07.00 wib.
"Dek bangun!" varo yang baru selesai mandi membangunkan rain untuk mandi.
Varo menghela nafas karena rain masih tidak bangun.
"Rain bangun." bisik varo ke telinga rain membuat rain menggeliat karena geli dan hanya merubah posisinya tanpa membuka mata.
"Masih nggak bangun juga dong nih bocil" gerutu varo, kemudian mengusap wajah rain dengan tangannya yang basah.
"Kak varo rese banget sih" kesal rain, dengan mata masih memejam rain merubah posisi nya menjadi duduk.
"Mandi sana!" titah varo sambil mengusap wajah rain lagi.
"Kak Varo__" pekik rain dan melihat varo dengan merengut.
"M-a - n - d - i" varo bicara dengan mengeja.
"Iya iya" sahut rain, kemudian turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi.
Setelah mandi rain keluar untuk ganti baju dan menyiapkan buku yang harus dibawa.
"Kak, rain capek" keluh rain membuat varo mengernyit bingung.
"Capek? Lo kan nggak ngapa ngapain rain, cuma mandi terus masukin buku ke tas, masa capek gitu doang?"- varo.
"Nggak tau kak, rain capek aja rasanya" sahut rain, dia mengernyit saat menarik nafas.
"Gue panggil ayah ya?" tanya varo dan rain menggeleng.
"Nggak usah, nggak papa kok," rain menarik nafas panjang sambil mengernyit." rain baik baik aja" lanjut nya dan kembali menari nafas panjang.
Setelahnya, rain menggendong tas nya ke punggung.
"Ayo kak kita sarapan" ajak rain dan berjalan lebih dulu, sedangkan varo hanya bengong melihat rain yang jalan mendahuluinya.
"Astagfirullah..kenapa gue malah bengong sih" gerutu varo sambil menepok jidat, setelah nya dia langsung buru buru menyusul rain.
.
.Di meja makan
Rain duduk di tempat biasa dia duduk. Tidak seperti biasanya, rain yang selalu ceria dan banyak bicara, pagi ini rain hanya diam dan terlihat lesu. Rani yang melihat sikap rain tidak seperti biasanya langsung bertanya.
"Nak, kamu kenapa?" tanya rani sambil mengusap kepala rain.
"Nggak papa bunda, rain cuma capek aja" jawab rain, membuat rani, bima dan bram melihat nya dengan bingung.
"Capek? Emang kamu abis ngapain, rain?" tanya bima penasaran.
"Nggak ngapa-ngapain, cuma mandi, ganti baju sama siapin buku pelajaran aja kayak biasanya" jawaban rain di setujui oleh varo.
"Iya kak, gue juga bingung kenapa rain bilang capek, padahal dia nggak ngapa-ngapain kok" sambung varo sambil melihat rain yang hanya diam sambil menarik nafas panjang.
Bram yang melihat rain seperti itu langsung mendekati rain untuk mengecek keadaannya. Bram bisa merasakan tangan rain dingin dan berkeringat, wajah dan bibir juga terlihat pucat. Selain itu nafas rain juga lambat.
"Varo ambil oksigen sekarang, nak!" titah bram yang tau rain tidak baik baik saja.
"Iya, yah" varo langsung berlari ke kamar untuk mengambil oksigen.
"Bun, telfon dokter rian sekarang! Bilang rain kambuh" lanjut bram dan rani dengan buru-buru langsung mengambil ponsel untuk menelfon dokter.
"Yah, mending kita bawa ke rumah sakit aja?" usul bima tapi bram menggeleng.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rain ( Sudah Terbit ✔)
FanficRain adalah anak laki laki yang ceria dan iseng, ada saja tingkah nya yang membuat ke dua kakak nya kesal. Walaupun rain anak nya iseng, tapi rain sangat di sayang oleh keluarga nya. Walaupun rain sakit, tapi dia tidak menunjukan sisi lemah nya pada...