-1

500 56 4
                                    

"BOCIL... Cepetan,udah siang nih!" Teriak seorang laki-laki dari bawah tangga,ia sedang menunggu seorang gadis yang terus memakan waktu dari jam setengah 6 sampai jam 7kurang 15.

"Kalo Lo gak turun Sekarang juga,gue tinggal berangkat duluan!" Teriaknya lagi. Dan benar,kini gadis itu terburu-buru menuruni anak tangga.

"Siapa yang suruh lari-lari kaya gitu?" Garang laki-laki itu menatap lekat mata coklat milik gadis berparas cantik.

Gadis itu mengendus kecil, "tadi katanya cepet-cepet!" Jawabnya.

"Gue gak nyuruh Lo lari-lari bocil!" Gadis itu hanya diam sambil menunduk

Laki-laki menghela napas,dia paling tidak suka gadisnya berlari di tangga, takut-takut akibatnya akan fatal. "Udah ayo berangkat,udah siang!" Ajaknya sambil menggandeng lembut tangan gadisnya.

Keduanya kini berada di halaman depan rumah Mila, ya namanya Mila, Mila Azahra Puspita. Anak satu-satunya dari pasangan Abraham dan Yunia.

Al menaiki motornya terlebih dulu,dan di ikuti oleh Mila di jok belakang.

Al sendiri bernama asli Albian Kaneaz Vraga, anak pertama dari Alterio dan Rheva, ia memiliki satu adik perempuan yang kini sedang menjalani pembelajaran pesantren di Tarim Hadramaut Yaman,itu sudah keputusan dirinya. (Yang belum baca cerita Alterio,baca terlebih dulu ya!)

Al seperti merasa ada yang heran pada kekasihnya itu, Al melirik kebelakang menatap dari atas hingga tepat pada paha Mila. Yah,Al menyadari kalo paha Mila sangat terekspos dengan jelas.

"Ini paha mau Lo pamerin kesiapa?" Tanya Al sambil mencubit pelan lutut Mila.

Mila seketika menepuk jidatnya "jaketnya lupa Al,tadi kan buru-buru!" Jelasnya.

"Ck,banyak tingkah si!" Al segera turun dari motornya membuat Mila refleks memegang bahu Al karna motornya sedikit miring.

"Lepas tanganya!" Perintah Al.

"Gak mau,nanti jatoh gimana?" Tolak Mila sambil mengerucutkan bibirnya.

"Ya paling jatohnya ke bawah!" Jawabnya enteng.

Al menyodorkan jaketnya pada Mila, menyisakan seragam putih yang hampir tidak berbentuk,kancing atas terbuka 2, baju sebelah kanan masuk ke dalam dan yang sebelah kiri keluar "nih pake!"

Keduanya kini meninggalkan perkarangan rumah Mila. Jangan berprasangka buruk kenapa mereka tidak berpamitan pada ibu dan ayah Mila,karna mereka sudah berangkat bekerja sejak jam 5dini hari.

Kebutuhan Mila memang selalu tercukupi dengan berbagai kemewahan,tapi Mila kekurangan perhatian kedua orang tuanya, ibunya yang sibuk bekerja sebagai model dan ayahnya yang sibuk mengurus kantor.

Sudah terbilang 6tahun Mila merasakan kehilangan kasih sayang kedua orang tuanya, sebelum itu,Mila selalu mendapatkannya, sebelum ibunya menjadi model ternama.

Sakit jika harus mengingat itu,tapi mau gimana lagi? Ini sudah terjadi,dan Mila harus menerimanya.

"Dah sana masuk kelas, istirahat gue jemput!" Ujar Al sambil memakai kembali jaketnya.

"Siap bos!" Ujar Mila sambil tersenyum lebar. Al mengelus ujung kepala Mila dan membalas senyum itu.

🕊️

Tepat pada jam istirahat,Al segera keluar kelas untuk menjemput kekasih tersayangnya. Mereka memang beda kelas,Al yang ada di IPS 6 dan Mila yang ada di IPS 2.

"Bocil ayo!" Teriak Al sebelum sampai di depan pintu kls Mila,entah ada guru atau tidak, Al tidak memikirkan itu.

"Bocil gue mana?" Tanya Al pada teman sekelas Mila.

BOCIL'NYA ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang