[Bonus 2]🐰🐻

4.2K 474 26
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

8 tahun kemudian...

Sejak hari dimana mereka melaksanakan pernikahan yang tak pernah Irene bayangkan sejak 8 tahun yang lalu membuat hubungan keduanya semakin mesra dan dipenuhi bunga² akhirnya.

1 tahun pernikahan mereka masih belum dikaruniai seorang anak hingga akhirnya mamasuki tahun kedua Tuhan menghadirkan seorang pria mungil diantara mereka yaitu Wendy Kang, si sulung yang lahir 7 tahun yang lalu.

Wendy menduplikat visual keduanya. Terkadang dia terlihat seperti sang mommy yaitu Irene Kang namun terkadang terlihat seperti sang daddy yaitu Kang Seulgi. Point penting dari pria mungil seperti Wendy Kang, dia benar² pintar sama seperti Irene bahkan diusianya yang masih tergolong sangatlah muda sudah bisa berbicara layaknya orang dewasa, dan melakukan banyak hal yang tak banyak dilakukan anak seusianya.

Wendy juga cerewet! Itu berhasil diwariskan oleh Kang Seulgi termasuk sifat genitnya yang sudah bisa menilai seorang wanita cantik atau tidaknya.

Seperti sekarang contohnya. Setelah menjemput putra sulungnya dan berakhir disalah satu toko yang menjual aneka peralatan elektronik termasuk PS keluaran terbaru yang menjadi incaran Seulgi maupun Wendy.

Yap. Wendy sudah bisa bermain PS berkat kecerdasannya dan ajaran sejak dini dari Kang Seulgi.

"Dad, apa mom tidak akan marah kita membeli mainan lagi?"tanya Wendy menggandeng tangan Seulgi yang kini menatapnya.

"Ini akan daddy simpan diruang rahasia kita"kata Seulgi tersenyum menatap putra sulungnya.

"Baiklah. But please, jangan menggunakan namaku jika mommy memarahi daddy"balas Wendy membuat Seulgi menatapnya tak percaya.

"Geurae, mommy tidak akan marah jika mulut pintarmu itu tidak berbicara banyak son"kata Seulgi membuat Wendy memutar bola mata malas.

"Dad, aku ingin membeli buku"kata Wendy menunjuk karah toko buku yang ada disana.

"Komik lagi? Kau akan dimarahi mommy jika membeli komik lagi"kata Seulgi

"Mommy tidak akan marah jika daddy tidak buka suara"balas Wendy membuat Seulgi mendengus. Terkadang Seulgi berpikir tidak baik anak seusia putranya memiliki otak yang begitu pintar.

Setelah memilih beberapa komik yang ingin dibacanya Wendy menadah tangan kehadapan Seulgi.

"Ada apa?"tanya Seulgi

"Money"pinta Wendy membuat Seulgi mengeluarkan black card nya namun Wendy menolak.

"Cash saja dad. Aku benar² malas jika mereka memujiku anak sultan"keluh Wendy frustasi layaknya orang dewasa.

"Hahhh~ baiklah ini"kata Seulgi memberi lembaran Won sesuai dengan harga buku yang Wendy beli.

"Pelit!"ejek Wendy pergi begitu saja. Seulgi tertawa kecil mendengar protes putranya dia tau putranya meminta cash agar bisa menyimpan sisa kembalian.

Taktik mengayakan diri, itulah yang tertulis dibuku sekolahnya saat Seulgi tak sengaja membacanya bersama sang istri beberapa waktu yang lalu.

Didalam mobil...

"Son, sudah siap menjadi oppa?"tanya Seulgi saat Wendy membaca komik barunya.

"Lebih tepatnya hyung dad. Mommy bilang adik bayi itu namja bukan yeoja"sahut Wendy

Dr. Irene, I love You [Seulrene/ShortStory][END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang