penyelesaian dan akhir

284 45 4
                                    


=> Gak aku revisi sebelum publis, mungkin bakal ngaco jadinya🙏😁

Sudah seminggu, dua sahabat itu tidak pernah terlihat lagi disekolah.

Bukan tidak terlihat bersama, tapi memang tidak terlihat walaupun tidak bersama. (?)

Kabarnya, sesuatu terjadi pada Taehyung. Yang mereka tau, Taehyung tidak berangkat karna ia sakit. Tapi untuk Jungkook, ia seperti Hilang ditelan bumi. Tidak ada yang mengetahui kabarnya.

Bahkan Taehyung sendiri tidak tahu keberadaan Jungkook sekarang.

Beberapa teman Jungkook yang memang dekat mencari tahu keberadaan nya, handphone nya tidak aktif. Ataukah ia mengganti nomor teleponnya, atau bahkan Mengganti handphone nya juga?

Tidak ada yang tahu.

Setelah pertemuan terakhir mereka waktu itu, Taehyung benar-benar cemas, khawatir, ia memikirkan semua perkataan Jungkook. Dikepalanya banyak pikiran yang berkecamuk. Hal itu berpengaruh pada kesehatan jantung nya. Ia memutuskan untuk pulang beberapa saat setelah kepergian Jungkook.

Tapi Saat tangannya akan mencapai gagang pintu dirumahnya, badannya lebih dulu ambruk dan tidak sadarkan diri. Kakaknya yang melihat kejadian itu reflek menjerit dan segera menghampirinya, berteriak memanggil pak satpam didepan untuk membantu mengangkat tubuh adiknya.

Keadaan nya memburuk, Taehyung sampai masuk rumah sakit hampir seminggu lamanya. Badannya terbaring lemah di ranjang pesakitan dengan jarum infus yang menancap dikulit Tan nya.

Badannya akan demam tinggi dimalam hari, bahkan pada hari ketiga dirumah sakit. Ia sampai mengalami kejang-kejang.

Kedua orang tua nya pulang, turut menjaga dan merawat anak bungsu mereka. Tujuh tahun terakhir, penyakit anaknya sudah tidak pernah kambuh lagi. Dan entah apa yang terjadi, karna mereka sendiri tidak tau. Tiba-tiba penyakit itu kembali kambuh, Taehyung sendiri tetap diam kala ditanya apa yang terjadi sebelum ia pulang kerumah, dan tiba-tiba tidak sadarkan diri.

Ia banyak diam, tidak banyak bertanya ataupun bicara walaupun ada kedua orang tuanya disampingnya.

Terkadang ia akan bangun ditengah malam karna bermimpi buruk, satu nama yang selalu ia sebut sebelum akhirnya ia sadar. Jeon Jungkook.

Selama seminggu ia berada dirumah sakit, tak pernah sekalipun Jungkook menjenguknya. ... Kakaknya yang tahu betul akan kedekatan antara adiknya dan adik temannya jadi heran sendiri.

Tapi ia tak terlalu memikirkannya, ia hanya fokus pada perawatan adiknya agar lekas sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa.

" Kak.. " suara lemah Taehyung samar-samar memanggilnya.

Ia segera menoleh.

" Ya? Kau membutuhkan sesuatu? "

Tapi saat ia bertanya, Taehyung malah menggigit bibir bawahnya yang pucat pasi sambil menghela nafas. Pandangan beralih menatap kosong kedepan. Tak memperdulikan kakaknya yang menggenggam sebelah tangannya yang tidak diinfus, dengan sedikit menggerakkan nya.

" Ada apa ? "

Lagi-lagi pertanyaan kakaknya tak ia gubris, ayahnya yang melihat hal itu hanya menghela nafas. Mungkin lelah menghadapi anaknya yang tiba-tiba jadi hobi melamun. Tak menggubris satupun kata yang keluar dari mulut orang-orang yang jelas-jelas mengkhawatirkan nya.

Mereka hanya berharap kondisi Taehyung tidak bertambah buruk.

Saat terjaga, Taehyung Hanya akan sesekali memanggil kakak nya. Dari gerak wajahnya, kakaknya tau jelas jika ada banyak hal yang ingin Taehyung sampai kan dan tanyakan. Tapi Taehyung hanya diam setelah kakaknya merespon nya. Mungkin sesuatu yang begitu Sulit sedang Taehyung hadapi, mungkin juga Taehyung Belum siap untuk mengatakannya. Mereka tak mau memaksa Taehyung untuk mengatakannya, takut Taehyung malah semakin stress dan kondisi nya akan semakin memburuk.

best friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang