𖥔 02﹗

8 0 0
                                    

happy reading.

﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋

Azka mengajak perempuan di belakang nya itu ke bagian belakang sekolah, di karenakan emang sekarang tidak ada pelajaran jadi aman aman saja jika di ajak kebelakang sekolah, pikirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azka mengajak perempuan di belakang nya itu ke bagian belakang sekolah, di karenakan emang sekarang tidak ada pelajaran jadi aman aman saja jika di ajak kebelakang sekolah, pikirnya.

Sementara perempuan di belakang nya itu sedang bingung dan takut sendiri, dia masih berkalut dengan pikiran negatif negatif nya, ia merasa sangat bersalah dengan kaka kelas di hadapan nya sekarang ini.

Azka menyuruh adek kelas nya itu untuk duduk di bangku kayu di pinggir nya, namun tetap saja tidak di gubris oleh gadis itu. karena merasa suntuk dan bingung apa yang di pikirkan gadis di hadapan nya, dia tersenyum miring dan berniat untuk melakukan sesuatu.

Dia merapikan rambut hitam gadis di hadapan nya itu dengan telaten dan tenang, di tambah lagi dia dapat leluasa melihat wajah cantik yang di miliki oleh gadis ini.

"Apasih ka, lepasin!" Saut zea, ia menepis tangan Azka cukup kencang, karena merasa risih di perlakukan seperti itu. terlebih lagi dia bukan cewe yang seenaknya dapat di sentuh oleh lelaki, apa lagi lelaki yang sama sekali ia tidak kenal contohnya pria di hadapan nya ini.

Azka yang menerima tepisan cukup kencang itu hanya terkekeh pelan, lalu merapikan rambut hitam milik gadis itu lagi, dia belum puas dengan aksi jahil nya.

"Mikirin apa sih? masih yang tadi? tenang aja kali saya juga masih punya hati sama kamu, ga usah takut sama saya lagian saya ga gigit kamu ko." Ucap nya di akhiri kekeh pelan karena menurut dia kalimat terakhir nya cukup ambigu.

Setelah itu dia melihat sedikit raut wajah yang di tunjukan Zea di sebelah nya ini terlihat menyeramkan tapi gemas ah sial bagaimana sih cara mengutarakan nya?!

'Gemas sekali' pikirnya.

"Ck! lepasin deh jangan modus, lagian ya kak.. sekali nya kaka mau punya sekolah, mau punya bumi ini, mau punya kota ini, aku ga peduli tau!" Ketus nya, ya.. sebenernya nya sih tadi sudah ada niat untuk meminta maaf kepada kaka kelas nya ini, namun karena aksi menyebalkan yang di tunjukan oleh kaka kelas nya ini membuat dia mengurungkan niat untuk meminta maaf kepada kaka kelas nya.

"Yakin ga peduli? tadi kamu sudah tidak sopan sama saya loh, hm begini saja deh.. kamu mau saya laporkan atas sikap kamu hari ini?"

Azka berniat untuk mengerjai gadis di hadapan nya ini, entah kenapa dia sangat senang saat melihat gadis ini kesal, mungkin mulai saat ini.. membuat Zea kesal adalah tujuan nya datang ke sekolah.

Saat mendengar ucapan ucapan kaka kelas nya itu, Zea sangat takut dan gugup sekali, bahkan dia ingin bersimpuh dan bersujud untuk memohon maaf kepada kaka kelas nya itu.

Zea cukup takut, apalagi papa dan mama nya kalau tau sikap dia saat pertama kali sekolah, mungkin akan di marahi habis habis-an.

Azka duduk santai di bangku kayu yang sedikit miring dan sudah cukup rapuh untuk di duduki, namun baginya ini cukup nyaman apa lagi ada senderan di belakang nya, menambah rasa tenang saat duduk di belakang sekolah tersebut.

ALAZEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang