8. croffle

8.4K 813 24
                                    

Kalian tau kenapa gue up mulu? Yap salah! Yang benar karena gue capek banget sama diri gue sendiri, nggak tau mau lampiaskan kemana. Sejujur nya, teman gue banyak banget tapi pada sibuk nge bucin, nggak masalah sih karena bukan hak gue juga untuk terus minta mereka sama gue awowkwkkwwkwk.

Btw thanks udah pada mau baca cerita hasil pelampiasan ovt gue setiap hari. Komen lo pada buat gue mood dan jadi buat gue ngelepasin semua masalah dan pikiran gblk gue.

Okey sekian, gue lanjut update!

Jeno bangun lebih dulu, ia melirik ke pemuda di dekapan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno bangun lebih dulu, ia melirik ke pemuda di dekapan nya. Jaemin masih terlelap dengan nyaman, pasti sangat kelelahan. Jeno sedikit bergerak untuk mengambil ponsel dan meminta salah satu teman nya untuk mengirim orang yang pandai mengurut.

Setelah mendapat kepastian, Jeno mencoba membalik tubuh nya, perlahan ia melepas pelukan Jaemin dan di ganti oleh guling. Beruntung nya si manis tidak terganggu. Sebelum mencuci muka dan menggosok gigi, dominan itu menatap istri nya dan mengecup lembut dahi nya. Jaemin cantik!

Ia kembali menyelimuti tubuh kecil itu dan beranjak ke kamar mandi. Wajah nya terlihat lelah, namun hari ini ia harus lebih bersemangat untuk Jaemin. Hari pertama menjadi suami harus berkesan.

Selesai mencuci muka dan menggosok gigi, Jeno berjalan menuju dapur. Para Maid dan penjaga menyapa nya, ia memberikan senyuman ramah. Seluruh penghuni rumah tau, pasti Jeno sedang bahagia.

"Eum, kalian tau cara membuat croffle?" tanya Jeno pada beberapa Maid di dapur.

"Tentu saja, ada apa Tuan?"

"Bisa bantu saya membuat nya untuk Jaemin?" tanya Jeno.

Beberapa Maid tersenyum kaku, Tuan nya sedang merasakan pengantin baru yang dimana memiliki rasa cinta mendalam. Na Jaemin, kamu berhasil membuat orang kaya seperti Jeno membuatkan sarapan dengan usaha nya.

Akhir nya Jeno membuat croffle di bantu beberapa Maid. Ia juga sangat akrab dengan para pekerja nya, bukan karena ia suka, hanya saja ia ingin membuat seluruh pekerja nya nyaman di sini.

"Apa Tuan muda baik-baik saja?" tanya salah satu Maid yang sedang merebus susu hangat.

"Terlihat lelah, tadi saya meminta Lucas untuk mengirim orang yang memang ter percaya bisa mengurut" jawab Jeno.

"Hahaha, bukan seperti itu maksud saya, Tuan. Mungkin seperti yang di lakukan oleh suami istri?" ejek Maid tersebut.

Jeno terbungkam, benar juga. Pasti para Maid dan penjaga sudah berpikir mereka melakukan hubungan intim, "Sudah belum susu nya?"

Jeno mengalihkan perbincangan, Maid tersebut pun menatap nya mengejek. Pipi Jeno merah, pasti malu. "Tak apa Tuan Lee, wajar kok jika—" belum selesai berbicara, Jeno sudah mematikan kompor dan mengambil panci berisi susu hangat itu menggunakan kain ke meja.

"Kau selalu berpikir ke arah situ, Bibi Choi" balas Jeno.

Selesai membuat croffle, Jeno tersenyum senang dan memotret nya. Tidak terlihat buruk juga buatan nya ini. Tanpa ia sadari, sekarang beberapa Maid dan penjaga tengah ikut tersenyum melihat tingkah Jeno.

"Tuan Lee sedang bahagia" ucap salah satu penjaga nya.

"Tentu saja, menurut kalian apa Jaemin menyukai nya?" tanya Jeno.

"Pasti suka dong, Tuan! Harus malahan, kan Tuan sudah berusaha membuat nya" sahut salah satu penjaga lagi.

"Semoga saja dia suka" gumam Jeno.

"Memang kalau Tuan muda bahagia, Tuan Lee di berikan apa sih?" tanya Pak Kim, supir pribadi Jeno.

"Tidak ada, tapi kan membahagiakan istri adalah kewajiban suami" jawab Jeno.

Pak Kim terkekeh dan mengacungkan jempol ke arah Tuan nya. Memang terkadang sikap Jeno membuat nya bangga, "Semoga kalian segera di berikan momongan ya? Kami akan menunggu Jeno kecil"

"Iya Tuan! Jangan panggil babysiter, kami semua siap membantu Tuan muda nanti nya" sahut salah satu Maid.

"Belum berpikir ke arah situ, oh ya, jangan panggil dia Tuan muda. Cukup Nana, dia menyukai panggilan itu" jawab Jeno.

Jeno mengambil piring croffle itu dan beranjak naik ke kamar nya, namun langkah nya berhenti dan menatap para pekerja nya yang tersenyum dan memberi nya semangat.

"Kau pasti bisa, Tuan!"

"Ayo Tuan Lee, jangan sia-sia kan istri mu!"

"Semangat boss! Kau pasti akan mendapat pujian dari Nana!"

Jeno berjalan cepat ke kamar dan menemukan Jaemin yang sedang terdiam di ranjang dengan muka bantal, lucu!

"Selamat pagi, Mas" sapa Jaemin dengan suara khas bangun tidur.

Jeno terkekeh dan meletakkan piring croffle nya di meja dekat ranjang dan duduk di depan Jaemin. Istri nya itu terlihat masih lelah, mata nya masih terbuka tutup menetralkan suasana pagi ini.

"Pagi Nana" ucap Jeno sembari mengusap rambut Jaemin yang sedikit berantakan.

"Eum, gue telat bangun ya?" tanya Jaemin setelah mata nya terbuka sempurna.

"Nggak kok, saya sudah buatkan kamu croffle. Kata Haechan, kamu suka banget makanan manis" jawab Jeno.

Jaemin melirik ke arah piring tersebut, ia tersenyum dan menjatuhkan tubuh nya di dada bidang Jeno. Perlahan, dominan itu pun memangku istri nya dan duduk di pinggir ranjang.

"Nanti ada orang yang akan memijit mu supaya lebih rileks" ucap Jeno sembari mengusap punggung Jaemin.

"Laper~" keluh Jaemin.

Jeno mengambil croffle tersebut, Jaemin membuka mulut nya dan memakan croffle suapan Jeno itu. Enak! Rasa nya manis. Jaemin semakin merasa bahagia karena menikah dengan orang baik seperti Jeno.

Jeno memangku sembari menyuapi Jaemin, padahal diri nya sendiri belum sarapan. Tapi sekarang Jeno punya tugas mengurus pemuda malas seperti Jaemin. Tidak buruk juga, ia jadi semakin berusaha mencintai pemuda itu.

"Kamu kalau butuh apa-apa, bisa panggil Maid ya" ucap Jeno.

"Iya Mas, oh ya! Besok gue boleh nggak jalan-jalan sama Haechan beli keperluan baby?" tanya Jaemin.

"Kamu, saya suami kamu, bicara dengan lembut" pinta Jeno.

"Susah... Udah terbiasa gue-elo"

"Harus bisa, ingat perjanjian kita? Kalau kamu bisa menjadi lembut, mau berubah, saya akan kasih apapun yang kamu mau" balas Jeno, dengan sabar dan pelan ia mulai mengajarkan Jaemin untuk terbiasa bertutur kata lembut.

"Maaf, please kasih aku kesempatan buat berubah"

"Iya sayang"

Jaemin tersenyum senang, ini si Jeno emang kerjaan nya baper in dia ya? Tapi sampai sekarang belum pernah bilang i love you ke dia. Ah, mungkin belum cinta, kan ini nikah baru.

"Nanti malam jalan-jalan yuk" ajak Jaemin.

"Memang kamu nggak capek?"

Jaemin menggeleng, "Kalau malam biasa keluar"

"Ya sudah, nanti malam kita jalan-jalan" jawab Jeno.

"Aaaaaa... Mas Jeno baik banget, Nana senang" puji Jaemin dan memeluk suami nya itu.

"Sama-sama cantik, sudah kewajiban saya untuk membahagiakan kamu" balas Jeno.

Kedua nya bertatapan, Jaemin memajukan wajah nya hingga hidung kedua nya menyatu. Perlahan, ia mencium bibir tipis dominan tersebut, dengan senang hati Jeno membalas nya.

Tidak lama kok, Jaemin hanya ingin membalas kebaikan Jeno. Kedua nya tertawa kecil dan saling memeluk kembali. "Mas, maaf ya aku belum bisa jadi istri yang seutuh nya. Aku belum siap" ucap Jaemin.

"Nggak papa kok, aku juga paham"

Jaemin semakin mengeratkan pelukan nya. Nggak salah kan kalau dia akan jatuh hati pada Jeno? Pria seperti Jeno terlalu di sayangkan untuk di abaikan. Jaemin harus bisa berubah, demi Jeno.

Boss Lee[Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang