02. Pelengkap

3 2 0
                                    

XI ips 2, kelas yang di juluki bad claas. Kelas yang di huni oleh beberapa siswa biang onar, dan juga panglima tempur. Seperti Galileo Zain Malik, kerap di sapa Leo, cowok yang terkesan beringas itu masuk ke dalam kelas XI ips 2.

Sebenarnya Leo bukan cowok yang tiba-tiba ngamuk tak jelas, pasti ada suatu hal yang membuatnya merasa terusik, membuat Leo menjadi cowok kasar nan dingin.

"Selamat siang..,"

"AAA MISS YENA!!! JADI WALKES NI, YAKIN?" Lana bersorak lantang, lega rasanya mendapatkan walikelas se baik Miss Yena.

"Heh, udah-udah. Yuk duduk di tempatnya masing-masing" perintah Miss Yena.

"Mau duduk di pangkuan Tata aja, boleh Miss?" Ucap Andra, membuat Delta melotot tajam.

"Duduk di pangkuan yang maha kuasa aja sana lo!!" Sentak Tata. "Gak jelas banget" desisnya.

"CIE DELTA SALTING CIE"

"PIPINYA UDAH KUNING TU"

"LO KIRA GUE PENYAKIT KUNING HAH?!" Tata melemparkan tempat pensilnya pada Ega. "Bisa kalem kaya Gaga gak, sih lo? Kembar tapi tak se ahklak!"

Glitser Archadana, kerap di sapa Gaga. Menjadi kembaran Ega, tidak membuat Gaga memiliki sifat dan karakter tengil macam Ega. Cowok ini banyak di gendrungi para cewek karena sifat kalem dan soft boy nya.

"Maknya waktu hamil Ega pengennya dugem ae" sahut Orion. "Nah, waktu hamil Gaga pengennya ngaji aja, adem bawaannya"

"Gue seperut anjing!" Sungut Ega.

"Heh, sudah-sudah!!" Miss Yena mlerai. "Udah, mending kita lanjut ke kegiatan pertama"

"Aduh, seneng nih." Cowo berwajah cerah itu berucap. "Mau ngapain aja nih kita Miss?"

"Buaya halah buaya!!" Pekik Ega. "Jangan kemakan omongannya Galih Miss, kemaren Bu Tut ge kena ghosting"

Galih Ramadhan, katanya sih islam sejati. Lahir di bulan ramadhan, tapi tiap bulan puasa cuma puasa hari pertama sama hari terakhir doang. Galih fuck boy nya bukan main, siapa aja dia embat. Perawan, janda, yang lebih tua sekalipun dia gebet.

"Bacot elu diem Ga, gue diam seperti cupu, bergerak seperti suhu." Galih berucap tengil. "Gue gak tega jadi pebinor di keluarga elo"

"Cot" Umpat Venus. "Maknya si kembar juga ogah sama elu, udah dekil, miskin, bocah ingusan, fuck boy, modal bacot, apa bagusnya elo?"

Ega mendelik. "Heh, apa-apaan lo belain gue? Gak suka gue di belain cewek kaya elo?"

"Mungkin si Ega maunya di belai, Nus." Kenzo menimpali. "Paham dikit lah?"

"Lebih sudi deket-deket sama Leo, dari pada ngebelai kutu texas macam demit Ega" sungut Venus.

"Leonya yang ogah sama elo!" Hardik Rara. "Leo kan maunya sama gue, iyaya Yo, ya?"

"Kalian mau wslkesnya di ganti sama pak Guntur, ya?" Miss Yena menghela nafas berat.

"Aaa jangan, miss. Nanti pak badai pak tsunami menyerang kelas ini" Cece menggeleng. "Heh, pada diem napa siiiihhh. Bacotnya liar liar ya lo pada"

"Gak sudi gue cinlok sama cewek kelsa ini" gumam Arham. "Beringas beringas anying"

Cukup Gala saja yang bulol abis, yang lain jangan..







"Oke, kita mulai dari struktur kelas ya.."

💅💅💅



Ketika jam istirahat menjadi waktu yang menyenangkan bagi seluruh siswa yang bisa menghabiskan waktu di kantin. Tapi tidak bagi cowok berwajah oriental yang tengah membaca komik, dengan earphone yang tersumpal di telinganya.

Lukman Arganda, anak olim yang entah berantah menjadi bagian XI ips 2, kelas yang katanya di huni oleh kumpulan siswa ber scandal. Arga tak banyak bicara, malas berkomentar tentang orang-orang yang membicarakannya karna masuk kelas itu. Yang Arga tau, ia hanya ingin menuntut ilmu, dan selesai.

"Permisi, kak"

Suara musik yang mengalun rendah, membuat Arga bisa mendengar suara itu.





Arga menoleh.




"Gue jualan, desert. Masih pemula sih, gue baru dua hari jadi reseller ka Lana." Jelas cewek itu. "Eum.., karna gue baik. Gimana kalo kaka jadi customer pertama gue?"





Arga menatap cewek itu datar.






Maksud ni cewek apa sih? Arga gak paham.




💅💅💅


Mami : nanti fitting baju.

Mami : bkl ad wartawan yang nyorot.

Mami : mami ga mau kamu nunjukin muka sepet

Mami : mami tunggu di salon sepulang sekolah

Mami : mami sayang Rida selalu.

Malas.


Hidup rasanya hambar, mati takut masuk neraka.



"RIDA!!! LAMA DEH, CEPETAN" teriak Delta, sambil berdiri di ambang pintu bersama Lala dan juga Lana.

"Bentar aelah!! Duluan aja lo bertiga" jawab Rida. "Gang geng gong maraneh mah*!!"

(*lo pada atau lo semua)

"Bareng si Ve aja ya, atau bareng sama Arham. Yang lain udah di aula kayanya" Rara berucap.

"Hmm.."

Ketiga cewek itu berlalu, meninggalkan Rida.

Rida : Rida capek mi..

Rida : but, it's okay.

Rida : jam 2 ya, aku otw salon.

Rida : sayang mami juga!!!!



Duk!





Rida mendongak.





Susu coklat.



"Apaan, nih?" Rida mendelik tak suka.

"Punya mata?"

"Leoo!! Lo lupa, gue alergi susu coklat!"

Leo menatap Rida tanpa minat. "Kita gak sedeket itu sampe gue tau apa yang lo suka, dan lo gak suka"


Rida bungkam





Harusnya ia sadar, dunia tak selalu berpihak kepadanya.






Harusnya ia tau, kalau semua sudah berubah.








"Kita gak sedeket itu, sampe lo harus cape-cape bawain gue susu kaya gini" sungut Rida emosi.






"Titipan Raka, kelas sebrang" dengus Leo. "Gak usah ke ge-eran, kalo bukan Raka mana sudi gue bawain"




"Leoooo anjing!!! Sini lo, gue acak-acak muka lo!!!!"

Mhs : Bad Class?? Oh No!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang