┈─.᪥ָ࣪ Hidaka Hokuto

375 36 57
                                    

CHRISTMAS PROMISE
Hidaka Hokuto & Little Sister! Reader
by :: azusamochi

Malam natal merupakan malam yangtelah ditunggu-tunggu oleh orang-orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam natal merupakan malam yang
telah ditunggu-tunggu oleh orang-orang.

Salah satunya adalah Hidaka (name).
Ya, dia merupakan adik dari leader unit idol yang sedang naik daun; Trickstar. "Berarti natal nanti Hocchi-nii akan pulang 'kan?" tanya (Name) memastikan.

"Ya, aku akan pulang, (Name)." balas kakaknya, Hokuto.

"Hocchi-nii janji??" (Name) memastikan lagi.

"Iya, (Name). Nii-chan berjanji─ "

"Hee ... apakah itu (Nickname)-chan?!" Samar-samar, terdengar suara yang
tak asing lagi di telinga (Name). Siapa lagi kalau bukan teman satu unit kakaknya, yaitu Akehoshi Subaru.

"Uhh ... Kalau begitu kututup telfonnya, ya. Sebelum si oren yang satu ini menganggu mu."

"Ah, baiklah! Sampai nanti Hocchi-nii!"

"Eh, Hokke! Tunggu du─"

Tut.

"Akhirnya! Hocchi-nii akan pulang!!" teriak (Name) bahagia. "Kira-kira apa yang harus ku siapkan untuk kepulangan Hocchi-nii nanti?"

"Ah! Aku tau apa yang harus di siapkan. Hocchi-nii pasti akan suka~"

Sore itu, (Name) pergi ke supermarket
untuk melengkapi bahan-bahan
yang kurang. Sesampainya di rumah, dia langsung bergegas ke dapur dan mulai membuat 'sesuatu' yang ingin ia berikan nanti ketika kakak kesayangannya itu pulang.

Berbagai macam rasa ia campurkan kedalam 'sesuatu' tersebut. Rasa senang, bahagia, semuanya ia campurkan.

"Terakhir dan ... selesai!"

Jika kalian penasaran dengan apa
yang (Name) buat, itu adalah makanan
kesukaan Hokuto, yaitu konpeito.

"Sekarang ... ah! Hiasan natal ... uh, ku rasa ini akan menjadi sore yang melelahkan." ucap (Name).

Sebelum memasang hiasan natal, alangkah baiknya membersihkan tempat yang mau dipasang hiasan tersebut bukan? Lalu, (Name) memasang hiasan natal tersebut dengan rapi dan meletakkannya di posisi yang pas agar terlihat enak ketika dipandang.

Kring! Kring!

Suara dering telfon terdengar di ruang tengah. (Name) yang mendengar pun langsung pergi dari dapur tuk mengangkat telfon tersebut.

"Halo, dengan Hidaka (Name) disini!"

"Ah, (Name)."

"Hocchi-nii? Uwah, kenapa menelfon tiba-tiba?"

"Maaf, (Name). Tapi aku ... aku tidak bisa
pulang tahun ini."

"...."

"(Name)?"

Terlihat air mata yang telah tergenang di pelupuk mata (Name). Dalam beberapa detik lagi, siap tuk jatuh.

"Halo? (Name)??"

"Hocchi-nii jahat! Hiks.."

"Eh, (Na─"

"Hocchi-nii mengingkar janji!"

Tut.

Telfon dimatikan secara paksa oleh (Name).

(Name) berlari ke kamarnya, menghiraukan panggilan dari ayahnya yang baru saja pulang ke rumah.

Memang, tindakan tersebut sangat
tidak sopan. Namun mau bagaimana
lagi? (Name) sedang tidak mau mendengar dan berbicara dengan siapapun.

(Name) menidurkan diri di kasurnya
dan menangis sepuasnya.

Mungkin sebagian dari kalian berpikir; "Dih gitu aja sedih." Namun, bisakah kalian bayangkan rasa rindu terhadap orang yang kalian sayangi, orang yang seharusnya merayakan malam natal bersama kalian, orang yang kehadirannya telah lama
dinanti malah tidak pulang.

(Name) kecewa. Sangat kecewa. Rasanya ingin memukul wajah kakaknya itu namun sayang, wajahnya terlalu tampan untuk dipukul.

Benar bukan?

"Uhh ... papa sudah pergi lagi, ya...."

(Name) duduk di meja belajarnya dan merenung. 'Natal tahun ini... Sangatlah buruk.' batinnya.

Kruyuk!

Perut (Name) berbunyi. Menandakan
bahwa dia sedang lapar. Wajar saja dia lapar—jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. 3 jam telah berlalu, semenjak kakaknya menelfon.

(Name) pun berinisiatif untuk mengambil makan malamnya di dapur. Namun ketika keluar kamar, hanya kegelapan yang dia lihat. Tidak ada cahaya ataupun lampu yang menyala. Hanya kegelapan.

"Eh? Perasaan tadi rumah tidak segelap ini."

(Name) berjalan ke tangga menggunakan instingnya.

Dia berjalan terus menerus sampai
di lantai satu,

DOR!

Lampu hidup, diiringi oleh musik natal.

Tiba-tiba ada yang berteriak "Hoho ... ho! S–selamat natal!"

(Name) menoleh ke sumber suara dan dia melihat seseorang yang tidak asing di matanya. Orang yang dirumorkan selalu muncul setiap malam natal untuk memberi kado kepada anak yang baik.

"... EH? SANTA KLAUS!? B–bagaimana bisa?!" (Name) terkejut. Tanpa sadar bahwa dia telah tersenyum melihat Santa klaus tersebut.

"H–hoho! Merry C–christmas Hidaka (Na─"

Jenggot palsu yang dipakai santa tersebut lepas dari tempatnya ditempel.

"J–jenggot nya.. lepas? D–dan.." ucap (Name) terjeda, "HOCCHI-NII?!"

"Ahaha ... ketahuan, ya." ucap Hokuto sambil tersenyum pasrah. "Sepertinya aku memang tidak berbakat menjadi santa klaus."

(Name) terdiam.

"Hocchi-nii..."

"Iya? Ada apa (Na─"

Buagh!

Hokuto terjatuh karena (Name) yang tiba-tiba berlari dan memeluknya denga erat.

"Hocchi-nii! Huwa!!"

"Pfft ... kena tipu," Hokuto tertawa kecil.

"Berisik!"

"Ngomong-ngomong di mana hadiah natalku? Kata otou-san, kau menyiapkan sesuatu untukku."

"Oh, Hocchi-nii mencari hadiah natal? Yah, ini dia!" Seringai (Name).

"Cubit pipi!!"

"?!"

Malam natal tersebut tidak jadi menjadi sebuah malam natal yang suram. Malam natal tersebut telah menjadi sebuah kenangan manis yang akan selalu diingat oleh Hidaka bersaudara.

𝘄𝗶𝗻𝘁𝗲𝗿 𝗽𝗿𝗼𝗷𝗲𝗰𝘁 ; apricityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang