Enjoy.......
.
.
.
Kini, keadaan kembali kondusif karena pertandingan babak ketiga akan segera dimulai. Semua peserta, baik yang berhasil ataupun tidak disediakan tempat untuk mereka menonton jalannya pertandingan. Pertandingan babak ketiga kali ini satu lawan satu, peserta akan dieliminasi kembali hingga muncul satu orang saja yang menjadi pemenang.
Peraturan dari lomba kali ini juga termasuk mudah, bagi siapa saja yang bisa membuat lawan mengalah, pingsan, atau keluar dari pembatas arena mereka dinyatakan menang.
"Baiklah untuk pertandingan pertama, mari kita panggil saja, Midoriya dari kelas 1-A VS Shinshou dari kelas Umum." seruan dari Present Mic membuat para penonton ikut bersorak, mendukung jagoan mereka masing - masing dengn semangat.
"Kedua peserta bersiap ditempat kalian masing - masing, saat tanda pertandingan dimulai, kalian langsung bisa bertarung." MIdnight memberikan pengarahan singkat yang dianggui kedua peserta.
"Baiklah, bersiap... Mulai..." Midnight berseru lantang, pertanda pertandingan dimulai.
.
.
.
Disisi lain
"Pertandingan ini termasuk cukup mengesalkan bagiku" celetuk gadis Ruby yang saat ini duduk berpangku kaki, sembari bersedekap dada, ia kesal melihat lawan Midoriya yang sedari awal pertandingan berusaha memancing agar sang murid menjawab pertanyaan absurd si pemilik Quirk Brain wash, atau sebut saja cuci otak.
"Selama Midoriya-kun tidak terpancing kata - katanya yang memprofokasi, ia masih terbilang aman." sahut Gon yang ada di sebelah kirinya.
"Tapi sepertinya ucapanmu tidak bertahan lama Gon" Machi tiba -tiba menyahut ucapan Gon sambil menunjuk Midoriya yang terdiam tak bisa bergerak dengan tatapan kosong.
.
.
.
Di arena
Midoriya yang tadi sempat terpancing amarah karena profokasi dari Shinsou, terdiam seketika akibat kata - kata sang lawan yang ternyata berhasil menyinggungnya.
"Kau ternyata lawan yang mudah ya, Midoriya. Jika kau masih ingin selamat, maka berbaliklah dan berjalan keluara arena" kata Shinsou dengan seringai lebar khasnya.
"Oh... Ada apa ini, Midoriya shounen" pekik seorang pria kurus yang bersembunyi dibalik pintu stadion dengan tatapan khawatir sembari bergumam tidak jelas. Bila diperhatikan dengan teliti, maka yang sedang bersembunyi itu adalah All Might dalam wujud kurusnya.
.
.
.
Karura-cs
Karura yang awalnya hanya memperhatikan jalannya pertandingan dengan bosan, seketika mengerutkan keningnya, menyadari ada sesuatu yang mengganjal dari tubuh sang murid yang dipaksa berjalan keluar arena akibat dari pengaruh Quirk braindwash. Terkejut akan sesuatu, gadis bermahkotakan batu ruby itu mengaktifkan Gyonya yang disadari oleh ketiga temannya.
"Killua, Gon, Machi, gunakan Gyo, aku melihat sesuatu yang aneh dalam tubuh Izu-chan." celetuk Karura secara tiba - tiba, yang mengejutkan teman - teman sekelasnya.
"Sensei, apa terjadi sesuatu pada Deku?" Bakugou yang khawatir dengan kekasihnya bertanya dengan nada cemas yang seketika membuat murid kelas 1-A tercengang setengah mati, terlebih baru kali ini seorang Bakugou Katsuki memanggil Karura sebagai Sensei dengan benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty Ruby and Sappher
FanfictionKarura Skarlet, gadis keturunan keluarga pembunuh bayaran sekaligus tunangan dari dari keluarga sesama pembunuh bayaran Zoldyc, yaitu Killua Zoldyc. Meski terlahir sebagai pembunuh bayaran yang keji dan dingin, Karura tidak menghilangkan sifat alami...