5. preparation

7.8K 855 46
                                    


Kini Jaemin sudah berada di rumah Jeno, supir pribadi pria dominan itu yang sudah membawa si manis ke rumah nya. Jaemin di buat terkejut melihat rumah megah dan mewah seperti istana itu, sangat berbeda dengan rumah Mark dan Haechan.

"Mari, kami antar" ucap salah satu bodyguard.

Jaemin memasuki ruangan bernuansa putih, seperti nya ini ruang pakaian karena banyak sekali lemari, kaca besar dan beberapa rak sepatu serta tas. Ia duduk di salah satu sofa besar menghadap ke arah tirai untuk berganti pakaian.

Sret!

Jaemin terkejut dengan suara tirai terbuka, namun yang lebih mengejutkan adalah sosok pria tampan dengan tuxedo putih nya, "L-lo udah pilih gaun?"

"Kamu Jaemin, saya calon suami kamu" jawab Jeno, ia kira Jaemin akan memuji nya.

"Iya maaf, kamu udah pilih tuxedo?"

"Kamu suka saya pakai tuxedo ini?"

Jaemin mengangguk, "Suka kok, ganteng!"

Jeno tersenyum kecil, meskipun wajah Jaemin datar saat mengatakan itu, tetap saja membuat nya berbunga-bunga. "Tapi tetap mirip om pedofil kalau sama gue" sahut Jaemin melunturkan senyuman Jeno.

Sekarang giliran Jaemin yang memilih Tuxedo, jujur ini pertama kali ia melihat banyak tuxedo indah seperti di kerajaan. "Karena Tuan Lee memilih warna putih, sebaik nya Nyonya Lee juga-"

"HEH! Nyonya-nyonya, panggil Na Jaemin" bantah Jaemin pada designer.

"Oh ya, maaf N-na Jaemin..."

Jaemin mengambil tuxedo itu dan memakai nya, ia sendiri bingung kenapa diri nya bisa cantik dan tampan di saat bersamaan. Pantas saja, pria itu tanpa ragu ingin menikahi nya.

Sret!

"Woy! Ini gimana?" tegur Jaemin.

Jeno mematikan ponsel nya dan menatap Jaemin dari atas hingga bawah. Tuxedo putih itu terlihat sangat indah di tubuh nya. Mungkin hal itu mempercepat Jeno membuang trauma masa lalu nya dan mulai mencintai pemuda itu.

"Hellow... Gimana? Jawab dong" tegur Jaemin lagi sembari melambaikan tangan.

"Saya pilih yang ini, uang nya akan saya transfer" ucap Jeno pada designer itu.

Jaemin kembali memakai hoodie nya dan mengikuti Jeno keluar ruangan, namun langkah nya terhenti saat di depan pintu yang terbuka. Itu kamar Jeno!

"Kenapa?" tanya Jeno.

"Lo mau jebol in gue ya? Parah sih, beneran pedofil"

"Maksud kamu?" tanya Jeno bingung.

"Gue belom mau di ewe"

Jeno menghela nafas nya kasar mendengar jawaban kasar itu. Bagaimana sih dara mengajarkan mulut indah itu untuk bertutur lembut?

"Saya kamu kasih tau kamu kamar ini supaya nggak asing nanti saat menikah, jelas?" ucap Jeno.

"Lho? Kirain pisah kamar"

"Kalau kamu mau, nanti saya minta Maid siapkan kamar khusus untuk kamu"

Jaemin menggeleng kuat, "Gue takut tidur sendiri"

Gemas.

Jaemin mengikuti langkah Jeno memasuki kamar besar itu, kalau di lihat ruangan ini lebih besar dari apartement nya. Terlihat kasur besar dan empuk, sofa panjang dan pendek, lemari yang isi nya berbeda-beda.

Jaemin melangkah ke lemari yang berisi banyak sepatu itu. Jaemin berani sumpah, ia mengetahui sepatu langkah yang sedang ia tatap lekat itu seharga tiga rumah mewah. Jeno yang melihat wajah terkejut Jaemin hanya terkekeh kecil.

Boss Lee[Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang