6. The Mask

242 40 0
                                    

#Suatu Pagi
#Di sebuah Toko

"Hei, kau ada tamu, katanya pacarmu"

Osanai yang tengah menata kayu, menaikkan alisnya, bingung. Ia pun segera meletakkan pekerjaannya terlebih dahulu. Yaa.. Osanai tidak punya pacar. Tapi karena penasaran, ia pun keluar rumah dan memutuskan untuk menemui gadis misterius yang mencarinya itu.

"Ohayou gozaimasu"

Seketika, Osanai terbelalak. Ia membeku ketakutan.

"Nah itu dia, Oke kutinggal dulu ya"

"Haik, arigatou gozaimasu ojisan"
(name) tersenyum.

Seketika hening. Osanai masih membeku ketakutan. (name) langsung mengubah ekspresi wajahnya dari tersenyum menjadi datar dan dingin. Osanai masih tak bergeming, sementara (Name) mendekat ke arah Osanai dan langsung mengelus pinggang Osanai yang terkena tusukan beberapa waktu lalu.

"A.. a.. anoo.. apa anda perlu sesuatu dari saya.. a.. anee-" Osanai

"Damare. Siapa yang menyuruhmu bicara? Dasar menjijikkan. Jangan panggil aku dengan mulut kotormu itu. Pion itu tak punya hak untuk bicara kepada yang memiliki pangkat lebih tinggi, jika tidak diminta bicara" (Name) masih mengelus pinggang Osanai yang terluka.

Osanai langsung terdiam dan menahan rasa takutnya. (Name) kemudian berhenti mengelus pinggang Osanai dan mundur beberapa langkah. (Name) melayangkan tatapan dingin dan tajam.

"Yah.. kau selamat dari amukanku karena Tetta, jadi kau berhutang budi padanya. Pagi ini aku datang untuk menyampaikan pesan darinya. 'Aku tau kau pasti sudah mengetahui banyak hal, aku tak peduli jika kau mau membeberkan rencanaku, tapi jika kau mengekspos kebenaran senjataku yang berharga 'queen', Aku akan membunuhmu dan seluruh orang yang kau cintai' tte.." (name). Osanai tambah ketakutan dan terbelalak.

"Yah.. aku hanya ingin menyampaikan itu dari boss. Tapi.. aku juga punya pesan pribadi untukmu.." (name)

"Kau. Sebaiknya diam saja dan jangan membawa masalah untuk Tetta. Atau ? aku akan menambahkan goresan estetik di wajahmu, di pinggangmu, atau di seluruh tubuhmu." (Name) senyum. Osanai seketika membeku.

"Yah.. lagipula.. di antara sekian anggota Moebius, kau adalah salah satu dari beberapa yang belum pernah kuberi amukan cinta" (name), smirk. Osanai makin ketakutan

"Ah.. pagi ini udaranya segar sekali.. Baiklah aku akan pergi dulu Osanai-san. Jyaa.. sekarang, kita resmi putus ya.." (Name)

Osanai bingung dengan kalimat (name) itu. Namun dalam sekian detik, ia paham. Ada orang lain di dekat mereka, jadi, (name) berakting. Osanai masih diam ketakutan. (Name) beranjak pergi.

"Oh iyaa.. Nanti siang atau mungkin sore, kemungkinan besar akan ada anggota Toman yang mencarimu dan menanyakan hubungan antara Kisaki dan Valhalla. Jadi.. sekali lagi kuingatkan ya.. Jangan bicara terlalu banyak atau kau tau konsekuensinya.." (name), smirk

"H.. haik" Osanai

"Bagus. Aku akan mengawasimu" (name), menatap Osanai dengan tatapan tajam dan dingin.

~~~~

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

~~~~

#Petang
#Di jalan

"Sekarang ini sudah jelas. Komandan Valhalla, geng yang penuh misteri, tidak ada komandanya, dan disebut geng malaikat tanpa kepala. Tidak salah lagi, kurasa pemimpin yang tidak diketahui itu adalah Kisaki Tetta" Chifuyu, berbalik dan menghadap Takemichi

Alongside The Villain (Tokyo Revengers Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang