My past favorit person

1 1 3
                                    

For you people who are in the past

Izinkan aku menceritakanmu untuk yang terakhir.
Kamu yang tidak pernah mengungkapkan apapun, lalu aku yang tidak pernah menanyakan dan memaksa akan hal itu. Sebuah perasaan yang entah kamu juga pernah merasakannya atau tidak, aku tidak pernah tau, bukannya aku tidak mau tau.
Aku tidak pernah tau kamu dengan penuh suka cita atau keterpaksaan belaka, hanya penasaran atau memang ingin meraih kebersamaan.

Dalam tiga tahun berkali-kali aku menepismu, menahan diri untuk tidak peduli padamu. Untuk tidak menghubungimu, tapi rasanya sulit sekali, bukankah berkali-kali aku gagal. Ya, kau tau itu bukan ? Sungguh mas, itu di luar kendaliku, aku telah berusaha dengan kuat menghapusmu, tapi aku tetap kalah.

Aku enggan menanyakan tentang perasaanmu meski aku sangat ingin keterbukaanmu. Aku sadar, aku pun belum bisa sepenuhnya terbuka. Kamu tidak pernah menanyakan apapun yang mengatasnamakan perasaan dan sebaliknya.
Kita sama-sama lepas
Tanpa ikatan yang jelas
Tidak, aku tidak menuntut ikatan lebih. Hanya ingin sebuah rasa yang terbalas, jika memang kamu juga merasakannya.

Aku memilih menyudahi pengharapan yang pasti akan berakhir sia-sia.
Empat tahun yang lalu banyak kenangan yang tersisa
Aku tidak bisa menolakmu sebab itu aku terluka.
Aku sadar, semua cerita hanya angan yang tak nyata. Cukup, aku ingin mengakhirinya.

Mas, mencintaimu adalah pilihanku.
Namun pada akhirnya aku harus melepaskan seseorang yang tidak pernah aku genggam
Maaf, karena aku mencintaimu terlalu dalam
Cukup aku yang terluka dalam diam
Maaf, jika ada banyak luka yang kau pendam

Aku tidak membencimu, tapi aku butuh waktu untuk benar-benar bisa melepas Dalam sebenar-benarnya kata ikhlas.

Percayalah, aku akan hancur jika sekelebat melihatmu atau kau yang menyapaku.
Maka, jangan sampai kita bertemu lagi hingga nanti aku benar-benar sudah siap bertemu denganmu dalam kelapangan hati.

Kelak, kita akan bertemu lagi dengan versi terbaik. Yang bukan hanya kamu, tapi  akan ada masa dimana nanti, aku juga sudah benar-benar ikhlas melepas yang akhirnya mampu untuk menerima sebuah kisah singkat yang masih melekat. Kita yang sudah sama-sama ikhlas dan berdamai dengan semua luka, baik itu karena luka melepaskan dalam keterpaksaan, ataupun mengikhlaskan demi kebaikan satu sama lain. Terima kasih atas semua pelajaran dan kepedulian kemarin yang pernah ada.
Sungguh, kamu termasuk salah satu orang yang terlibat dalam proses pendewasaanku, pendewasaan yang cukup berat untuk dilalui. Karena merelakanmu butuh lenggang waktu yang tidak sedikit, butuh proses yang tidak mudah, tapi tidak ada sesal karena telah mengenalmu.
Percayalah, apapun tentangmu aku selalu rindu.
Terima kasih karena pernah mencoba untuk bersama, aku melepasmu dengan nyata
Lanjutkan lah perjalananmu dengannya, aku pun akan melanjutkan sisa perjalananku. Kamu berhak dengan pilihanmu.
Selamat tinggal, semoga kau selalu bahagia.

                            Accismus.

.Dptr.

_Akhir Untuk Luka Yang Disengaja._

Luka Yang Disengaja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang