Hati yang dahaga akan pujian dan penghargaan manusia, sukar menerima teguran.
Nasihat dan teguran akan dilihat sebagai kejian dan ancaman.
Yang menegur pula dianggap sebagai musuh.
Jika benar dan tepat, kejelian itu mesti dilihat sebagai 'TEGURAN' daripada Allah melalu lidah manusia.
Koreksi dan perbaikilah diri segera.
Namun sekiranya kejian itu tidak benar, apa hendak dirisaukan?
Bukan manusia yang menentukan mudarat dan dosa.
Yang menegur pula, jangan ada kepentingan pribadi dalam nasihat dan teguran.
Apakah lagi kerana dengki dan pembalasan dendam.
Itu tidak akan merubah yang ditegur malah menyemarakkan api dendam.
Takdir Allah, misteri kan?Putri Mentari
Salatiga, Oktober 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Mentari
PoetryKumpulan Puisi dan ungkapan perasaan yang bersifat menyindir bagi yang merasa tersindir Aksara Mentari, dikompilasi oleh Putri Mentari. Kataku adalah Kataku! Melihat lebih bahwa ternyata hati juga bisa bicara, bukan hanya mulut dan ekstremitasnya s...