4. I'm Sorry 🐰🐢🐻

3.8K 555 63
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Irene menatap nanar dari luar ruangan Seulgi dirawat. Operasi telah selesai sejak beberapa jam yang lalu dan sekarang sudah pukul 10 pagi.

"Uisanim?"panggil manager Seo membuat Irene tersentak.

"Eoh? N-ne?"kaget Irene dan terlihat gugup ketika menjawab.

"Bisa kita bicara sebentar?"tanya manager Seo dan Irene hanya mengangguk menyetujui ajakan manager Seo.

"Uri Seulgi selalu saja berakhir dirumah sakit~"keluh manager Seo tiba² membuat Irene menatapnya.

"Geundae, sejak terakhir kali masuk kedalam rumah sakit karena overdosis obat²an diberjanji tidak akan masuk rumah sakit lagi. Dia cukup malu melihatmu jika harus kembali dirawat karena overdosis obat setiap 2 minggu sekali"lanjut manager Seo membuat Irene terkekeh kecil. Irene sangat ingat awal dirinya bertemu dengan sang idol.


Flashback...

Pertemuan pertama...

Irene terlihat tergesa-gesa saat beberapa petugas ambulan berlarian membawa tubuh yang tergeletak lemah diatas brankar dengan keadaan memucat dan mulut terus mengeluarkan busa.

"Ada apa?"tanya Irene cepat saat tubuh lemah itu sudah masuk kedalam unit darurat.

"Seorang idol 27 tahun overdosis obat sejak beberapa jam yang lalu"jelas petugas

Irene hanya mengangguk dan segera mengambil tindakan.

Beberapa jam setelah dirawat Seulgi akhirnya sadar dan menangis, berteriak histeris saat tau dirinya masih sadar.

"Aku ingin mati! Aku ingin mati huhu!!"tangisnya histeris membuat beberapa perawat kewalahan dengan amukannya hingga tak lama Irene datang menenangkannya.

"Seulgi ssi tenanglah"kata Irene memegang bahu Seulgi yang terus meronta.

Seulgi terdiam saat melihat manusia dengan keindahan bak malaikat masuk kedalam ruangnya. Seulgi berkedip-kedip ditengah wajahnya yang berantakan karena tangisan.

"Omo?! Nomu yeppo!"batin Seulgi

"Penenang"kata Irene meminta obat penenang kepada perawat membuat Seulgi akhirnya tersadar dan melebarkan matanya saat Irene ingin menyuntiknya.

"Jankkaman!!"histeris Seulgi membuat Irene menghentikan aksinya dan tersentak kaget.

"Uisanim maukah kau menjadi kekasihku?"tanya Seulgi polos membuat Irene menatapnya heran sekaligus terpana dengan ucapannya bahkan perawat menahan tawa mereka.

"Apa aku salah memberinya obat?"batin Irene

"Tidak, terima kasih"tolak Irene tersenyum sopan membuat senyum Seulgi tiba² merekah dan semakin membuat Irene bergidik ngeri.

"Hehehe... arraseo uisanim pelan² saja"kata Seulgi terkekeh.

Pertemuan kedua...

"Mwo dia lagi?"kaget Irene saat sosok Seulgi kembali dilarikan kerumah sakit dan lagi² dalam keadaan mulut berbusa.

"Kali ini keracunan"sahut seorang petugas ambulance

Dr. Irene, I love You [Seulrene/ShortStory][END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang