Tok tok tok
"kak"
"kak aceell"
"kakakk"Cklek
"apa sih cil, rusuh bener" ujar Acclira ketika membuka pintu kamarnya.
"nebeng pc dong. Ada turnamen gue se-jam lagi. Pleasee" mohon Aellfan, adik Acclira yang umurnya dua tahun dibawah Acclira, yang berarti sedang berada di kursi kelas 10.
"lo turnamen gue juga lah bodoh" jawab Acclira membuat Aellfan mencebik kesal.
"bang io aja sono"
"di usir" jawabnya cemberut.
"mampus"
"gue ada ide" spontan Aellfan kemudian langsung turun ke lantai dua, menuju kamar kedua orangtuanya."feeling gue gak enak" ujar Acclira bermonolog kemudian kembali duduk di sofa kamarnya, tanpa menutup kembali pintu.
◽◽◽
"ayo" terdengar suara tersebut tak jauh dari arah sofa tempat Acclira duduk. Ketika menengok ke arah pintu, benar saja lelaki itu ada disana.
Acclira mengangkat satu alisnya pertanda bertanya."bokap lo tadi chat gue, bilang kalo lo mau pergi" terang Arsyaka sukses membuat kening Acclira berkerut.
Lo mau pergi?
Sejak kapan dirinya bicara ingin pergi?
Pikiran Acclira langsung tertuju kepada adiknya Aellfan.
"bangsat banget punya ade" batin Acclira kemudian beranjak dari sofa langsung melengos keluar melewati Arsyaka begitu saja.
"ngajak ribut gue el? Gue jabanin ayo" ujar Acclira menggebu ketika menemukan Aellfan sedang berbaring di sofa ruang keluarga yang berada di lantai dua tersebut.
"ahahahah engga udah acell gelii anjiirrr udahh" Aellfan berteriak. Acclira langsung menerjangnya tadi yang membuatnya tak sempat untuk melarikan diri.
"lagian lu ngajak ribut" Acclira terus menggelitiki adiknya tersebut.
"udah udah ih geli bang arsyaaa tolongin aeell" teriaknya berusaha meminta bantuan. Acclira yang mendengar nama Arsyaka disebut langsung menengok ke arah tangga. Disana ada Arsyaka yang baru saja selesai menuruni tangga sedang berjalan menghampiri.
"udah si ra, kek anak kecil aja lo" ujar Arsyaka menginterupsi.
"rese aja lo" balas Acclira ketus.
"udah sono pergi ngapel. Gue mau turnamen" usir Aellfan
"gue juga mau lah anjir, lumayan buat beli aksesoris"
"bagi dua deh, enak kan lo cuman jalan-jalan dapet setengahnya" ujar Aellfan berusaha membuat Acclira tergiur.
"asem banget. Deal" putus Acclira membuat Aellfan bersorak senang.
"bentar gue ganti baju dulu" ujar Acclira kepads Arsyaka yang sedari tadi setia menonton perdebatan kakak beradik tersebut.
◽◽◽
Acclira terkejut ketika keluar dari walk in closet ada Arsyaka dan Aellfan sedang bermain menggunakan pc nya, dasar manusia tidak beradab.
"ayo" ujar Acclira kepada Arsyaka.
"seru juga liatin ael main" jawab Arsyaka sukses membuat Acclira dongkol.
"ngajak ribut lo ya" kesal Acclira membuat Arsyaka terkekeh pelan.
"iya ayo" ujarnya dengan ekspresi kembali datar.
◽◽◽
"kemana?" tanya Arsyaka ditengah keheningan perjalanan.
"serah" jawab Acclira fokus terhadap gadgetnya menonton turnamen yang sudah dimulai beberapa menit yang lalu.
Arsyaka menghentikan mobilnya. Ketika Acclira melihat sekeliling meneliti tempat apa ini
"m bloc? Ngapain?" tanya Acclira terheran.
"gatau" jawab Arsyaka sambil mengedikkan bahu.
"gajelas lo"Arsyaka keluar mobil mencari tempat untuk ia duduk dan bebas menghirup asap rokok. Acclira yang melihat hal tersebut terpaksa ikut keluar menghampiri Arsyaka.
"jangan deket-deket" larang Arsyaka saat Acclira menghampirinya.
"idih ngapa lo? Tumben" Arsyaka hanya memutar bola matanya malas kemudian mematikan rokoknya yang bahkan belum habis setengahnya.
"asap rokok gak baik" ujar Arsyaka kemudian memainkan handphone nya.
Keduanya sama terdiam, menikmati keramaian tempat ini.
"ke cafe mau gak?" ajak Arsyaka.
"boleh"
Karena Arsyaka sebenarnya tidak menyukai tempat ramai seperti ini ,hanya saja tadi ia bingung harus kemana sehingga sampai ditempat ini.
◽◽◽"malam bang" sapa seluruh pegawai dengan hormat ketika Arsyaka masuk diikuti Acclira tentunya.
"wess bawa siapa tuh bang" tanya salah seorang kru yang sedang bertugas di meja barista iseng.
"bu bos" jawab Arsyaka santai, tapi selang berapa detik ia mengaduh kesakitan karena cubitan kecil di pinggangnya. Tentu saja Acclira pelakunya.
"yang bener" sewot Acclira
"bener ya" jawab Arsyaka balik sewot di karenakan rasa panas di pinggangnya. Seluruh kru yang melihat kelakuan dua orang itu hanya tertawa.
"mau pesen apa pak bos, bu bos? Silahkan duduk, kebetulan meja pojok kosong" ujar kru yang bertugas sebagai pelayan.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
General Fictionlemuel maxio sudah lelah menghadapi kelakuan anaknya yang diluar nalar. "pokoknya harus mau sama anaknya temen ayah" ujar lemuel membuat acclira, anaknya membisu baca ajalah pokoknya, gue gak bisa bikin desk. bahasa toxic ada dimana-mana harap bija...