Chapter 03 : I Have to Stop You Right Now

343 53 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.

Andaikan saat itu semua dapat dihentikan, mungkin takdir ini takkan tertulis. Selamanya.

.
.
.


Tok tok tok...

Suara pintu yang diketuk berhasil menginterupsi dua orang pemuda didalamnya. Seorang pria tinggi datang dengan berpakaian layaknya pemburu hewan dengan senapan angin dibelakang punggungnya. Pria itu menatap tajam sang pendatang asing sebelum berbicara dengan pemilik rumah, Wynne.

"Selamat siang tuan Betrayel, aku hanya ingin mengabari jika hutan dibagian utara mengalami kerusakan parah akibat sesuatu seperti sambaran petir." Ujarnya.

Pria pemburu tersebut sekali lagi menatap Trevan dengan maniknya yang berkilat kuning. Sangat tajam hingga seperti menusuk jantungnya.

"Dan mungkin kau tahu apa penyebab dari kekacauan ini." Tanya pria tersebut kepada Wynne.

Pria manis itu hanya terdiam sebentar sebelum menjawab seadanya, "Oh maaf tuan Blackwoods, tapi aku tidak tahu apapun mengenai itu. Mungkin kau bisa bertanya kepada seseorang yang sedang berjaga disana."

"Baiklah akan ku tanyakan lagi ke yang lain, dan... Apakah pemuda itu pendatang baru disini? Sebaiknya ia segera bertemu dengan kepala desa." Balas pria pemburu itu, sedikit ada nada menekan disana. Ia pun menunduk hormat.

Setelahnya berpamit mengundur diri, melanjutkan pencarian dari kekacauan semalam. Dan meninggalkan Trevan yang diam mematung disana, menatapnya waspada seperti ada yang aneh dari pria tersebut. Ia ragu dan menepisnya, mungkin itu hanya efek dari sihir magis ditubuhnya yang belum menghilang sepenuhnya. Ia sedikit berhalusinasi sejak bangun.

"Trevan, nanti kita akan ke balai desa untuk bertemu kepala desa disana. Dan mungkin kau juga bisa membicarakan tujuanmu datang kesini." Ujar lelaki kecil itu.

Wynne datang menepuk bahu kanan Trevan, dengan ekspresi pasrah dan menghela panjang. "Kau tahu desa ini, mereka terkadang sangat ketat terhadap orang asing. Karna kami sudah lama tidak kedatangan tamu, jadi maklum kan saja semuanya."

"Aku sudah mengalami yang lebih buruk dari ini."

"Benarkah?"

Trevan pun mengangguk dan berjalan mengambil jubahnya, ia harus ke balai desa sekarang karena dirasa kurang sopan jika berkunjung tanpa suatu izin.

.
.
.

"Baiklah, terimakasih kepala desa."

Trevan membungkuk hormat didepan kepala desa dan berbagai anggota desa yang hadir disana. Mereka, yang biasa disebut leluhur desa juga hadir, untuk mengetahui siapakah tamu terhormat yang datang ini, dengan tujuan untuk membunuh sang pangeran Vampir. Mengamati gerak-gerik Trevan dan menurunkan rasa waspada mereka. Trevan adalah orang yang akan menyelamatkan desa.

Timeless [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang