*tulisan yang digaris miring artinya dialog yang dibaca dalam hati.
.
.
.Ketukan langkah kaki memenuhi sebuah ruangan dengan pencahayaan yang remang remang. Langkah kaki tersebut menuju ke salah satu pintu yang berada di ruangan tersebut. Pemilik langkah kaki itupun membuka pintu besi kemudian terdengar suara2 mesin yang sudah tua seperti mesin pada zaman dulu yang masih memperlihatkan roda-roda bergeriginya.
Di ruangan tersebut terdapat meja panjang di sudut ruangan dengan lampu belajar yang cukup terang. Di dekat meja tersebut terdapat kursi putar yang cukup besar.
Laki laki itu kemudian masuk kedalam ruangan tersebut dan menutup pintu besinya dengan rapat. Ia berjalan menuju kursi dan duduk di kursi tersebut.
"Kenapa harus aku yang melakukan ini?" Itu chanyeol.
..
.
.
Terdengar suara seorang laki-laki yang nampaknya baru saja terbangun. Laki-laki itu baekhyun, ia baru saja bangun setelah kemarin asik mengobrol di cafe bersama luhan. Karena ia baru saja pindah, ia memutuskan untuk melihat-lihat rumah barunya.
Ketika berjalan-jalan di area ruang utama, Baekhyun menemukan sesuatu yang janggal...
"Mana ibu dan ayah?", ia mengambil handphonenya dan menekan kontak bertuliskan ibu.
Tut...tut...tut...
"Halo baekhyun?"
"Bu, ayah dan ibu sedang dimana? Kenapa aku tidak menemukan, siapapun dirumah?"
"Ah maaf baekhyun ayah dan ibu sedang ada urusan mendadak di tempat lain, ibu akan pulang sekitar satu atau dua bulan lagi. Pesan online saja untuk makanan ya baek"
"Ya bu, jaga diri kalian baik-baik"
"Ya baekhyun, kau juga jaga dirimu baik-baik"
Sambungan telepon teputus.
Bagus, ayah dan ibunya sedang pergi dan akan pulang lama, hari ini hari minggu dan ia bosan. Baekhyun menghela nafas
"setidaknya aku masih bisa mengeksplorasi tempat ini, dilihat-lihat rumah tua ini besar juga."
Baekhyun memutuskan untuk melanjutkan acara mari berkeliling rumahnya. Baekhyun terbilang anak yang penuh rasa penasaran dan jiwa eksplorasinya besar. Jadi ia senang ketika menemukan tempat baru yang dapat ia eksplorasi. Saat sedang asik berjalan jalan di area taman belakang rumahnya, baekhyun melihat sebuah pohon kecil seperti miniatur.
"Kecil sekali pohon ini apa ini pohon bonsai?"
Pohon bonsai tersebut berada di dekat sisi-an rumah hampir menempel dinding rumah.
Baekhyun terlihat sangat tertarik pada pohon bonsai tersebut. Ia pernah melihatnya di sebuah acara TV tapi ia tidak pernah melihatnya langsung. Baekhyun mencoba menarik narik pohon tersebut karena penasaran dengan akar pohonnya.
(Nakal juga anak satu ini)
Namun sepertinya ia tak sengaja menyentuh sesuatu dibelakang pohon bonsai itu... tampak seperti sebuah pintu ruang bawah tanah?? Eh bukan? Apa ini tempat berlindung?
Pintu tersebut nampaknya dapat dibuka jika memutar sesuatu yang terlihat seperti kemudi kapal. Karena sedikit tertutup dedaunan, baekhyun mencoba untuk membersihkanya dulu.
Keren sekali, apa jangan-jangan rumah ini punya harta karun tersembunyi?
Baekhyun membuka pintu tersebut dengan susah payah, pintu tersebut cukup berat ternyata. Ia melihat kedalam, terlihat gelap, menyeramkan menurut baekhyun.
katanya rumah mengerikan itu dulu milik seorang iblis yang menyimpan rahasia gelap didalamnya..nya..nya..
"Yak! Luhan, kenapa ia harus menceritakan hal itu sih. Ugh aku harus berani mungkin didalam sini benar benar ada harta karun?" Gerutu baekhyun dalam hati.
Ia akhirnya memberanikan diri untuk masuk dengan senter kecilnya.
*Tuk*
Itu adalah suara kaki baekhyun yang telah sampai ke bawah. Senternya menerangi sebuah pintu, dekat dari tempat ia berpijak. Terdapat pula kabel kabel disekitar tempat tersebut. Nampaknya itu area luar dari ruang bawah tanah.
TEBECE
KAMU SEDANG MEMBACA
myth
FanfictionBaekhyun yang berumur 18 tahun itu sedang memandangi sebuah rumah kayu tua bercat putih yang berada di area hutan tersebut. Ia teringat perkataan sahabatnya luhan, "katanya rumah itu dulu milik seorang iblis yang menyimpan rahasia gelap didalamnya"...