Berapa kali harus kujelaskan tuan?
Betapa berharganya dirimu untuk diriku
Betapa pentingnya perasaanmu untukku
Serta apapun itu asalkan berhubungan denganmu
Bagaimana ini? Rasaku semakin menjadi
Namun keberanianku semakin pergi
Lalu bagaimana cara agar engkau mengerti
Bahwa aku benar-benar ingin dicintai
Ternyata benar tuan aku memang kalah
Sudah kalah sejak pertama kali mengenalmu
Menyapamu saja aku tak mampu
Apalagi harus memulai sebuah percakapan
Bagaimana ini tuan?
Mengapa engkau selalu hadir di setiap malam
Berupa mimpi sebuah penerimaan
Padahal sudah jelas kehadiranku bukanlah harapan
Hanya berkabar melalui media sosial
Itu juga bukan dengan pesan signifikan
Hanya berupa bualan dan saling paham
Kupikir ini sudah cukup menenangkan
Meskipun entah sampai kapan aku tak paham
Kapan aku bisa berhenti menggenggam
Entah untuk bisa menggapai dirimu
Atau justru kehilangan dirimu
Malang, 6 Januari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Privasi Hati
PoetryBagaimana caraku untuk mengungkapkan rindu yang mendesak didalam kalbu? Bagaimana caraku untuk menuntaskan rasa yang selalu tak mau padu? Bagaimana caraku sembunyi dibalik rasa cinta yang tak mau berdiri sendiri? Aku gundah gulana. Aku pasrah. Hanya...