Bertemu

45 9 4
                                    

"Kakak.... Sampaikan pada ayah, dia sudah menjadi kakek,cucunya akan aku bawa ikut bersa—akhh ma-ku"

"Yn! Jangan bicara seperti itu ayo buka matamu, jangan tidur dulu, pelayan,pela—"

"Kakak...sudah...aku harus pergi sekarang. Ikhlaskan aku"

"Tidak!! Yn!!!...... Yn!!!!!"

Yn!!!!!































-

















"Huh!!!!! "

"Mimpi buruk hem?"

"Kakak jeno?"

"Selamat pagi tuan putri"kamu berhamburan memeluk kakakmu

"Kapan kakak sampai?"yang kamu dengar sekarang adalah suara kekehan yang keluar dari mulutnya bahkan matanya juga ikut berbentuk eye smile yang indah saat itu tertawa

"Kakak baru sampai tadi pagi jam 5 kata yuna kamu masih tidur. Semalam habis dari mana?" Kamu menggaruk tekuk mu yang tak gatal.

"Semalam hehehehe nongki bareng temen di cafe sebentar"mendengar jawabanmu Jeno menggeleng kepalanya,tangannya ikut menarik hidungmu pelan"

"Bandel banget ya?"kekehan manis itu keluar dari bibirmu saat dirimu menerima perlakuan manis itu.

"Yaudah ayo cepat cepat siap habis itu langsung turun kebawah"kamu mengernyikan dahi kebingungan " Memangnya ada apa hari ini?"sontak Jeno mengusak rambutmu dengan penuh sayang.

hari ini kan acara lamarannya yuna"dengan ekspresi terkejut kamu menepuk jidatmu dan langsung berlari kekamar mandi. Sedangkan Jeno hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja kemudian berlalu dari kamarmu tak lupa pintu ia tutup kembali.

Jeno menuruni tangga dan berjalan menghampiri mama yang sedang berkutat dengan bumbu dapur tersebut

Menyadari kehadiran sang putra mama beralih kan tangganya menepuk pipi Jeno yang sedang memeluk mama dengan dari samping.

"Ay udah bangun?"tanya mama kepada Jeno " Udah ma dia bangun karena mimpi dan itupun kebetulan Jeno masuk ke kamarnya"

"Adik kamu itu aneh banget jen" Jeno menukik kan alisnya bertanya-tanya "aneh gimana ma? " Tanya Jeno sembari mencomot kimchi yang baru diambil sama mama dari kulkas

"Ya aneh loh jen, masa ya dia bilang dia mimpi nikah sama seseorang yang dia tau itu macam seorang raja" Jeno terbatuk-batuk mendengar jawaban dari adik perempuan nya yang kedua itu.

"Pelan-pelan anjer makannya macam dikejar setan aja lo. Nih minum dulu" Jeno menerima air yang diberikan yuna, meneguk nya hingga habis kemudian kembali bertanya "terus?" Yuna mengambil posisi duduk di kursi sedangkan Jeno bersandar di meja pantry lebih tepatnya di sebelah mama yang masih sibuk memotong bawang.

"Ay mimpi kalau dia hidup di Kerajaan dan jadi istri dari raja, dia mimpi kalau pas itu dia di tuduh selingkuh dan di jatuhi hukuman mati"Jeno melamun ia bahkan tak mendengar habis cerita dari yuna

"Dih malah bengong nih anak"Jeno membuyarkan lamunannya

" Yuna kenapa belum siap siap? Engga malu pakaian kamu begitu pas dilamar nanti?"kali ini ayah bersuara menginstruksikan kepada yuna agar segera bersiap siap.

"Udah gih sana,gue yakin elo belum mandi kan?whahahaha" Tawa Jeno pecah saat melihat ekspresi wajah yuna yang masam.

"Gue udah mandi ya setan" Yuna berlalu meninggalkan dapur menuju ke kamarnya.

Tak beda jauh dengan sang adik Jeno juga beranjak menuju kamarnya.
Menidurkan tubuhnya lalu menatap langit langit kamarnya

"Kenapa sampai sekarang rasa sakit itu masih ada?padahal gue udah terlahir kembali setelah ratusan tahun yang lalu" Jeno mengganjal kepalanya sendiri dengan kedua tangannya yang besar

"Gue pastiin dia engga bakalan ketemu sama ay.walaupun di itu di dalam mimpi sekalipun. Gimana dia nyakitin ay rasanya gue mau hajar dia sekarang dan lupain persahabatan ini"Jeno membatin ada rasa kesal saat yuna menceritakan kejadian yang menimpamu dulu. Iya dulu.

Dulu adalah awal ceritamu terjadi. Dimana saat itu kamu bahagia dengan kehidupanmu bersama raja, hingga sudah akan di takdirkan memiliki seorang pewaris tapi Tuhan mengambil kebahagiaan itu. Ia membuatmu terpisah dari kebahagiaanmu dengan cara, mati

" Andai saat itu dia engga dengerin jalang macam nakyung mungkin gue udah bisa liat keponakan yang tampan itu duduk di singgasana "cicitnya diikuti helaan nafas kasar.

"Kakak?! " Mendengar suaramu yang berteriak jeno langsung bangun dari tempat tidur. "Kak jeno?kapan calonnya kak yuna datang kemari? " Jeno menatapmu dengan mata yang berbentuk eye smile"mungkin sebentar lagi, kenapa? "Yang Jeno dapatkan hanya sebuah gelengan saja.

Kakak.... Aku ingin peluk" Jeno tersenyum kemudian melebarkan kedua tangannya yang langsung di tubruk oleh badanmu.

"Aku sayang kakak"

Mata jeno sedikit memanas.ia memelukmu lebih erat lagi.

"Kakak juga sayang kamu"ingatan Jeno tentangmu dimasa lalu kembali hadir.

Jeno!ay! Ayo turun" Mendengar mama berteriak kalian berdua melepaskan pelukan dan langsung bersiap untuk turun.

Yang pertama kali kamu lihat adalah wajah tampan di sofa ruang tamu dan  2 orang paruh baya.ditambah 4 orang tampan lain sedang duduk di sofa dekat dengan kedua orang yang berusia paruh baya itu.

Ayo duduk sini sama ayah, mama mau manggil kakak kamu dulu" Kamu mendaratkan bokongmu di samping ayah. Kemudian melemparkan senyuman manis itu kepada tamu.

Weyyy,,,, bro ketemu lagi kita"kamu melihat kakakmu Jeno melakukan jotos ala laki-laki dengan sahabat sahabat nya dan bahkan seseorang yang kamu tau akan melamar yuna juga ikut melakukan hal tersebut.hingga laki laki dengan tinggi standar itu melakukan hal yang serupa,dan membuatmu sedikit memperhatikannya.

"Seperti tidak asing wajahnya" Begitulah isi pikiranmu sekarang.

Ini calonnya?Ya Tuhan cantik sekali"kamu tertegun menatap wanita paruh baya itu berbicara.

Bukan ma, dia adiknya"ujar sang anak

"Oh mama kira dia yang jadi calon istri kamu na" Pria yang akan melamar kakakmu itu terkekeh melihat wajah malu mamanya.hingga semua atensi menatap sosok yang turun dengan wajah yang sangat cantik di temani mama di sampingnya.

"Itu calonnya tante" kali ini pria dengan kulit eksotis itu yang bersuara.

Kamu melihat mama mendudukan yuna didepan pria yang akan melamarnya.

Perkenalkan nyonya,ini putra sulung saya Lee jeno,ini putri saya yang akan dilamar nak jaemin Lee yuna,dan yang terakhir si bungsu Lee Ah-Yeon Kami biasa memanggilnya ay.

"Annyeonghaseyo"kamu membungkukan sedikit badanmu menghormati mereka semua.

Ne annyeonghaseyo"pria paruh baya di depan Jeno menyahuti sapaanmu.

"Kenalkan ini putra ku satu-satunya Na jaemin" Mama mengangguk,karena sudah mengenal jaemin sebelum ia kemari untuk melamar kakakmu yuna.

Annyeonghaseyo"sapanya kepada kalian semua.

Kamu hanya memberikan senyuman manis milikmu.

Tak kamu sadari jika kakakmu Lee Jeno sedang mengawasi seseorang yang juga merupakan salah satu anggota di depan mu saat ini.

Kamu masih tak menyadari jika ada yang sedang menatapmu intens sekali.dengan mata yang menyendu.












To be continuous

Jangan lupa vote dan komen ya semuanya

reborn empress || Renjun x you [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang