Perbincangan Tuan-Tuan Berdasi 2

39 3 0
                                    

ZEKE. Ah tuan, bagaimana kalau kita membicarakan hal lain? Tidakkah anda kasihan dengan saya yang baru beberapa menit meneduh di rumah anda ini?

LEVI. Sudah saya bilang, kalau saya tidak tertarik untuk bertukar pikiran dengan anda.

ZEKE. (Mengabaikan omongan Levi) sebenarnya saya sudah tahu jawabannya, tapi tidak apalah. Tadi anda berbicara tentang neraka dan iblis. Memang wajar mengingat anda sangat relijius, tapi saya kan tidak. Jadi bagaimana ini tuan?

LEVI. Apanya yang bagaimana? Itukan pemikiran anda, jadi urus saja sendiri.

ZEKE. Saya ingin mendengar langsung nasihat dari anda terhadap orang seperti saya yang tidak mempercayai hal–hal seperti itu.

LEVI. Nasihat? anda mengakui kalau pemikiran anda itu keliru?

ZEKE. Ya saya hanya memosisikan diri sebagai orang yang keliru di hadapan anda.

LEVI. Kalau begitu saya tidak akan menjawabnya. Lagipula orang seperti anda tentu memilliki argumen kuat untuk mendukung pemikiran anda.

ZEKE. Anda ini suka membuat rumit suatu masalah kecil. Tinggal jawab saja apa susahnya.

LEVI. Tadi apa anda bilang? Anda tidak mempercayai hal–hal metafisika?

ZEKE. Betul sekali Tuan Ackerman. Bukan kah hal–hal seperti itu hanyalah produk peradaban?

LEVI. Itulah yang anda tidak mengerti.

ZEKE. Anda harus membuat saya mengerti kalau begitu.

LEVI. Justru karena itu adalah hal metafisika jadi saya percaya.

ZEKE. Anda terdengar seperti seseorang.

LEVI. Agama itu yang menggetarkan sesuatu 'lain' di dalam diri kita bukan yang terasa oleh indera.

ZEKE. Ah Kierkegaard sekali anda.

LEVI. Ya memang.

ZEKE. Tentang iblis tuan, tadi anda sempat menyebut saya iblis. Kenapa demikian? Karena menurut anda saya ini jahat, keji, dan rusak. Tapi apa definisi kejahatan dan kebaikan itu tuan? Saya tidak pernah membunuh, saya tidak pernah merusak gadis–gadis, dan saya tidak pernah mencuri. Dimana letak kejahatan saya? Manusia terlalu gampang melabeli seseorang sesat hanya karena tidak memiliki pemikiran yang sama dengan dirinya, bukan begitu tuan?

LEVI. Kejahatan dan keburukan memang tidak bisa didefinisikan secara pasti, tapi tentu kebenaran universal itu ada. Pemikiran anda lah yang sangat keji. Negeri ini bisa hancur karena orang–orang seperti anda yang mencoba menghilangkan nilai–nilai di dalamnya.

ZEKE. Anda sengaja melupakan pertanyaan terakhir. Saya yakin anda setuju dengan saya tapi siapa yang mau dianggap egois?

ZEVI BRAINROTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang