Aku tak ingin melihat suatu hal yang takuti
Nenek kami , telah meninggal sekitar 13 tahun yang lalu. Sebelum ia meninggal ia sempat berkata pada ibu ku untuk tidak melakukan apapun selama hari memperingati kematian nya. Nenek menyuruh ibuku untuk mengurung diri dikamar selama 12 jam dan berpuasa juga selama 12 jam, jika sudah terpenuhi. Maka ia dibolehkan untuk keluar dari kamar nya untuk makan, namun sebelum 24 jam ia tak boleh bicara dengan siapapun.
Aku sendiri tak tahu kenapa nenek menyuruh ibuku melakukan semua hal itu, saat aku bertanya pada ibuku kenapa nenek menyuruh ibu untuk melakukan nya, ia hanya berkata
" Ini untuk nenek mu , supaya ia tenang di alam sana..."
Di keluarga kami pun ,tidak pernah ada yang bertanya lebih lanjut tentang hal yang dilakukan ibuku selama 13 Tahun lamanya, bahkan ayahku sendiri tidak pernah bertanya. Apa yang ibu lakukan sudah menjadi tradisi tersendiri bagi keluarga kami. Hingga terjadi nya sebuah pelanggaran...
Hari itu adalah hari dimana keluarga kami memperingati hari kematian nenek kami yang ke 14 Tahun. Paman dan Bibi ku dari kota juga turut hadir dalam acara ini , ayahku menyambut mereka saat mereka sampai.
Aku sendiri pada hari itu sedang mengerjakan pr ku dalam kamar. Paman dan Bibi ku tidak datang dengan anak mereka atau ku sebut sepupu ku. Mereka bilang ia sedang ada study tour , jadi hanya mereka dua yang datang. Namun, aku merasa ada yang aneh dari gerak-gerik mereka . Mereka nampak sedikit khawatir.
Pada hari itu, ibu ku mulai mengurung dirinya , ia tak keluar dari kamar nya untuk sarapan pagi seperti biasanya. Aku sudah terbiasa akan hal ini , karena sudah 13 kali aku merasakan ini. Ibu ku mulai berpuasa dalam kamarnya hingga 12 jam.
" Dik, nanti kamu kalo sudah makan. Nanti kamu tolong tabur bunga ini disekitar rumah ya..." - ucap ayahku. Ia memberikan ku sekeranjang bunga kembang berbagai macam yang sudah dipotong kecil-kecil.
" Heh ? Pertama kalinya seperti ini. Biasanya tak ada hal ini. Untuk apa yah ?" - tanya ku
"Ayah juga tidak tahu, ibumu semalam menyuruh ayah untuk membeli bunga dan memotong nya kemudian menyuruh mu untuk menabur nya sekitar rumah " - jelas ayah.
Aku tak terlalu banyak berpikir, jadi aku langsung melakukan apa yang ayahku suruh.Aku pergi menabur bunga mulai dari pekarangan rumah, rumahku memiliki halaman yang cukup luas ,jadi butuh waktu yang lumayan untuk menabur nya sampai habis di seluruh rumah.
Tanpa aku sadari , aku sudah menabur hingga berada didepan kamar ibuku tempat ia mengurung diri. Jendela nya tertutup dengan tirai jendela berwarna merah hati dan terdapat sedikit celah untuk cahaya masuk.
Secara tiba-tiba , aku merasa hawa yang sangat dingin berasal dari jendela kamar ibuku. Aku menjadi penasaran apa yang dilakukan ibuku selama mengurung diri , jadi aku pergi untuk mengintip dari celah-celah tirai jendela .
Betapa terkejutnya aku saat melihat apa yang ada di dalam kamar itu . Aku melihat sebuah sosok besar hitam berdiri di belakang ibuku , sosok yang benar-benar mengerikan dan sangking besarnya bahkan terlihat seperti memenuhi ruangan tersebut. Sontak aku berlari dan berteriak dengan histeris kedalam rumah .
KAMU SEDANG MEMBACA
CEROR
RandomAku ingin merasakan tanpa melihat, aku ingin mendengar tanpa membuat suara. Aku ingin membayangkan semuanya...