2

2 0 0
                                    

Happy reading ✨Jangan lupa bintangnya kawand

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading ✨
Jangan lupa bintangnya kawand

"Kakak bangung!"

"Kak!!!"

"Mamah Zya gak mau bangun!"

Suara ribut dan gedoran pintu membuat tidur cantik Zya terusik.

Masih dengan setengah sadar tangannya meraba-raba sisi kepalanya mencari keberadaan teman tidur sejatinya.

Happ

Akhirnya dapat juga. Mata nya yang sipit mencoba untuk membiasakan dengan cahaya ponsel nya.

Seketika mata Zya terbuka lebar menatap layar ponsel yang menunjukkan pukul 09.02

"Anjir sibundahara pasti marah besar" gerutunya sambil mencari charger ponselnya karena semalem lupa gak dicolokin.

Brukk brukk brukk

"Zya!"

Lagi, gedoran pintu dan teriakan memanggil namanya terdengar namun kali ini berbeda karena bukan suara cempreng anak-anak yang ia dengar.

"Zya buka pintunya!" Teriakan dari depan pintu kamarnya yang berhasil membuat diri Zya tidak tenang

"Iya ma ini Zya udah bangun" balas Zya sambil meminum air mineral dari botol tupperware berwarna hitam.

Ceklek ceklek

"Selamat pagi tuan putri" sambut sang mama dengan sapu ditangan kanannya dan jangan lupakan senyum devil yang terpampang diwajah ayu sang bundahara

Zya tersenyum kikuk sambil menggaruk lengan atasnya. Diliriknya sang adik yang duduk anteng diatas sofa dengan menyedot susu kedelai yang terlihat sangat menggiurkan.

"Tidur jam berapa kamu semalam hah?! Main hp terus gak ingget tidur! Bangun selalu siang! Mana ada anak gadis bangun jam 10!" Rentetan tuduhan dari sang mama sangat cukup untuk mengisi perutnya yang kosong

"Tadi Zya bangun pas subuh ma, tapi rumah masih sepi jadi Zya tidur lagi" elak Zya padahal dirinya baru tidur pas menjelang subuh karena habis marathon drama China.

"Halah alasan! Kamu pikir mama tidak tau kamu tidur jam berapa?!"

Zya diam tidak berani menyangkal lagi karena mau mengelak gimanapun sang mama pasti tau. Mungkin sebentar lagi Zya akan meminta bantuan om Hotman Paris untuk membantunya beradu argumen dengan sang mama.

Anak PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang