Chapter 2 (lah iya kok cakep?)

683 100 22
                                    

Happy Reading🍰
.
.
.

Keesokan harinya sebelum sampai ke rumah, Mew memutuskan mampir ke bakery baru yang di ceritakan adiknya itu.

Dan memang benar ada! Bakery baru dengan dominasi warna putih itu kini menarik atensi Mew untuk berhenti disana.

Terlihat palang nama dari bakery tersebut yang bertuliskan "KNW Bakery" yang tergantung tepat di tengah-tengah bangunan bakery 2 lantai tersebut.

Mew memberhentikan motornya tepat di depan bakery tersebut, bakery tersebut lumayan sepi entah karena apa, namun Mew tetap masuk ke dalamnya tanpa menghiraukan apapun.

Di dalam sana indra penciumannya mencium aroma wangi khas dari kue yang baru saja di keluarkan dari oven, Mew melihat-lihat aneka kue yang berada di sana, bahkan ada roti juga, namun atensinya tertuju pada kue bewarna merah yang dipajang di depan etalase dekat kasir.

Mew segera berjalan menuju etalase tersebut, Ia melihat kue red velvet yang sepertinya akan Ia beli itu.

Aneh! Baru 2 hari lalu Ia mencicipi red velvet itu namun Ia sudah kangen dengan rasa dari kue itu.

Saat masih asik melihat-lihat kue favoritnya itu, kini muncullah seorang wanita paruh baya yang baru saja keluar dari dapur.

"Apa anda tertarik dengan kue yang itu?" tanya wanita paruh baya itu.

Mew sedikit terkejut, namun Ia langsung menyunggingkan senyum serta sedikit membungkuk kepada wanita paruh baya itu.

"Iya saya ingin beli satu kue red velvetnya" jawab Mew yang langsung diangguki oleh wanita tersebut.

"Baru pertama kali kemari ya?" tanya sang wanita.

"Ah iya, saya baru pertama kali kemari tapi saya udah cobain kue red velvet bakery ini, adik saya yang beli dua hari lalu. Saya suka dengan kue red velvetnya"

Sang wanita itu menatap Mew lalu tersenyum "Oh adiknya yang waktu itu beli ya? Terimakasih banyak ya nak, jarang ada yang suka kue red velvet jadi saya ngga terlalu berharap banyak, orang mah biasanya beli roti kalo kesini, kalo roti suka ngga? Mungkin mau rotinya sekalian?" cerita wanita itu panjang lebar dan Mew menyimaknya dengan seksama.

"Boleh deh, nanti saya pilih-pilih beberapa rotinya, belum sempet nyobain soalnya waktu kemaren" ucap Mew yang pada dasarnya dia ini tidak ahli dalam hal menolak, dirinya yang tidak enakan ini sering kali memilih mengiyakan daripada mengucapkan kata "tidak" akhirnya Ia mengambil beberapa macam roti yang berada dekat etalase tersebut.

Mew lalu meletakkan roti pilihannya tepat di meja kasir untuk disatukan dengan kue red velvet nya nanti, sedangkan sang wanita kini tengah menyiapkan kue red velvet milik Mew untuk di bawa pulang.

Sembari menunggu, Mew duduk di kursi panjang disiapkan untuk menunggu di dalam bakery itu, selang beberapa saat kemudian pintu bakery itu terbuka bersamaan dengan masuknya pemuda berseragam yang kini menarik atensinya.

Dilihatnya dari samping wajah pemuda berseragam itu, wajahnya sangat manis ditambah dirinya yang memakai kacamata, serta kedua pipinya yang memerah bagaikan cherry diakibatkan Ia berada di luar ruangan, akhir-akhir ini hujan jarang turun dan cuaca panas terus, jadi wajar saja jika hari ini juga cuacanya panas.

Red Velvet | MewGulf✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang