Chap 3 : The second time

40 6 0
                                    

Huh?

"Apakah kejadian kemarin terulang kembali?"

Haechan melihat sekumpulan siswa/i yang ramai di lapangan, Haechan mendekat lalu menerobos untuk melihat apa yang terjadi. Haechan menatap tak percaya tubuh seorang siswa yang sudah hancur dengan pisau yang tertancap didada kirinya. Haechan menahan napasnya. "Siapa yang melakukan ini?" Gumam Haechan. Haechan menghela napas, lalu matanya tak sengaja melihat Jeno dan Jaemin yang tak jauh dari posisi berdirinya.

"Lee Donghyuck?"

Haechan menoleh saat namanya dipanggil. "Iya? Kau siapa?"

"Aku Zhong Chenle, siswa pindah Minggu lalu."

"Oh, Salam kenal Chenle. By the way panggil saja aku Haechan." Chenle mengangguk.

"Apa kejadian ini sering terjadi disini?" Tanya Chenle penasaran, Haechan menggelengkan kepalanya.

"Tidak kejadian ini baru saja terjadi kemarin, aku juga terkejut selama ini tidak ada kasus yang seperti ini. Bahkan Hyung ku saja baru mendengar berita ini." 

"Oh, kalau begitu boleh bicara dengan mu sebentar? Hmm, dan kedua temanmu?" Tanya Chenle, Haechan mengangguk.

"Baiklah, sebentar."

Haechan mendekati Jeno dan Jaemin, lalu bicara entah itu apa. Ketiganya berjalan lalu mendekati chenle yang sudah keluar dari kerumunan orang disana.

"Kita bicara di taman belakang sekolah saja disana sepi." Ucap Chenle, ketiga pria yang lebih tua mengikuti dari belakang.

Butuh beberapa menit untuk sampai ke taman belakang, dan benar taman belakang sangat sepi tidak ada siapapun disana. "Kau ingin membicarakan apa?"

"Sebelum itu, teman temanmu belum berkenalan denganku. Aku Zhong Chenle"

"Na Jaemin, ini Lee Jeno."

"Jadi aku membawa kalian kesini mau bicara sesuatu dengan kalian, kita bisa cari pelaku nya dalam waktu dekat. Besok mungkin aku akan mengenalkan kalian dengan sepupu ku, atau hari ini?" Tanya Chenle.

"Hari ini saja, setelah pulang sekolah. Kita bertemu di restoran dekat sekolah"

.

.

.

Sesuai janji tadi Haechan, Jeno dan Jaemin pergi ke restoran, ketiga pria itu masuk dan mencari tempat kosong akhirnya mereka mendapatkan meja dengan enam kursi. Tak lama datang seorang pelayan dengan buku kecilnya. "Ingin pesan apa kak?"

"Bulgogi, Jajangmyoen, Jjampong, Ttokpokki, Pajeon, Chamchi (Tuna) Kimbap, Eomuk guk, dan Miyeok guk. Minuman nya Jus Alpukat dan Popcorn Latte, Dalgona Milk Tea, dan Banana Cafe Latte, itu saja."

Jeno dan Jaemin hanya terdiam melihat Haechan memesan begitu banyak menu. "Haechan? Kita disini bukan mau mukbang" Ucap Jeno

"Tenang kok habis pasti, Appa hari ini baru ngasih blackcard"

"Oh? Berati Appa kamu sudah pulang dong?" Sahut Jaemin.

Haechan menggeleng. "Eomma gak mau ketemu sama Appa bercerai mereka sudah empat tahun yang lalu, Eomma gak mau ingat masa lalu. Tapi dia sering nangis dikamar nya waktu malam hari"

"Belum bisa move on?" Tanya Jaemin.

"Ya, bisa dibilang gitu"

"Maaf agak telat, soalnya aku jemput sepupu aku dulu. Kalian sudah pesan makanan?" Dan akhirnya chenle tiba, bersama kedua sepupunya.

"Sudah kok, Haechan pesan makan tadi cukup buat kita. Tinggal kalian pesan minuman nya saja." Ucap Jaemin, chenle mengangguk lalu memanggil pelayan.

"Aku ingin pesan minuman Stroberi Matcha Latte, Sweet Potato Latte, Galaxy Lemonade" Ucap Chenle.

"Hanya itu?" Chenle mengangguk, pelayanan itu pergi dari sana.

"Oh iya perkenalkan ini sepupu ku, yang ini, Huang Renjun dia seumuran sama kalian, Sedang kan ini Ning Yizhuo"

"Salam kenal, aku Lee Donghyuck panggil saja Haechan. Sedangkan ini, Lee Jeno dan Lee—" ucap Haechan terpotong.

"Na Jaemin" Jaemin menatap Haechan tajam. Kelakuan Haechan ketika mengenalkan Jaemin, pasti menggunakan marga Lee.

"Ada apa kau menyuruh kami kesini, Chenle?" Ucap Renjun yang tiba tiba bersuara.

"Begini Hyung, disekolah kami ada kasus pembunuhan sejak kemarin. Kemarin kasus siswi yang dibunuh di toilet, dan tadi pagi siswa yang seperti didorong dari lantai atas. Sampai saat ini polisi juga belum menemukan pelaku nya." Jelas Chenle.

"Bahkan sidik jari tidak?"

"Tidak ada Hyung"

Renjun hanya mengangguk lalu diam. Tak lama pesanan mereka datang, Haechan tersenyum melihat pesan sudah datang. "Selamat menikmati"

"Terima kasih" Seru Haechan dengan senang. Haechan mulai mengambil makanan yang ingin ia makan. "Ini sangat enak"

"Habis kan dulu makanan di mulut mu itu Haechan" Haechan tersenyum, lalu matanya tak sengaja melihat Hyungnya sedang berduaan dengan seorang wanita.

Haechan memasang muka kesalnya lalu mempunyai ide di otaknya. Haechan berdiri dari duduknya. "Haechan mau kemana? Jangan bilang mau kabur" Ucap Jaemin.

"Jangan asal tuduh, aku mau kesana dulu" Mereka semua hanya melihat Haechan yang entah mau ngapain.

"Lho? Itu kan Mark Hyung?" Ucap Jeno, Jaemin mengangguk lalu melihat kelakuan temannya itu. "Mulai deh Haechan"

Haechan tiba tiba duduk disebelah Mark, lalu menaruh kepalanya di pundak Mark. Mark yang tadinya terkejut tiba tiba merasa pundaknya berat karena merasa ada orang di sampingnya dan ingin marah, tapi tidak jadi karena mencium parfum yang biasanya adiknya pakai.

"Hyung kenapa disini?"

"Ya makan"

"Ih, Haechan tau. Tapi kenapa sama wanita ini dan siapa dia?"

"Tzuyu, Chou Tzuyu. Teman Hyung"

"Benaran cuma temankan?"

"Iya Haechan, Hyung gak mungkin punya pacar"

"Awas bohong, nanti dirumah Haechan hukum"

"Mark dia siapa kamu?" Tanya wanita didepan kedua pria itu.

"Aku istri nya kenapa? Kamu gak terima?" Ucap Haechan, wanita itu terkejut bukan main sama hal seperti mark. "Awas kamu dekat dekat sama mark Hyung, berati kamu bosan hidup"

"Haechan kok kamu ngomong gitu?" Bisik Mark. Haechan menoleh untuk menatap Hyungnya itu.

"Aku gak mau ya punya Kakak ipar kayak dia." Ucap Haechan sedikit keras supaya wanita itu mendengar percakapan nya.

"Jadi maunya bagaimana?"

"Maunya sih, yang kaya, baik, dan sering belikan Haechan makanan"

"Kok gitu?"

"Maunya gitu, memang kenapa sih? Kok Hyung kelihatan gak suka?"

.

.

.

.

.

TO BE CONTINUE

.

.

.

.

.

Ceritanya gak jelas😭
Saya kehabisan ide, maaf semuanya.😔

Sampai jumpa di Chap selanjutnya👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Not a Psychopath : HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang