9. "Kiyoomi"

205 34 1
                                    

"Yah.. Aku tetap ingin disini saja sambil ngelatih anak-anak desa. Oh ya ku denger sersan-oh! Kiyoomi!"

Yang dipanggil langsung balik sembunyi, sementara dua orang yang lagi bicara justru saling pandang.

Suna mutusin buat jalan ngedeketin Kiyoomi. Anak yang pernah dia dan Kita selamatin.

"Kiyoomi, keluar lah, hey"

Kita nepuk bahu suaminya itu, nyuruh buat mundur dulu dan ngebiarin dia yang bicara dulu.

"Kiyoomi. het is nu veilig. Ik ben je vriend en niet je vijand."

[Sekarang sudah aman. Saya adalah temanmu dan bukan musuhmu]

Oh Suna ngerti sekarang, alasan kenapa selama ini Kiyoomi nggak mau bicara sama dia atau orang lain adalah karena bahasa.

Kiyoomi satu bangsa sama Kita yang artinya dia cuma bisa bahasa Netherland (Belanda) doang. Dan Kita masih fasih sama bahasanya sendiri.

Pelan-pelan kepalanya Kiyoomi muncul lagi, dia ngeliat ke arah Kita yang masih standby di depan pintu sambil ngasih senyum kecil.

"Waar zijn papa en mama?"

[Papa dan Mama dimana]

Kita langsung noleh ke Suna, masih kelu buat ngasih tau kebenaran ke Kiyoomi kalo ortu dia udah meninggal.

"Papa, Mama..."

Dan saat itu juga tangis Kiyoomi keluar, dia nangis karena ngerasa kalo dia jauh sama keluarganya. Terlebih dia sekarang sama orang yang nggak dia kenal tapi paham sama bahasanya.

Kita langsung ngegendong Kiyoomi, nyoba buat nenangin bocah 5 taun itu biar nggak terlalu banyak nangis.

"Sssh..het is oke Kiyoomi. Het is oke. Nu zijn we met ons tweeën. Wij zullen ervoor zorgen Kiyoomi."

[Sssh.. Tidak apa-apa Kiyoomi. Tidak apa-apa. Sekarang ada kami berdua, kami yang akan menjaga Kiyoomi]

"Z-zijn papa en mama d-dood?"

[A-apa Papa dan Mama ma-mati?]

"Sorry Kiyoomi. Vergeef ons. We zijn te laat om ouders te helpen. Sorry"

[Maaf Kiyoomi. Maafkan kami Kiyoomi. Kami yang terlambat membantu orang tua Kiyoomi. Maaf]

"Papa.. Mama"

"Shin, sebaiknya kita kembali. Sepertinya akan turun hujan" Kata Suna sambil ngerangkul bahu Kita buat balik ke rumah mereka.

Kita cuma ngangguk, dia masih nenangin Kiyoomi yang masih nangis sesenggukan sambil jalan sampingan sama Suna.

~SunaKita~

Sampai dirumah mereka, Kita langsung naruh Kiyoomi di kursi sementara Suna nyalain lentera dan juga nutup pintu rumah biar nggak ada angin atau air yang masuk.

_✧༷ꦿ݈۟⸼͓۬࣪ꪶ🌾歴史史 (Rekishi-Shi)_||SUNAKITA||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang