SHAZA 5

5 4 2
                                    

WELCOMBACK BESTIEEE!!

ADA YG NUNGGUIN GA? ADA GA?
AKHIRNYA BISA UPDET LAGII
CUSS AJA LANGSUNG BACA!

HAPPY READING
.
.
.

"Pagi." sapa seseorang ketika Caca hendak memakai sepatu sekolahnya. Caca mendongak melihat siapa pelakunya. Lantas dahinya menyernyit bingung.

"Raga? ngapain kesini pagi-pagi?"

"Mau jemput bidadari nih" jawab Raga seraya tersenyum centil.

"Bidadari mana? siapa ga? emang ada bidadari disini?" Setelah selesai memakai sepatunya Caca mendekat ke arah cowok itu, lalu celingak- celinguk kanan kiri mencari objek yang sedang cowok itu bicarakan.

Raga menghela nafas malas. Mengapa sahabatnya ini sangat polos? dan sangat tidak peka. "Bidadarinya itu elo lah yang."

"Idih, yang yang. pala lo peyang." Sewot Caca. "Udah ayo berangkat. Lo mau jemput gue kan." Lanjut Caca seraya menaiki motor besar Raga. Raga menggeleng-gelengkan kepalanya. Memang sahabatnya itu sangat polos dan tidak peka, tetapi jika sudah peka maka akan galak. hihi

🌻

Saat ini Caca dan Raga sedang berada di kantin. sedari tadi Caca mengerutu sebal sedangkan Raga yang melihat itu terkekeh gemas.

"Udah dong ngambek nya. nih dimakan nasi gorengnya." Raga mendorong sepiring nasi goreng kehadapan Caca. "Emang mau ngapain sih buru-buru? kan tadi lo bilang belum makan, jadi sekarang mending lo makan dulu. Urusan Lo yang itu Pasti ga penting kan." cerocos Raga

Sontak Caca menatap Raga "Iih Raga bawel! Tau nggak sih gue tuh mau ngasih roti sama susu ke cowok itu. Makan nasi gorengnya bisa nanti, kan ngasih ini nya bentar doang." Caca memasang muka masam.

"Cowok itu? siapa Ca?"

"Kakak kelas baru yang kemarin pake motor biru" Jawab Caca dengan mata berbinar.

"Ngapain lo ngasih roti ke dia?" Nada bicara Raga berubah.

"Karena suka-suka gue! Udah lah lo banyak tanya. Males"

Caca mengambil piring nasi goreng itu dengan kesal, lalu memakan nya dengan rakus. Dia hanya ingin memberikan roti dan susu ini kepada cowok bermotor biru itu, kenapa Raga sangat ribet? Ini sangat memakan waktu. Kalau nanti cowok itu sudah datang bagaimana? Caca tidak punya nyali sebesar itu untuk masuk ke kelas sana. Apalagi disana terkenal dengan anak-anak yang bandel. Ia hanya ingin memberi roti ini jika kakak kelas nya itu sudah di depan kelas.

Setelah menghabiskan nasi gorengnya, Caca langsung ngacir keluar kantin. Raga melihat itu hanya bisa menahan gemuruh di dadanya. 'apa gue nggak punya kesempatan Ca?'

Di sisi lain, Caca sedang mengatur nafasnya karena lelah berlari menaiki tangga. Selang beberapa menit, Caca melihat objek yang sedang ditujunya.

"huuft huft. Oke tenang Caca." Caca merepikan tampilannya dari ujung rambut hingga ujung kaki. "perfect!" Ucap dia semangat. Lalu dia menghampiri segerombol cowok itu.

SHAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang