Bagian Dua - Cinta Yang Rumit

13 2 0
                                    

Hari kembali menuju pada hari Senin. Dimana seluruh murid berdiri dalam upacara bendera. Sampai seluruh acara selesai, akhirnya mereka bisa membebaskan diri dari teriknya matahari.

Kantin menjadi tempat utama yg mereka tuju. Jam pelajaran memang di undur lebih lama saat hari Senin. Seperti nya guru mengetahui bahwa muridnya membutuhkan waktu untuk beristirahat.

Meja tengah menjadi tempat anggota Rajawali berkumpul. Meja paling panjang yg hampir seluruhnya sudah terisi oleh anggota mereka. Yap hampir seluruh murid laki di sini merupakan anggota Rajawali

Canda tawa memenuhi meja tersebut. Lemparang kacang serta semburan air dari sedotan saling bersahutan. Tingkah konyol mereka menjadi tontonan menarik untuk murid lainnya. Hingga kebisingan tersebut terhenti saat 4 gadis berjalan ke arah mereka. Siapapun yg melihat pasti langsung terdiam memandang wajah cantik ke 4 gadis tersebut yg di bilang nyaris sempurna.

"Hai Elang, ketemu lagi" Ucap Meyra membuka obrolan

Siulan dari para temannya membuat adegan ini terlihat romantis. Bukankah akan menjadi pasangan yg serasi kalau saja Elang dan Meyra menjadi sepasang kekasih.

"Oh hai, ada apa?" Tanya Elang langsung

Meyra tersenyum lebar mendapat pertanyaan dari elang. Entah apa yg di buat lelaki tersebut hingga Meyra merasa seperti terhipnotis dibuatnya.

Lea yg menyadari Meyra tengah terbengong menyenggol lengan gadis tersebut. Menyadarkan dari lamuannya.
"Di tanya bego, jangan senyum doang" Sarkas Lea yg membuat Meyra terkekeh.

Jangan aneh dengan sikap Lea, ia memang terkenal tomboy dengan ucapan sadisnya.

"Duh neng Lea, galak banget sih. Sama aa Malvin aja sini duduk" Ucap Malvin menggoda Lea. Lea menatap horor Malvin dengan tatapan tajamnya.

"Kita boleh gabung gak? Kayanya seru ngobrol bareng kalian"

"Meyy, are you seriuosly?" Kali ini Salsa salah satu temannya berucap

Jika kalian bertanya dimana Rain, ia tegah berdiri di paling belakang dengan tubuh sedikit terhalang oleh Meyra yg memang memiliki postur tinggi seperti model. Rain tak terlalu peduli dengan yg di lakukan temannya. Ia asik pada handphone yg tengah membuka aplikasi sosial media. Justru kegiatannya tersebut malah menarik perhatian seorang Elang.

Entah mengapa sejak kejadian di kelas saat itu, pandangannya langsung tertuju pada gadis mungil yg selalu memakai Hoodie tersebut.

"Wahhh atuh sokkk kalo mau gabung. Woy minggir lo pada, cari kursi lain" Ucap Malvin seraya mengusir teman lainnya. Elang hanya diam terus memandang Rain yg tengah sibuk dengan kegiatan nya

"Thanks ya Malvin" Ucap Meyra lembut yg membuat Malvin tersipu malu

"Duh bidadari damage nya gak main main ya"

"Ga usah kegeeran Lo dia cuma bilang makasih" Ucap Biru menimpali

"Bacot, iri bilang bos" Kekeh Malvin

Akhirnya meja tersebut berisi para most wanted sekolah. Hal paling epik dalam kegiatan sekolah.

Saat ini posisi Elang di sebelah kiri Meyra. Sedangkan Meyra mengambil seribu langkah untuk berada di samping cowok tersebut. Ketiga temannya berada di depan mereka. Dan Rain lah yg menempati posisi tepat di depan Elang. Bola matanya masih menatap gadis tersebut. Wajah imutnya itu terlihat sangat menggemaskan di mata Elang, ia seakan terhipnotis di buatnya

"Elang lo udah makan?" Tanya Meyra membuyarkan pandangan elang

"Hm bel-
Belum sempat berujar, Rain yg tengah menatap handphone nya berumpat kesal

"Bangsat!" Umpat Rain tanpa memperdulikan sekitarnya yg menatap ia kaget

"Apa sih Rain, lo ini suka banget sih ngagetin orang" Salsa menatap Rain bertanya

Sedangkan Rian terkekeh melihat nya
"Sorry, lanjut lanjut" ucapnya yg kembali memefokuskan diri pada handphone nya

"Jadi Lo gak makan? Emang tadi udah sarapan?" Meyra kembali bertanya, membuat Elang lagi lagi harus mengalihkan pandangannya

"Iya, gua ud-
Lagi, ucapan tersebut kembali terpotong

"Bacot emang anjing!" Ucap Rain kembali memaki. Elang yg entah mengapa malah terkekeh mendengar nya.

Plakkk

Tepukan di bahu rain membuat gadis tersebut kesakitan. Walau hanya sedikit

"Rain bisa diem gak mulut lo?" Tatap Lea dengan wajah kesalnya. Sedangkan Rain kembali terkekeh. Tanyanya membuat tanda peace untuk berdamai.

"Meyra mau sarapan ya? Mau aa Biru pesenin gak? Sini sini dengan senang hati" Tawar biru pada Meyra.

"Nah bagus babu, gua pengen naskun" Lea kembali menimpal

"Eh diem lo, gua gak tanya ke lo ya!"

"Biru nakal nih, Lea gua jangan di gituin" Ucap Malvin pada biru

Lea yg mendengar bergidik ngeri
"Dih anjis banget"

"Udah gua aja yg mesen gua sekalian mau sarapan. Pada mau apa?" Kali ini Bara berucap

"Gua naskun" ucap Lea

"Gua juga" timpal Salsa

"Lo apa Mey?" Tanya Baru menatap Meyra

"Gua nasgor deh"

"Rain, roti aja ya Bara" Ucap Rain tanpa menolehkan wajahnya dari handphone.

Walaupun matanya fokus pada handphone. Tapi ia memiliki pendengaran yg tajam. Sejak tadi pun ia mengerti semua ucapan teman temannya. Dan menyimak dalam diam.

Elang tersenyum melihat tingkah Rain yg terbilang unik dari yg lainnya. Kegiatannya tersebut disaksikan langsung oleh Langit yg menatap Elang dengan tatapan penuh arti.

"Cinta setiga apakah rumit?" Ucap Langit yg hanya mampu di dengar olehnya.


-----------------------------------------

Happy reading again guys🤓
Don't forget to vote and coment ya, aku sangat menghargai itu.

Salam hangat pire😊

Rain, SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang