Chapter 3

43 28 15
                                    

Sekarang ini agnes dan chelsea sudah berada dikelas. Suasana dikelas begitu ricuh saat mengetahui guru matematika yakni bu lastri tak masuk kelas karena sedang rapat dikantor. Siswa-siswi dikelas itu sekarang sibuk melakukan aktivitas yang mereka sukai saat kelas kosong. Ada yang membaca novel, konser menyanyi, lari-lari, dan tentu saja dunia pergibahan tak pernah lepas saat kondisi seperti ini. Berbeda dengan agnes dan chelsea mereka malah bermain SOS, keduanya begitu teliti seperti sedang turnamen.

"Yeayy gue menang!" Ucap chelsea girang sambil menyilangkan kotak yang membentuk kata SOS

"Ahhh kok lo mulu sih yang menang" jawab agnes kesal

"Yaudah yok kita main lagi'

"Malas, gue capek! " tolak agnes yang terlihat badmood

Agnes memang seperti itu, suasana hatinya mudah sekali berubah. Chelsea yang sudah mengenalnya sejak sekolah dasar tidak pernah mempermasalahkan hal itu, baginya agnes adalah sahabat terbaiknya. Lagi pula setelah kepergian kedua orangtuanya agnes hanya tinggal bersama neneknya.

"Yaudah gue ke toilet bentar ya" ucap chelsea

Tak ada respon dari agnes ia hanya melihat sahabatnya itu pergi meninggalkan kelas. Saat berjalan menuju toilet ia berpapasan dengan fandro. Benar sekali, jantungnya hampir copot saat sepasang matanya mengarah pada fandro yang akan berjalan berlawanan arah dengannya. Pelan-pelan wajah itu semakin jelas, postur tubuh yang tinggi, kulit yang putih, dan aroma parfum yang begitu menyaman hidung membuat pangling dan saat itulah ketampanan wajah fandro dapat diliat chelsea secara dekat untuk pertama kalinya.

Brakkk

Karena chelsea hanya terfokus melihat fandro yang berjalan disampingnya akhirnya chelsea menabrak pintu kelas lain. Sungguh gadis yang malang.

"Aduh!" Ucap chelsea kesakitan sambil memegang dahinya

Fandro yang melihat hal itu hanya diam dan fokus berjalan. Sungguh memalukan dua kata itu memang pantas diucapkan untuk chelsea saat ini. Meski sudah menabrak pintu kelas lain, untung saja tak ada orang dikelas itu. kalau tidak mungkin akan lebih memalukan dan akan terkenang sepanjang masa chelsea si penabrak pintu.

"Aishhh sakit banget" gerutu chelsea sambil berjalan menuju toilet kembali.

Saat sampai di toilet ia bercermin sebentar Ternyata hasil bergelud dengan pintu tadi nanti membuahkan hasil memerah pada dahi chelsea yang begitu terlihat dengan jelas. Ia benar-benar kesal dan mengutuk dirinya sendiri.

"Sial! bagaimana jika fandro menceritakan kejadian ini kepada gengnya, trus kejadian ini tersebar di kelas-kelas lain? Atau fandro bakal cerita sama kepala sekolah trus dijadikan amanah pas upacara! Aishhhhh" ucap chelsea sambil menghela napas panjang.

Jangan tanyakan bagaimana chelsea tahu nama fandro. Hampir seluruh siswi perempuan menyebut dan membahas nama itu. Saat kembali ke kelas chelsea menutupi dahinya terus sambil menunduk.

"Kenapa lo!" Ucap agnes tiba-tiba setelah melihat sahabatnya itu

"Biasalah"

"Biasa apaan! Kenapa dahi lo ditutup tangan gitu?" Tanya agnes yang mulai khawatir

"Ini dahi gue merah!"

"Astaga, kok bisa?" Ucap agnes setelah melihat dahi chelsea

"Tadi gue papasan sama fandro, karena nggak fokus lihat jalan gue nabrak pintu kelas" jelas Chelsea

"Hahahaha makanya fokus liat jalan! Bukan fandro!" Balas agnes sambil tertawa kecil

"Ahh lo kok gitu sih, teman kejedot pintu malah diketawain" kata chelsea bete

"Yaudah gue minta maaf, lain kali liat jalan untung cuman dahi, sempat bibir apa nggak monyong bibir lo!" ucap agnes tak berdosa.

Ting ting ting.. suara bel pulang telah berbunyi sontak seluruh kelas bersorak gembira.

"Ehhh udah bel tuh! Yok pulang bareng gue?" Ajak agnes.

"Nggak usah deh nes, gue takut ngerepotin lo" tolak chelsea

"Ngerepotin apaan, lo kan sahabat gue chel!" Bujuk agnes kembali

"Kalo dulu kan rumah kita dekat nes"

"Ihhh kayaknya ambil kejedot pintu otak lo agak geseran dikit kayaknya!? Gk ada istilah penolakan! Jadi cuss pulang bareng gue" kata agnes pada sahabatnya itu

Mendengar hal itu chelsea hanya bisa mengiyakan. Meski sahabatnya itu mudah merajuk akan tetapi chelsea paham bahwa agnes adalah teman yang terbaik yang ia miliki. Agnes memiliki sifat yang baik dan peduli dengan orang terdekatnya.

"Oiiii jangan melamun" kata agnes sambil memperhatikan ekspresi wajah chelsea yang melihat dirinya sambil tersenyum.

"Ehhh sorry-sorry nes" jawab chelsea sambil memasukkan asal bukunya kedalam tas.

******
Kini semua personil FB sudah berada diparkiran tampak bersiap pergi bersama ke basecamp untuk latihan sebelumnya konser yang tinggal 2 hari lagi. Akan tetapi saat ingin masuk kedalam mobilnya tangan fandro ditahan oleh seorang wanita siapa lagi kalau bukan silvia.

"Fan gue boleh pulang bareng lo nggak?" Tanya silvia yang kini melepas tangan fandro

"Lo nggak bawa mobil?" Kata fandro sambil memperhatikan gadis didepannya saat ini.

"Mobil gue lagi diservice fan, supir gue juga lagi ngantar nyokap ke mall" jelas silvia

"Oiii fan lama amat lo mikirnya, silvia bareng lo aja! Sahut marvin dari dalam mobil

"Kenapa nggak lo aja!"

"Kan brian nebeng ama gue, aldio nebeng sama axel, yah! Sivia bareng lo dong" jelas marvin yang didukung oleh yang lainnya

"gue ama aldio duluan ya ke basecamp" kata axel sambil mengklakson mobilnya

"Oiii curang lo xel! Gue juga fan, sampai jumpa di basecamp" timpal marvin cengar cengir dalam mobil mengikuti mobil axel dari belakang.

"Kacau lo semua!"

"Gue naik taksi aja deh fan" ujar silvia tiba-tiba

"Kenapa? Karna gue nyuruh marvin yang ngantar lo?" Balas fandro sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Nggak kok nggak" bantah silvia cepat

"Gue bilang kek gitu bukan berarti gue mau lo diantar marvin" jawab fandro

Kata-kata fandro membuat wajah silvia memerah. Silvia tampak salah tingkah ditambah lagi fandro yang terus menatapnya.

"Yaudah naik" perintah fandro menyuruh silvia untuk bergegas masuk dalam mobil.

Sebenarnya silvia sudah tau rencana perjodohan antara dirinya dan fandro. tetapi rencana itu belum di dengar sama sekali oleh fandro, ia selalu mengatakan kepada ibunya fandro dan kedua orangtua agar tidak terburu-buru memberitahu fandro akan hal ini. Ia ingin fandro sendirilah yang menyatakan hal itu padanya.

Suka sama part ini? Jangan lupa vote dan comment! Next yukk






MY BOYFRIEND IS MY IDOL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang