Siang hari di sebuah perusahaan besar meeting penting sedang di adakan dimana terdapat beberapa direktur dari perusahaan besar berkumpul. Meeting kali ini di pimpin oleh seorang manager cantik dan menawan Karina Rarendra
"Jadi saya mengusulkan agar lokasi mall baru kita ada di sana karena letaknya lebih strategis dan juga banyak orang yang lalu lalang di sana. Selain itu saya juga berpikir kenapa mall ini tidak di gabung dengan fasilitas lainnya seperti, gedung apartemen, taman, rumah sakit, hotel dan beberapa fasilitas lainnya yang di butuhkan masyarakat" Ucap Karina dengan percaya diri mengeluarkan semua ide yang berkumpul di dalam kepalanya
Semua yang hadir dalam meeting itu mengangguk tanda menyetujui usulan Karina dan juga tampak diam meresapi setiap penjelasan yang di berikan wanita cantik itu dengan cermat
"Baik sekian presentasi dari saya terimakasih" Ucap Karina mengakhiri presentasinya
"Ide yang cemerlang manager" Puji salah satu direktur perusahaan di ikuti dengan tepuk tangan mereka yang hadir dalam meeting
Karina merasa terhormat mendapatkan tepuk tangan serta pujian dari para direktur perusahaan itu, sambil mengucapkan terimakasih dia bergumam dalam hati, bersyukur karena kerja kerasnya selama 2 minggu lebih ini tidak sia sia tentunya juga dia berterima kasih kepada Tuhan karena telah mempermudah jalannya
Di antar yang hadir dalam meeting itu ada satu pemimpin perusahaan yang tampak sangat bangga pada Karina, dia adalah Kristo Rarendra, ayah dari Karina. Kristo sangat bangga melihat putrinya yang berhasil membuat kagum para koleganya dengan pemikiran juga ide ide cemerlang yang keluar dari kepalanya. Karina menjadi manager dari RRD Group karena keinginannya sendiri. Sebenarnya Kristo ingin menjadikan Karina direktur besar perusahaannya
langsung namun Karina menolak dan ingin bekerja sebagai pegawai biasa dan Kristo tidak bisa menolak keinginan putrinya itu"Papa bangga sama kamu Karina"
***********
Jam makan siang sudah tiba, para pegawai mulai membereskan berkas berkas dan menyusunnya dengan rapi agar nanti dapat kembali di kerjakan saat jam makan siang sudah usai
Karina juga terlihat sedang membereskan lembaran kertas putih yang menjadi pekerjaannya. Menyusun semua berkas itu dengan rapi dan akan dia lanjutkan lagi
"Ciyeee yang baru aja habis dapat tepuk tangan sama di puji 4 direktur besar sekaligus" Ucap Giselle menyenggol lengan sahabatnya yang baru saja bangkit berdiri dari kursi
"Apaan sih biasa aja kali" Ucap Karina yang tampak salah tingkah membuat Giselle terkekeh kecil, sangat menyenangkan memang menggoda Karina begini
"Apa sih yang Karina ga bisa ha? Bikin primadona kampus jatuh hati bisa, bikin oleng pacar orang juga bisa bahkan langsung jadi direktur RRD Group besok pun bisa" Goda Giselle membuat Karina merasa malu lalu mendorong bahu Giselle
"Ga usah berlebihan, aku kerja jadi pegawai biasa aja, lebih enak ga mau aku jadi direktur" Jawab Karina
Kini dia dan Giselle tengah berjalan berdampingan menuju ke luar kantor untuk mencari makan siang
"Ga berlebihan tapi hanya mengungkapkan fakta" Ucap Giselle, Karina menggelengkan kepalanya. Dia heran kenapa Giselle senang sekali menggodanya begini
"Udah udah, kita mending nyari makan dari pada denger celotehan lo, ga bakal kenyang, ayo" Kata Karina lalu menarik Giselle
"Pelan pelan lah gue bukan gerobak lo tarik sesuka hati, ga bakal kabur juga gue" Protes Giselle
"Bodo amat"
**********
Di sebuah cafe, seorang gadis muda tengah membawa nampan bersisi pesanan dari para pelanggan. Dengan gerakan cepat ia mengambil pesanan yang baru saja dia buat lalu mengantarkannya jangan lupa senyum ramah yang selalu dia tebar membuat para pelanggan merasa senang apalagi pelayannya cantik plus imut imut gimana gitu
"Winter antar ini ke meja 17" Ucap seorang barista pada gadis bernama Winter itu
"Siap" Jawab Winter lalu mengambil beberapa minuman berbahan dasar kopi itu ke meja yang sudah di beritahu tadi
"Abang abang dan kakak kakak, ini pesanan kalian. Silahkan di nikmati jangan lupa tempel bintangnya" Ucap Winter ramah sambil menyerahkan tempelan berbentuk bintang bintang kecil
"Ihh lucu banget pake ada tempelan bintangnya" Ucap salah satu pelanggan wanita
"Hooh sama kayak yang ngasi lucuhh bangetzzz" Sahut satu pria berambut biru di antara mereka
"Jamet anjir" Sahut yang lainnya membuat sedikit kegaduhan
"Hehe buat pemanis doang biar cup nya ga monoton. Kalau di kasi tempelan kan jadi ada motifnya dikit" Ucap Winter. Memberi tempelan pada pelanggan yang memesan kopi dan di layani olehnya itu sudah kegiatan rutinnya selama bekerja di cafe ini dan tak di pungkiri para pelanggan juga senang dengan itu
"Kalau aku yang jadi pemanis hidupmu boleh ga?" Ucap seorang pelanggan pria membuat teman temannya langsung melayangkan kata kata julid
"Sok banget sih lo kambeng"
"Fyi aja ya cewek lo udah 10"
"Ngebuaya mulu lo dimana mana"
Winter ikut tertawa mendengar julidtan serta ocehan sekelompok teman di meja no 17 ini. Setelah itu dia pun pamit untuk kembali bekerja karena jika terlalu lama maka si barista galak itu akan meneriaki namanya dengan keras
"Ning Ning kali ini meja berapa?" Tanya Winter pada Ning Ning seorang barista yang menjadi sahabat sekaligus teman kosnya
"Lama banget si lo! Lo jalan pake kaki apa pake perut? lamanya udah kek siput" Omel Ning Ning
"Yailah Ning cuma ngobrol bentar doang sensi amat lo" Ucap Winter lalu meletakkan nampannya di hadapan Ning Ning
"Ngobrol mulu, kerja nih kerja. Antar sana ke meja no 5" Ning Ning menaruh 2 gelas kopi di atas nampan milik Winter
"Meja no 5? Ok meluncur" Dan Winter pun segera meluncur ke meja no 5 untuk mengantar pesanan
Welcome to my new Winrina story 🤗
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMENIT ✓
Fanfiction"Semenit aja liat dia, gue langsung jatuh cinta" Kisah seorang manager cantik dan seorang pekerja paruh waktu WINRINA AREA JANGAN SALAH LAPAK GXG Area!