9 ketua telah mengepung area goa yang di bicarakan memberikan energi buruk ke sekitar pegunungan. Kaito mengarahkan jari telunjuknya ke arah pintu goa yang berada tepat di depan mereka.
Yuuma hanya diam tak berkata apapun, dia berjalan selangkah demi selangkah menjauh dari sebelah Kaito. Tatapannya makin terbentuk dengan udara yang memanas, Yuuma memberikan lambaian tangan dari kejauhan "Aku melihatnya" seru Yuuma dari jauh.
Kaito mendengar seruan Yuuma itu langsung menahan para prajurit yang sudah sangat terpancing emosinya.
Kaito "Tidak, masih belum. Ada beberapa orang dari dalam".
Tentu keyakinan itu makin bertambah saat ibunya keluar dari Goa itu dengan menggendong seorang bayi. Kaito berjalan mendekat ke Yuuma, Alisnya terangkat sampai ke pangkal.
Kaito "Dosa apa yang sudah kau perbuat! Cukup kali ini saja akan aku berikan jalan!"
Dia berteriak dan berlari dengan pedang yang sudah dia hempaskan dari wadahnya "Hanya untuk adikku. Yang mungkin saja berbahaya". Pedang itu langsung menebas leher sang Ibu, bahkan sebelum Ibunya memberikan penjelasan.
Gakupo berjalan melewati Kaito, tanpa merasakan apapun. Dia memasuki Goa itu dengan pemandangan yang cukup mengejutkan menurutnya, karena Goa itu di penuhi ukiran dan tulisan bernama Oliver. Gakupo hanya menangkap mungkin nama anak bayi itu adalah Oliver. Dia tersenyum, dia berjalan keluar menemui Kaito dan prajurit. Dengan lantang, dia berteriak "Mabuk mabuk!!!".
Fukase, Oliver, Len
Setelah 12 tahun berlalu, akhirnya Oliver bisa melihat dunia tanpa ketakutan akan terkena caci maki orang di sekitarnya. Dan dia mulai belajar tentang cara mengendalikan sosok yang di sebut "Alter" sosok itu terlihat berbeda dengan kita dengan jiwa dan fisik berbeda atau bahkan umur yang tak menentu. Dengan mengaktifkan Alter, umur Ego akan terlampau susah/mudah bertambah, tergantung seberapa serakah Alter mereka.
Oliver belajar tentang cara memunculkan mereka ke dunia ini, karena dia sudah merasakan orang lain di dalam tubuhnya sejak umurnya 4 tahun. Tapi tetap saja, orang dalam tubuhnya ini sama sekali tidak ingin keluar, dengan bodohnya mereka malah melekat kuat ke tubuh Oliver. Tapi Oliver sudah tidak memberatkan pikirannya tentang itu.
Dan hari ini adalah malam pertama dia menginap di Klan lain untuk belajar tentang pengendalian emosi dan kesedihan.
......
Seperti biasa di awal selalu saja perkenalan diri. Dari anak kursi pojok kanan hingga dia, Oliver merasa dia hanya membuang buang waktu berada disini. Kemampuannya tak sehebat dan setinggi anak lain. Dia juga tak memiliki keberanian untuk memperkenalkan diri saat bagiannya disebut, tetap saja tangan dan kaki Oliver berat untuk di gerakkan, dia hanya mengingat cara tersenyum dan juga berkata "Halo".
Anak di sebelahnya menyela Oliver, dia pun melihat anak itu. Tubuh yang kekar dengan tangan yang besar, Oliver melihatnya sudah seperti melihat Oni. Anak itu mengangkat tangan kirinya "Baiklah, aku dahulu saja yang memperkenalkan diri" ucap dengan nada tegasnya. Senyuman ramah ditunjukkannya, dia mulai menggerakkan bibirnya "Ibaraki Doji! Ah dan Alter di dalamku adalah Shuten dan...... "Onikiri..... Jangan lupakan aku, BODOH!" Teriak seseorang dari indra bawah sadar para Murid disana. Oliver kaget saat mendengarkan hal itu, dia diberikan kembali bagiannya perkenalan diri dari Ibaraki.
Oliver "Oliver, Oliver Shion.... Dan Alter didalamku.... Adalah Ego"
Murid di ruangan itu terdiam, mereka tak biasa seorang Ego menyebut Alter mereka adalah Ego. Guru disana tersenyum "Itu artinya, Alter Oliver belum menampakkan wujudnya. Dan melihat kerutan di wajah Oliver dan juga fisiknya, sudah bisa dipastikan Oliver belum terjamah oleh Alternya". Guru itu mengelus dadanya "Perkenalkan, saya akan mengajar kalian untuk disini, Kido-" perkenalan guru tersela karena tiba tiba ada kegaduhan di depan kelas. Kidomaru mengeluarkan senjata handalannya, dia mengerutkan dahi, murid murid disana mulai merasakan hawa hawa amarah terpancar dari guru mereka. Masing masing dari mereka langsung mengeluarkan Alter untuk melindungi mereka. Sementara Oliver hanya bisa diam, dia melihat rantai yang berdarah dan tajam itu terhempas kemana mana, Oliver memandangi ornag di sekitarnya dengan Alter yang besar dan kuat. Tetapi saat dia melihat kembali ke Ibaraki, dia makin kaget dengan fisik Alter milik Ibaraki. "Onikiri..... Dia terlihat kuat, Shuten..... Dia terlihat besar" celetuknya dalam hati Oliver. Ah dia hampir melupakan tentang amarah Kidomaru, Oliver tak mempersiapkan keselamatannya dan malah tenggelam hanyut dalam rasa bangga dan takjub melihat Alter dari para teman sekelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
END Of World
FantasySweet ann telah melahirnya seorang bayi yang dibicarakan memiliki kemampuan yang melebihi Tuhan. 10 Klan telah mengepung tempat persalinan Sweet ann, akan tetapi mereka terlambat. Bayinya telah lahir, dengan nama Oliver. Ide: Kashi Penulis: Kashi Ba...