09

43 26 90
                                    

✧Happy Reading✧

"Yang bersih"

"Yang itu masih kotor, yang bener dong ngebersihinnya"

"Lo bisa kerja nggak sih"

"Itu juga masih kotor"

"Pojok sana tuh"

Seperti itulah kata yang diucapkan seorang Mahesa, sambil tangan yang menunjuk-nunjuk memperlihatkan lantai yang kotor dan yang harus dibersihkan.

Jangan ditanya apa yang sedang dirasakan Tiara saat ini. Dalam hati sudah tak terhitung berapa umpatan yang ditujukan untuk Mahesa. Dia benar-benar tak habis pikir. Disuruh bekerja pada pekerjaan yang tak seharusnya ia kerjakan.

"Yang bersih ya"

"Udah berapa kali sih ngomong ying birsih yi ying birsih yi"

"Gausah banyak omong kerjain, awas aja ntar kalo ada semut berarti lu nggak bener kerjanya" ucapnya sambil memicingkan mata. "Gue pecat lo"

"Gitu aja terus ngancem nya pecat apa-apa pecat" gumam Tiara tapi masih bisa didengar oleh Mahesa.

Mahesa yang mendengar tak menanggapinya sama sekali ia hanya tersenyum tipis nyaris tak terlihat.

Cukup lama Mahesa hanya berdiri setia ditempatnya melihat Tiara mengepel lantai tak ada niat membantu maupun rasa kasihan. Ia melakukan ini hanya untuk senang-senang saja.

Tak ada angin maupun hujan. Dalam benaknya Mahesa dapat pemikiran, entah darimana ide tersebut tiba-tiba muncul dan diiyakan oleh Mahesa.

Mahesa mengambil hp dari saku jeans nya. Mengeklik ikon bergambar kamera, dan menekan tombol merah. Waktu mulai berjalan dari mili second ke detik, detik ke menit. Yahh... yang dihasilkan hanya video berdurasi 20 detik, memang singkat.

Tiara juga tak sadar bahwa dia sedang divideo oleh Mahesa. Mana lagi ngepel kan jadi tydak estetik.

Mahesa memutar sekilas videonya sambil menahan tawa. Karena sadar Tiara sedang memperhatikannya ia langsung mengubah raut wajahnya menjadi datar.

"Kenapa lo lihat-lihat?" Mahesa kembali menyimpan hpnya ke saku jeans. "Kerjain, dah gue mau pergi dulu, inget jangan sampek ntar lantainya lengket dan ada semutnya gue potong gaji lu"

Mahesa pergi dari sana, Tiara merasa lega atas kepergian bos muda. Akhirnya ia bisa istirahat sebentar, mengistirahatkan sebentar lengannya yang sedari tadi dipergunakan mengepel.

Rasa lega tak berdurasi cukup lama. Lagi-lagi Mahesa nongol, ralat hanya kepala yang nongol dibalik pintu. "Eitt.. kenapa berhenti, lanjutin!!"

"Istirahat bentar ih"

"Nggak ada istirahat lanjutin cepet" Mahesa menyipitkan matanya, menunjuk matanya dan mata Tiara secara bergantian dengan kedua jarinya. Seolah sedang mengawasi setiap gerak gerik Tiara. Setelah mengatakan itu Mahesa pergi.

Tiara mencibir kesal.

*******

Azka saat ini berada di rumah Tiara. Ia memutuskan menunggu dirumah Tiara sampai teman nya itu pulang daripada pulang kerumahnya sendiri. Azka ingin masalah dengan Tiara cepat selesai, ia tak mau persahabatan selama ini berakhir sedih. Yang Azka mau cuma terus bersama Tiara, ingin melindungi Tiara, jadi rumah untuk Tiara.

"Lama banget" Azka duduk di kursi lalu menyanggah kepalanya, mungkin lelah cukup lama juga ia nunggu. "Nanti dia pulang jam berapa sih, pasti malem" Azka menghela nafas.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang