Perkenalan

6 1 0
                                    

Hampir setiap hari aku mendengar kedua orang tuaku bertengkar. Sudah sejauh ini, mamaku bertahan dengan sikap papaku. Hanya apa? Hanya demi aku, mama rela menahan sakit hatinya. Kali ini, mama sudah tidak tahan. Aku gatau harus apa dan bagaimana. Apa aku terlalu egois jika meminta mama untuk bertahan kali ini saja?  Aku gamau mereka berpisah, tetapi aku juga tidak mau hati mama terus-terusan sakit. Jika memang itu keputusan mama, aku akan terima. Kali ini, biar aku saja yg sakit asal mama bahagia.

"Chay, maafin mama ya. Mama harus berpisah dengan papa kamu. Kamu bebas ingin memilih dengan siapa kamu tinggal. Kamu mau ikut siapa? Mama atau papa? " tanya mama

Chay tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut. Chay hanya bisa menangis dan dipeluklah chay oleh mama.  "Maaf ya chay, mungkin ini memang jalannya untuk pisah. Papa sama mama sudah gabisa bersatu lagi. " ujar mama.

Ketika sudah tenang. Chay dapat menjawab pertanyaan mamanya. "Maa, aku hargain keputusan mama. Aku akan ikut mama, tetapi izinkan aku untuk bertemu papa ya ma. Setidaknya seminggu sekali, boleh? " tanya chay.

"Iya sayang, kamu boleh bertemu papa kapanpun disaat kamu kangen papa. Sekarang kemas barang-barang kamu.  Kita pindah ya. " ujar mama

"Baik, ma. Aku akan mengemasnya. " Chay langsung mengemas barang-barangnya. Dan mama kembali ke kamarnya untuk mengemas barangnya juga. Lagi dan lagi, air mata selalu membasahi pipinya. Chay tidak sanggup menerima ini semua. Chay tidak bisa mengutarakan keinginannya. Hanya tangisan yang bisa ia luapkan. Lalu, papa datang menghampiri chay.  "Chay, kamu yakin mau ikut mama. Apa sebaiknya kamu disini aja temani papa? " ujar papa.

"Papa sudah punya selingkuhan papa yang bisa temani papa. Tapi mama? Mama sendiri, kesepian. Aku akan ikut mama, pah. Jaga diri papa ya, mungkin aku akan main kesini ketika aku rindu papa. " jawab chay

"Pah, apa tidak bisa? Papa tinggalkam selingkuhan papa demi keluarga kita? Apa papa rela kehilangan mama dan aku? Tolong pah, aku mohonnnn. Tetaplah kalian bersama. Aku yakin, kita bisa bahagia jika papa meninggalkam selingkuhan itu. " ujar chay dalam hati.

Papa yang melihat chay melamun. Lalu ditepuklah pundak chay.  "Chay, kamu kenapa melamun? Mau papa bantu kemas-kemasnya? "

" Gapapa pah, aku bisa sendiri. Ini tinggal dikit lagi aku selesai. "

"Yasudah, papa keluar sebentar ya. "
"Iya, pah."

Kenapa aku selalu tidak berani mengungkapkan pikiranku. Hati aku terluka, andai mereka bisa mengerti apa yang aku rasakan. Aku gamauuu mereka pisah. Aku belum siap. Aku mau kalian tetap bersama. Selamanya.

3 tahun kemudian...
Aku Chaniyya,  biasa dipanggil chay. Hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah SMA cempaka. Aku sangat bersemangat ingin bertemu teman-teman baruku. Bahkan aku sampai buru-buru dan tidak mau telat di hari pertamaku.

"Mah, ayoo kita berangkat ke sekolah. Nanti telat." kata chay dengan terburu-buru

"Sini sarapan dulu,sayang. Ga bakal telat kok. Masih jam 6, masih keburu. " sahut mama

"Tapi mah, nanti aku ga kebagian tempat duduk. Ayoo mah, kita berangkat sekarang aja." pinta Chay sambil menarik tangan mamanya. Mama yang melihat tingkah laku anaknya, hanya menggeleng-geleng kepalanya.

"Yakin ga ada yang ketinggalan, chay? Coba periksa lagi. " sahut mama yang sedang menyiapkan sarapan di mobil untuk chay.

"Gada, mah. Ayooo"
"Iya, sebentar sayang. Mama siapin sarapan dulu buat kamu."

Setelah semua siap, mereka langsung berangkat menggunakan mobil. Mama chay yang menyetir mobil sedangkan chay duduk di kursi samping mamanya, sambil memakan sarapan yang disiapkan mamanya.

"Mah, belajar nyetir mobil susah ga sih mah? Aku mau nyoba bisa nyetir sendiri,mah" tanya chay sambil mengunyah sarapannya.

"Kamu kan masih dibawah umur, belum punya sim, belum punya ktp, jadi belum boleh untuk menyetir mobil sendiri. Nanti akan ada waktunya, untuk kamu belajar mobil." jawab mama.

"Tapi, kalau nyetir motor boleh mah? Nanti aku ke sekolah jadinya bisa sendiri. Mama kan jadi ga capek. Boleh kan mah? " pinta chay kepada mamanya.

"Iya boleh, tapi tunggu kamu lulus sekolah. Baru mama izinin kamu nyetir motor. "

"ih mama, chay kan mau kelihatan keren mah, ke sekolah bawa motor sendiri. Chay kan udah SMA sekarang, udah besar mah. " gerutu chay.

"Kamu belajar dulu yang rajin, nanti mama kasih izin kalau kamu bisa dapat peringkat 3 besar." tantang mama sambil tertawa

"Ish mama. "
Chay jika soal pelajaran, memang tidak terlalu pintar. Tetapi chay tidak pernah mendapat peringkat bawah, peringkatnya selalu ditengah. Mama yang tahu tingkat kemampuan otak anaknya, menantang dengan peringkat 3 besar.  Itu secara tidak langsung, mama tidak mengizinkan chay menyetir motor. Karna mustahil untuk chay bisa dapat peringkat 3 besar.

Sampai di depan gerbang sekolah. Chay langsung berpamitan dengan mama.
"Dah mama, hati-hati ya ke tempat kerjanya."

"Iya, kamu jangan aneh-aneh ya di hari pertama kamu.

"Siap, mah."

Dengan semangat, chay melangkah kakinya masuk ke sekolah SMA nya. Chay langsung melihat namanya di mading sekolah. Dan ternyata, chay masuk di kelas 10 MIPA 4. Chay langsung mencari kelas tersebut. Masuklah chay di kelas tersebut dengan mengambil tempat duduk di barisan tengah yang masih kosong. Chay masih sendiri duduk disitu. Ia bingung ingin duduk dengan siapa, dan malu jika meminta duduk bareng dengan teman yang belum ia kenal.

Tiba-tiba chay dihampiri oleh anak perempuan. " Permisi, lo duduk sendiri kan? gue boleh duduk disini sama lo nggak?" Tanya teman sekelasnya.

"Iya, boleh. Duduk aja." jawab chay

"Nama lo siapa? Nama gue Tania." ujar tania sambil duduk di samping chay.

"Nama gue Chaniyya, lo bisa panggil gue chay." jawab chay

Lama-kelamaan mereka berdua makin akrab mengobrol, bercanda tawa. Mereka berdua merasa sefrekuensi, jadi nyambung untuk mengobrol.
"Fix si, kita harus sahabatan chay." kata tania

"ok sip, kita sahabat ya sekarang."

Bel sekolah berbunyi.  Menandakan seluruh siswa SMA Cempaka untuk segera ke lapangan karna akan diadakannya upacara. Saat semua siswa-siswi menuju ke lapangan, chay ditabrak oleh kakak kelasnya.
"Sorry sorry, gue buru-buru." kata kaka kelas sambil berlari dengan kencang.

Chay tidak menggubris kaka kelas itu. Dan langsung saja chay dan tania menuju lapangan. Upacara telah dimulai. Semua siswa-siswi melaksanakan upacara dengan khidmat.

Selesai upacara, chay dan tania menuju ke kelas. Mereka langsung beradaptasi kenalan dengan teman sekelasnya. Mereka saling follow-followan sosmed. Dan tiba tiba masuklah kaka kelas ke kelas tersebut.

Tok tok tok
"Itukan kaka kelas yang nabrak gue tadi, kan ta? " tanya chay kepada tania.

"Kayaknya sih iya. Lumayan ganteng juga ya kalo diliat dari deket gini." sahut tania.

"Yeu, dasar lo ta."

"Permisi, selamat pagi. Perkenalkan nama saya abipraya. Saya anggota osis yang akan memandu kalian untuk mengenal lingkungan sekolah. Mohon persiapkan diri kalian ya dengan membawa buku dan alat tulis Nanti saya akan kesini lagi, kalian harus udah siap." ucap kaka kelas dan langsung keluar kelas dengan terburu buru.

"Itu kakel kenapa sih chay? Daritadi lari-larian mulu. Kayak lagi dikejar setan." heran Tania

"Mungkin lagi persiapan buat lomba maraton kali, ta. " sahut chay sambil tertawa dan tania juga ikut tertawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang