Aden, berusaha mengeluarkan suara sehalus mungkin untuk di dengar.

Walaupun mau sehalus apapun pengucapan, penolakan tetep penolakan. Sakitnya tetap ada.

Kakak kelas itu terlihat sedikit muram, lebih banyak marah yang terlihat dari raut wajah nya. I told you. reject from somebody you love, that's hurt so bad.

"Lo punya pacar?"

Teman - teman Aden sedikit kaget mendengar pertanyaan selanjutnya yang dilontarkan oleh kakak kelas mereka itu.

"Sorry, i think it's none of your bussines. Maaf banget sekali lagi," jelas Aden.

"Cih," kata kakak kelas tersebut, kemudian membalikan badan nya lalu berucap, "kan mereka pacaran barengan berlima."

Kaysha yang mendengar ucapan itu langsung menggebrak meja, bagi nya ini sudah kelewat batas.

Memang rumor seperti itu sudah biasa di telinga mereka, namun entah kenapa untuk kali ini Kaysha merasa amarah nya memuncak mendengar ucapan itu lagi.

"Kenapa? lo gak suka sama ucapan gue?"

Ody yang ada disebelah Kaysha ikut berdiri, memegangi lengan teman nya itu agar tidak bertindak lebih lagi.

Ini hari pertama, Ody gamau teman - teman nya terkena masalah. Apalagi kalau sampai terdengar guru dan dipanggil ke BK lagi.

"Gausah diperpanjang," kata Aden, menatap mata Kaysha yang juga menatap mata nya begitu cowo ini mengeluarkan kata - kata itu.

"Gak kak, temen gue pegel duduk."

Kakak kelas itu kemudian lanjut melangkahkan kaki nya pergi dari area kantin, sedangkan Ody lagi sibuk menenangkan Kaysha agar emosi nya mereda.

Kalau dibandingin, memang Kaysha selalu menjadi si pemberontak no 1 kalau ada yang nyakitin teman - teman nya. Dibanding Ody, cewe ini banyak ke diam karena harus menjaga nilai nya di sekolah walaupun pada akhirnya Ody menjadi manusia yang 'trobos ajalah anjing' gitu.

Pada akhirnya Ody lebih banyak milih menikmati masa - masa di sekolah dan siap dengan konsekuensi yang di dapat di rumah bila masalah nya terdengar sampai ke telinga orang tua.

Bian berdiri kemudian merangkul Kaysha, berjalan mengajak nya keluar dari area kantin yang akhirnya diikuti oleh yang lain.

"Stop badmood, nih makanin," kata Bian, mengambil kantong plastik yang tadi nya tercantol di loker nya dan dikasih ke Kaysha

Isi nya sudah dipastikan Coklat dan beberapa chiki, entah siapa yang kasih, Bian juga bingung gimana mau bilang makasih nya karena gak ada note.

Selalu begini, mau Bian, Jaka, ataupun Aden apabila dapat kantongan makanan selalu dibagi ke teman - teman nya karena gak mungkin juga dia makan sendiri.

Ody sama Kaysha lebih sering dapat ajakan jalan berdua, entah sama anak seangkatan atau kakak kelas. Walaupun banyak yang ditolak juga sama mereka berdua.

"Biar beginian stop gimana ya?" tanya Bian, begitu mereka sampai di kelas.

"Kenapa mau stop?"

"Lo bayangin dah uang jajan mereka yang ngasih cuma abis buat beliin beginian buat gue."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

bitternessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang