❛ i love you❜

693 97 37
                                    

Cerita ini adalah karya fiksi.
Apabila ada kesamaan tokoh, agama, organisasi, dan jalan cerita adalah unsur kebetulan karna karya fiksi ini murni dari hasil pikiran saya sendiri.



























kalian bisa membaca ini sambil dengerin lagu galau versi kalian hihi :3
















































"Kita hanya bertemu di waktu yang salah."

























Surai raven miliknya, lazuardi yang berbinar indah, bibir ranum, dan senyum manis yang selalu terpatri di wajahnya.


Dia, adalah sebuah analogi paling tepat untuk kata indah.


Dia, yang tanpa permisi memberi cahayanya ke dalam relung dada. Menyinari ruang yang telah lama redup di kalbu.


Dia, orang pertama dan yang terakhir membuatku merasakan cinta.


Dia, orang pertama yang menorehkan luka paling dalam di kalbuku. Luka yang akan selalu terbuka lebar kala abdi ini kembali melihat bunga itu.


Dia, orang pertama yang memberikan tatapan seteduh awan.


Dia, dia, dan dia. Bahkan mungkin paragraf tidaklah cukup bagiku untuk menuliskan tentangnya.


Kata kata yang ku rangkai rasanya tak cukup untuk mempertunjukkan betapa aku menyayangi nya.


Dia, selamanya akan menghuni relung hati ini. Tidak akan kuberi pembenaran untuknya angkat kaki dari ruang ini.


Nyatanya, aku lebih memilih lara bersarang di hati.


Maka dari itu, biarkanlah aku menyimpan lekat perasaan ini di ruang khusus yang siapapun tidak bisa membukanya. Biarlah aku terjebak asmaraloka yang menyayat sukma.


































"Tenjiku. Kita akan melawan mereka." Perintah leader Toman, terkenal dengan julukan 'Mikey yang tak terkalahkan'

"Kapan tepatnya kita akan melawan mereka?" Wakil ketua Toman, Ryuguji Ken (Draken) bertanya.

"Mucho terbukti mengkhianati Toman." Sahut wakil ketua divisi satu Toman, Matsuno Chifuyu.


Seluruh ketua dan wakil divisi satu hingga divisi lima, berkumpul di markas. Memulai diskusi tentang rencana Toman melawan Tenjiku.


"Kita tidak akan langsung melawan, butuh rencana sebelum memulai perang. Dan Kisaki, dengan adanya dia disana, Tenjiku pasti akan melaksanakan berbagai strategi busuk, mereka tidak akan pandang bulu jika sudah menargetkan seseorang." Mitsuya Takashi, ketua divisi dua menambahkan.

Jelaga milik Mikey menatap kosong ke arah depan. Otaknya bekerja lebih keras menyusun rencana. Taiyaki yang berada di mulutnya berhenti ia kunyah.

"Dua minggu lagi, kita akan menyerang Tenjiku." Dibawah perintah Mikey, rapat ditutup.

Pemuda surai blonde ikat tersebut berdiri meninggalkan ruangan, diikuti oleh pemuda surai blonde kepang dengan tato naga di kepala.

am mícheart 𒀭 maitakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang