02.

476 37 3
                                    

"Mau makan daging, Torao!"

Mereka bangun pukul sembilan lebih dua puluh menit, Law yang bangun pertama kali.

Tangannya kebas, tentu saja saat ia lihat kepala Luffy yang masih berada di atas lengannya berarti semalaman penuh lengannya menjadi bantalan kepala Luffy, tapi ia tak masalah toh hanya lengan.

Ia tatap wajah tidur Luffy, mulutnya terbuka, ilernya mengalir di pipi bahkan sampai dilengannya dengan suara dengkuran halus.

Euhghh

Luffy perlahan membuka matanya, Law yang merasa lucu menggodanya dengan memeluk tubuh Luffy erat.

"Toraooooo, lepaskan aku mau tidur lagii," Luffy berusaha untuk keluar dari pelukan Law, tapi Law makin erat memeluk Luffy.

"Bangun Luffy, ini sudah siang. Kamu tidak lapar?"

"Lapar, tapi lepaskan dulu pelukanmu. Aku tidak bisa bernafas Toraoooo, arghhhh."

"Hahahahhahahahhah, kalau begitu buka matamu."

"Ini sudah kubuka," Luffy menatap Law dan membuka matanya lebar-lebar.

"Sudah kan, aku sudah bangun Torao, ayo lepaskan pelukanmu."

"Baiklah," Law mulai melepaskan pelukannya dan bangun dari ranjang membuka lemari mengambil handuk untuk mandi—"ingin makan apa untuk sarapan, akan ku pesankan"

Mendengar kata sarapan Luffy langsung duduk dan bersemangat, "mau makan daging Toraoo!"

"Baiklah kalau begitu ayo kita mandi dulu, setelah itu akan ku pesankan"

"Ahhhh... aku malas mandi Toraoooooo, langsung makan saja ya," semangat Luffy tiba-tiba hilang dan menjadi lemas.

"Mana bisa begitu.." sebelum ke kamar mandi Law menggendong Luffy ala karung beras,

"Toraoooo aku tidak mau mandi!" Luffy memukul punggung Law dan memberontak.

"Kalau tidak mandi, tidak boleh makan!"

"Mana ada seperti itu! Dasar curang!"

"Adaaa, ahahahahhahahahhahah"

∆∆∆

"Ayo prince"

Pukul tiga sore Law dan Luffy memutuskan untuk berkeliling dan menikmati pemandangan.

"Loh di mana mobilmu?" Luffy heran setelah ia sampai diparkiran, bukannya melihat mobil biru yang mereka sewa kemarin ia malah melihat Law yang tengah menyodorkan helm dan duduk di atas sebuah motor besar berwarna hitam.

"Bukankah kau ingin mencoba naik motor besar saat smu dulu?"

"Kau masih ingat?" Luffy mengambil helm yang disodorkan Law dan memakainya.

"Tentu saja, ayo naik."

Setelah sampai di tujuan mereka, pasar lokal yang menjual makanan dengan banyak restoran di tiap negara, mereka memutuskan untuk memilih makanan lokal saja. Tadinya Luffy ingin makanan Jepang tetapi Law bilang dia bosan dan ingin yang berbeda sekali kali, akhirnya Luffy hanya mengiyakan, sekali kali berbeda juga pikirnya.

Setelah makan siang, mereka memutuskan untuk berkeliling dengan memakai motor. Hanya berkeliling tanpa tujuan,—menghabiskan bensin.

"Torao pelan pelan bawa motornya" Luffy semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Law.

"APA? KAU BILANG APA LUFFY?"

"PELANKAN MOTORMUUUU" Luffy yang jegah mengarahkan suaranya tepat di telinga Law.

"AKU TIDAK DENGARRRR!" Luffy mencubit pinggang Law

"Ish kau menyebalkan"

"HAHAHAHAHAHHAHAHAHA"

Setelah puas berkeliling bahkan mentari mulai menghilang dan di gantikkan bulan, mereka menemukan sebuah bar dan singgah untuk minum.

Luffy menghabiskan 2 botol sedangkan Law hanya 1 botol, walaupun ia kuat minum tapi dia harus menjaga kekasih kecilnya apalagi di negara orang dan di bar yang mereka tidak tau.

Setelah puas minum mereka pindah ke lantai dansa yang terlihat seperti lautan manusia.

Mereka menari dengan tangan Law di pinggang ramping Luffy dan tangan Luffy di leher Law dengan bertatap mata.

Biarkan mereka menikmati dunia mereka untuk sementara, suara hentakan musik yang keras terdengar seperti suara musik yang mengalun merdu dan penuh cinta, bau alkohol dari manusia disekitar mereka terasa seperti bau sari bunga yang harum.

"Luffy aku mencintaimu, benar benar mencintaimu!" bisik Law keras di telinga Luffy dan membuat sang empunya terkekeh,

"Aku tahu!" setelahnya mereka saling bertatatapan dan tertawa.

Lalu seperti memang di seting otomatis bibir mereka bertempel dan menyesap cukup lama, sampai akhirnya Law yang melepaskan pertama kali karena Luffy yang menarik rambut belakangnya karena kehabisan nafas.

"Ayo kita lanjutakan perjalanan kita, sayang."

∆∆∆

Kembang api itu Law putar putar ke atas langit dengan percikan api di sekitarnya bukannya takut Law dan Luffy malah mengelilingi satu sama lain dan terlihat seakan tengah menari.

Setelah keluar bar ia melihat seorang penjual kembang api lalu membelinya dan menyalakannya di dalam terowongan.

Law dan Luffy memegang kembang api di tiap tangan mereka, jangan tanya di mana motornya, motornya ia tinggal di bar karna ia ingin menghabiskan waktu dengan kekasihnya sekarang, padahal itu adalah motor sewaan tapi biarlah itu bisa menjadi urusan belakangan.

Mereka terus berjalan di lorong panjang itu dengan sempoyongan, bercanda, menari, bernyanyi, meracau, dan tertawa bagai orang gila, untung lorong yang mereka lewati sepi dan hanya ada segelintir mobil yang lewat kadang kala.

Luffy sebenarnya sudah mulai tumbang, Law yang sadar langsung menggendong Luffy di belakang punggungnya.

Setelah berjalan lumayan jauh, Law juga mulai merasa pusing dan mengantuk dan apa apaan ini kenapa lorong ini terasa panjang sekali seperti tidak berujung, akhirnya ia memutuskan untuk menidurkan Luffy di trotoar, ia tidur di sampingnya dengan memeluk Luffy dan menjadikan tangannya sebagai bantalan untuk kepala Luffy.

"Selamat malam, sweet dream sayangku, cintaku, duniaku. Aku mencintaimu Luffy." ia kecup jidat Luffy dan mulai menyusul Luffy ke alam mimpi. Biarlah apa pikiran orang,  ia tidak perduli.


To be continue. . .

3 Days [Lawlu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang