10

2 3 0
                                    


"Karin?"

"kak Esa.."

"Ngapain kamu disini?" Tanyanya

"Aku mau mamah dan papah tau keberadaan ku"

"Gila kamu sudah gila pergi sana"

"Aku serius buat mereka tau kalau sebenarnya aku masih ada di sini"

"Bagaimana ?"

"Bicara dengan mereka"

"Baiklah nanti"

"Sekarang"

"Saya harus buka toko Karin saya harus cari uang sudah berapa hari saya tutup lebih awal hanya demi kamu tolong biarkan aku bekerja hari ini"

"Maaf"

"Kau bisa pulang atau pergi kemanapun terserah jangan di hadapanku"

"Kakak marah sama aku?"

"Enggak saya hanya sedang dalam mood yang buruk saya gak mau berantem sama kamu"

"Baiklah sekali lagi maaf aku pergi"

Tempat lain? Karina kebingungan harus kemana dia pergi? akhirnya dia hanya duduk duduk di pinggir jalan menghitung setiap kendaraan yang lewat "bodoh buat apa aku buang buang waktu sebaiknya aku ke kantor polisi aku ingin lihat siapa yang menjadi Detektif untuk kasusku dengan kekuatan teleportasinya dalam sekajap dia sudah sampai di sana, mereka sedang membicarakan suatu hal yang sangat serius

"Siapa yang akan pegang kasus ini?"

"Jangan aku! lihat apa yang terjadi pada mereka yang memegang kasus ini mereka semua mati"

"Benar, aku juga tidak"

"Dasar penakut polisi macam apa takut dengan bajingan itu" gumam Karina

"Kasus ini sangat menguntungkan untuk kalian! kau bisa di promosikan jika berhasil menangkap bajingan itu"

"Tidak nyawaku lebih penting Jay lakukan lah bukankah kau merasa hebat setelah menangkap penculik hari itu?" Sindir salah seorang polisi di sana Karina mencari cari siapa Jay yang di maksud

"Bukankah kalian membutuhkan uang? Lakukanlah" seorang laki laki muncul dari bawa meja

"Ck! Anak kaya yang masuk ke sini dengan bantuan orang tua bisa berkata seperti itu...."

"Akui saja kalian butuh uang itu bukankah nyawa kalian tidak berharga sepeserpun"

"Sialan kau Jay!"

"Haha tenang paman jaga emosimu atau penyakitmu akan kambuh dan merepotkan semua orang...aku tidak akan memberikan uang sumbangan di hari kematianmu"

"Anak sialan itu siapa yang kau panggil paman bajingan!"

"JANGAN RIBUT!" Jendral Bimo yang sedari tadi berdiri di balik pintu akhirnya menunjukan dirinya

"Jendral...ada apa anda kemari sebaiknya anda istirahat"

"Hentikan basa basinya jadi siapa yang akan menangkap bajingan itu? "

"Aku paman" orang yang bernama Jay tadi berjalan mendekati Jendral Bimo

"Berhenti panggil aku paman Jay kita sedang kerja"

"Haha baiklah jendral"

"Kau serius akan tangani kasus ini?"

"Emm apakah yang lain mau akan ku berikan?" Mereka saling menghindari tatapan masing masing

"Baiklah biar Jay yang lakukan, lakukan dengan benar cepat selesaikan kau akan ku promosikan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm a ghostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang