"Torao, ayo kita naik sekoci"
Perjalanan yang mereka habiskan selama 6 jam di pesawat ditambah harus menempuh perjalanan darat dengan mobil terbayar dengan tidak sia-sia.
Danau buatan dengan pemandangan gunung dan hutan di sekitarnya benar-benar menabjubkan,
untung juga sedang sepi pengunjung karena ini seharusnya jam kerja jadi mereka bisa menghabiskan waktu berdua.Law melihatnya, kekasih mungilnya yang menatap tabjuk dengan mulut terbuka, ia cium pipi kanannya karena gemas,
"Katanya mau naik sekoci?", ia tatap wajah itu dari samping lamat-lamat,
"Iya ayo kita naik sekoci Torao." menolehkan kepalanya dan menatap balik Law, lalu tersenyum, senyumnya manis dengan senyum lima jari yang terlihat menggemaskan.
"Kemari, ayo kita naik sekoci", menarik tangan Luffy menuju rumah kayu dengan banyak sekoci di depan rumah tersebut.
∆∆∆
"Shishishi, Torao di sini indah sekali"
"Iya, sangat indah" Law menjawab dengan menatap wajah Luffy di hadapannya-mereka berhadapan.
"Luffy, jangan banyak bergerak"
Sesekali Luffy mencipratkan air ke wajah Law, dan membuat sekoci mereka bergoyang.
Luffy yang masih dalam masa takjub menikmati pemandangan yang jarang ia temui dikota menjadi benar-benar hiperaktif, contohnya saat ia melihat seekor induk bebek dengan anak-anknya yang tengah berenang disekitar mereka, ia mencipratkan air ke bebek tersebut dan hendak menyentuhnya, padahal jarak ia dan bebek tersebut bisa dikatakan cukup jauh.
"Shishsishi, bebek bebek itu lucu Torao, aku mau anak bebek itu satu"
"Kau mau induk bebek itu menyosormu?"
"Ngak mau! Tapi aku mau anak bebek"
"Yasudah jangan diganggu kalau begitu"
Luffy masih dengan kegiatannya mengoda anak bebek padahal jarak ia dan anak bebek semakin jauh, pada dasarnya dia adalah manusia keras kepala, ia makin memajukan badannya agar dapat menyentuh salah satu anak bebek paling belakang induknya.
"Luffy ku bilang jangan banyak be-
Byurrr.
"Toraoooooo, airnya dalam." Law cepat cepat memeluk kekasih mungilnya yang tidak bisa berenang itu,
"Kan sudah ku bilang tadi, pakai pelampung sayang." Law meletakkan tangannya di pinggang ramping Luffy, memeluknya dan melihat kekasihnya yang sedang mengerucutkan bibir-lucu, "Masih mau anak bebek?" Law yang tidak tahan dengan wajah kekasihnya yang lucu makin melanjutkan godaanya.
"Ish, sudah jangan marah marah terus. Gamau anak bebek, anak bebeknya jahat. Dingin Torao, pelukkkkk." Luffy mengeratkan pelukannya, melingkarkan lengannya di leher Law diikuti dengan kakinya di pinggang Law dan kepalanya bersandar di bahu Law.
"Luffy aku mencintaimu" Luffy angkat kepalanya, lalu mencium bibir Law sesaat, hanya menempel.
"Aku juga mencintaimu", mata mereka bertatapan, langit yang mulai berwarna jinga kekuningan yang menjadi saksi dan bukti seberapa dalam mereka saling mencintai.
∆∆∆
"Luffy pegang seperti ini"
Setelah berhasil keluar dari danau mereka berdua memutuskan untuk pergi ke hutan dan mencari rusa-jika ada-sebenarnya mereka tidak benar-benar ingin memakan daging rusa makanya mencari rusa tetapi karena Luffy yang ingin bisa menembak seperti Law dan bilang ingin berpetualang terlebih dahulu, apakah Law dapat menolak permintaan kekasih mungilnya? Tentu saja tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Days [Lawlu]
Fanfiction3 Days. 3 hari sebelum kita menjadi orang asing dan hanya saling sapa lewat kata singkat, ayo kita nikmati ini untuk sementara. Cover by Pinterest Disclaimer © Eiichiro Oda Pairing : Trafalgar D Water Law x Monkey D Luffy Story by hacibee31 Dilarang...