4

1 0 0
                                    

Happy reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

"Satu-satunya cara kuliah gratis dan lulus udah mapan ya cuma sekolah kedinasan" gumam Zya yang tengah asyik berselancar ke sosial media.

"Tapi gua daftar ke instansi mana ya?" Binggung Zya

"Akmil oke tapi tahun ini nggak ambil Taruni"

"Akpol? Gak gak ntar gua dihujat masyarakat"

"IPDN? Ah males gua jadi anggota pemerintah ntar didemo lagi"

"Poltekip? Oke juga sih tapi kek nya banyak saingan nih"

"STIN? Intelijen negara.." Zya membaca dengan cermat penjabaran tentang instansi tersebut.

"Buset bakalan keren nih kalo gua masuk STIN, sesuai bakat gua juga nih suka ngibulin orang wkwk" bangga Zya yang langsung mengsreach website resmi STIN

"Pendaftaran dibuka satu bulan lagi" gumam Zya.

"Gua kasih tau mama papa dulu kali ya, ni persyaratan kek nya ribet juga"

"Udah lah coba dulu sapa tau jodoh" pungkas Zya lalu mengakhiri aktivitas nya.

Zya berjalan keluar kamar nengok kearah ruang keluarga sepi, ruang tamu juga sepi, dapur gak ada orang, ini orang-orang kenapa pada ngilang semua sih.

"Apa habis dilanda perang bubut ye" gumam Zya heran yang terus berjalan kearah samping rumah

"Ma" nah kan ketemu

"Hm" bales sang mama cuek yang tengah asyik menanam bunga.

"Dih sok cool banget emak gua" kata Zya lirih takut dilempar pupuk kompos sama mamanya

"Ma Zya mau ngomong" kata Zya yang berjalan mendekati mama nya

"Lah itu udah ngomong, kamu kan gak bisu yaudah tinggal ngomong" ucap mama nya yang masih asik sama bunga-bunga koleksinya

Zya mendengus kesal 'Gini amat punya emak'

"Ma Zya mau sekolah" kata Zya yang mengundang tawa mamanya

"Udah lulus mau sekolah lagi?" Tanya mama nya sambil ketawa renyah kek kerupuk kaleng.

Lagian tumben banget mamanya ngejokes biasanya juga papanya, mungkin kebanyakan kena angin luar sama bau kompos nih.

"Maksud Zya kuliah ma, Zya mau kuliah" jelas Zya menekan kata terakhirnya

"Mau kuliah dimana?" Tanya mamanya yang sudah berhenti ketawa

"Emm.. Zya mau kuliah yang ngak ngebebani mama sama papa" kata Zya lirih menarik perhatian mamanya

"Beasiswa?" Tanya sang mama menatap Zya serius

Zya mengganguk "Zya mau coba daftar ke sekolah kedinasan, disana gratis ma lulus juga udah terjamin kerjanya" jelas Zya panjang lebar

"Terus dimana tempatnya?" Tanya sang mama

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anak PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang