⚠️Sekolah⚠️

72 9 2
                                    

⚠️Konten sensitif, Darah⚠️

Niatku ingin mengambil tas dan pergi ke lapangan untuk berolahraga, tetapi terhalang oleh kerumunan orang yang berlari. Sekilas sekolahku terlihat seperti bukan sekolah, tetapi berubah menjadi persawahan yang banyak pohon pisang dan dibatasi oleh dinding besar tanpa atap.

Dan kelasku adalah petak sawah. Tetapi setelah aku memejamkan mata serta menggelengkan kepalaku, sekolahku berubah kembali seperti semula, ah itu mungkin hanya khayalanku saja.

Saat aku sedang mengambil tasku, ada seorang osis perempuan mendekatiku, dia berkata

"Ayo, bareng sama aku. Aku ga tau jalan hehe" ujarnya dengan wajah datar dan tawa yang melengking.

Aku hanya mengiyakan saja, ditemani teman laki-lakiku.

Saat perjalanan keluar kelas, aku dibisiki oleh teman laki-lakiku,

"Hei, kamu ga curiga sama dia?" Ujarnya seraya menunjuk ke arah osis perempuan tadi.

"Hah engga kok, kenapa?" Tanyaku.

"Masa osis ga tau jalan arah lapangan?"

"Hah? Iya juga"

"Oh kamu udah sadar ternyata, hahahaha" Tawanya melengking, ternyata osis tersebut mendengar bisikan kami, dan lantas menyerang.

Tetapi hal buruk tidak menimpa kami, karena kami mulai menusuk mata kanannya serta perutnya dengan sebuah penggaris besi milikku, yang selalu aku letakkan di samping tasku.

Ia berteriak dengan suara yang menggelegar dan seketika dinding kelasku runtuh, dan hanya menyisakan puing-puing saja, tanpa melukai kami, dan osis tadi pun telah menghilang.

Setelah itu kami bergegas keluar dari reruntuhan kelas tersebut.

HorrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang