Disclaimer : All the characters belongs to JK Rowling
Second place by I'mmrsstars
•
ALMOST
*Tok tok tok*
Suara pintu di ketuk membuat jantung keduanya berhenti sepersekian detik.
Hermione membuka pintu kamarnya perlahan, iya. seorang wanita bermata jade dengan rambut hitam legamnya kini berada di hadapan gadis hazel itu. wajahnya penuh dengan ekspresi khawatir, memerah dan berkeringat di bagian keningnya.
"boleh aku masuk?" tanya wanita itu
Hermione menelan ludahnya, berharap lelaki pirang itutelah berapparatte dari kamarnya ke tempat lain.
"baiklah astoria, kau tentu saja boleh masuk" si gadis mempersilakan.
Astoria segera masuk ke dalam kamar Hermione, ia kemudian duduk di atas ranjang dan mengambil nafas panjang.
ada bau yang selalu ia ingat dimanapun, entah karena penciumannya yang tajam atau bau ini bisa ia hirup di seluruh rumahnya. benar sekali, bau Draco Malfoy perpaduan citrus juga mint hanya kali ini bersatu dengan aroma vanila. Astoria menghela nafasnya lagi.
"kau baik baik saja?" Hermione bertanya khawatir
"Hermione apakah kau sudah mencoba menghirup aroma Amortentia?" wanita Jade bertanya pertanyaan acak pada Hermione. itu jelas membuatnya kebingungan saat ini. ia harus menjawab seperti apa
"tentu saja, terakhir saat di tahun ke 6, kau ingat? ah kau berada setahun di bawahku tentu saja" Hermione sangat berusaha agar Astoria tak melanjutkan pertanyaan selanjutnya, yang sudah ia tahu apa yang akan di tanyakan Astoria.
"apa yang kau cium?" benar saja, pertanyaan itu,
"seperti aroma rumput segar, perkamen baru, dan pasta gigi mint" ucap hermione hati hati. ia tahu bahwa itu adalah aroma Ron. bukan Draco Malfoy.
"kau tahu, suamiku beraroma citrus dan mint dan apel hijau?" pertanyaan keras seperti dengan sengaja Astoria hujamkan pada Hermione, saat ini gadis brunette itu tak bisa menahan gemetar karena pertanyaan Astoria . mungkin saja ia hanya ingin memberi tahu, bukan menghujamnya, ataupun menginterogasinya secara tak langsung. Hermione menggerakan bibirnya untuk berkata sesuatu
*sudut pandang Hermione*
tanpa ku sadari Astoria memberikan pertnyataan sekaligus pertanyaan yang membuatku tersudut. kau tahu sahabatku tersayang, aku mencium aroma itu setiap tidur bersamanya, setiap ia mengucapkan semua kata kata manis dan kata cintanya padaku. aku tahu itu yang ku hirup. itu yang ku hela. di balik tengkuknya, atau pada leher putihnya yang bisa kulihat nadi berwarna ungu dari baliknya. aku sangat hafal aroma itu. kini ku hirup aroma itu bersama aroma vanila yang berasal dariku.
"well, aku tidak tahu itu, belum pernah menghirup aroma malfoy sebelumnya, tapi jika begitu, mungkin bau yang tersebar di seluruh manor ini mungkin adalah bau malfoy" aku tahu ini alasan paling buruk yang pernah ada.
"ah, betul sekali aku bisa menciumnya dari pintu depan hingga ke kebun kami, Draco benar benar menebarkan semua aromanya ke penjuru manor" wanita itu berucap. entah ia mengiyakan perkataanku atau ia hanya ingin melanjutkan pembicaraannya denganku.
"tentu saja" rasanya ingin sekali menutup percakapan kami saat ini. namun itu hanya akan membuat kecurigaan pada diriku ini. Astoria akan merasa sesuatu yang berbeda dariku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Second Place
RomanceBeginikah rasanya berada di pihak yang selalu kalah? Ia lelah untuk selalu berada dalam posisi kalah. Kekalahan membuatnya muak. Semakin hari semakin membuat Hermione Granger berpikir semua menjadi lebih buruk. Andai saja ia lebih cepat hadir di hid...