Kisah Santri - O2

144 68 109
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM 🙏

KISAH SANTRI KEMBALI HADIR MENEMANI HARI KALIAN.

BACA BISMILLAH DULU YA☺🙏

Selamat membaca❤

Selamat membaca❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»»——⍟——««

"Pasti azab gangguin Dea, iyakan?" —S.Z.A.


"YANG BENER WOEE!!!"

"LO YANG BENER! SUARA GUE UDAH MAU ABIS INI!!!"

"LO KIRA GUE ENGGAK?!"

"COWOK KALO SUARANYA ABIS MATI AJA DEH GAK GUNA!"

"HEH! TU MULUT MAU GUE SAYAT?! SEMBARANGAN!!!"

"LO SIANG-SIANG GINI BIKIN NAIK DARAH MULU YA!

"PERDULI?"

Ruang sholawat di penuhi aura panas antara kutub utara dan selatan. Di satu sisi si beruang bingung harus bagaimana dengan kedua kutub.

"TINO! DEA! SUDAHHH! UMI MOHON SUDAH!" Umi Runa habis kesabaran melatih kedua remaja ini, PUSING SANGAT PUSING kenapa berantem mulu?!

Mendengar Umi Runa setengah berteriak kedua bocah prik itu diam. "Nah gini kan enak kalo diam." umi Runa mengelus dadanya.

"Dia yang gak bener latihan nya Umi," ucap Tino.

"Umi kenapa harus sama dia sih?" tanya Dea.

Umi Runa menggeleng kan kepalanya, Siap-siap kena ceramah lo!

"Dea, Tino kalian ini gimana sih? Umi pilih kalian karena umi percaya sama kalian berdua. Apalagi Dea, kamu itu kan ketua sholawat disini mangkanya Umi pilih kamu, dan Tino suaranya menurut umi bagus mangkanya umi padukan dengan kamu. Kalian ini gimana? Allah SWT sudah memberikan kalian kemampuan yang gak semua orang bisa tapi sikap kalian begini, umi kecewa!" jelas umi Runa panjang lebar, wajahnya cemberut yang berarti dia merajuk.

Kedua remaja itu menghela nafas, "Maaf umi," ucap keduanya tak enak telah mengecewakan Uminya. "Kita janji gak bakal berantem lagi sampai lomba ini selesai, iyakan yak?"

Dea yang namanya di sebut nurut mengiyakan ucapan Tino, "I...iya umi kita gak bakal berantem."

YESSS! RENCANA SAYA BERHASIL, batin umi Runa emang gak guru gak santri sama aja sama-sama prik kecuali author nya! HOHOHO.

"Terserah kalian saja Umi mau ke masjid, capek ngurusin kalian berdua." Sandiwara umi Runa masih berlanjut gess keknya dia patah hati berat padahal becanda wok wok.

"Ehhhh, umii jangan gitu dongggg." Tino mencoba mencegah umi Runa, "Yak bantuin napa bengong mulu lo!"

"E...ehhh i...iya."

Kisah Santri [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang