Teriakan dari [Name] yang kaget seperti itu, membuat Ren yang mengernyitkan alis, dia bingung. Kenapa malah saat ini [Name] kaget? Apa yang membuatnya kaget seperti itu?
"Oi, berisik."
Mendelik menatap sang lelaki, yang melontarkan kalimat tersebut. Mulai diri menggerutu lagi, yang aneh-aneh.
Mulai jengah terhadap kelakuan si gadis, yang semakin menyebalkan. Ia menarik gadis itu keluar bersama dengan dirinya. Padahal, sudah tahu kalau saja musim dingin seperti ini, tidak akan membuat keduanya baik-baik saja.
"Aduh, sakit Ren!"
Kalau dilihat pula, Ren menarik tangan milik [Name]. Bahkan, [Name] sendiri merasakan sesuatu yang aneh dari sosok Ren yang seperti ini. Mungkinkah dia malah berubah seperti ini, semenjak mulai remaja?
"Bersalah!"
Tak ada kata yang dilontarkan selain hal itu. "Kenapa, sih? Coba bilang dong, aku salah apaan? Oh dan ya, terima kasih hadiahnya."
Tidak merespon, Ren malah mendecak pelan. [Name] mendengarnya, meski tak begitu jelas. Mulai menatap aneh keberadaan figur seorang Ren kali ini.
Tak dikira juga, ternyata butir-butir salju telah siap menghujani wilayah mereka. "Bicara padaku, kenapa kotak hadiahnya bisa berada di kamarku?" [Name] tidak menjawab.
Membuat Ren saat itu, menghela napas kasar. Tapi disaat itulah, dengan wajah tertunduk. Bahkan tak mampu bertatapan dengan si lelaki. Tangan [Name] menyodorkan kotak hadiah yang sebelumnya diterima.
Jangan, bilang kalau ...?
"Aku lupa, tapi ini hadiah untukmu."
"Hah?"
Tentu saja hal ini mungkin tak sesuai dengan perkiraannya. Ia bahkan tidak berpikir sejauh itu, pada akhirnya Ren tertawa. Entah apa yang lucu sebetulnya.
Sayangnya, hal itu berupa tawa meremehkan. Lalu yang berakhir dengan kata khasnya, "Bersalah!"
"...."
Pada akhirnya, [Name] kembali dibuat bungkam dengan kata khas seorang teman masa kecilnya ini. Saat itu, tanpa sadar Ren mengelus surai miliknya. Seraya tangan menerima kotak yang diberikan kepada [Name], ternyata kembali berada pada tangan.
Hal tersebut, menjadi membuat [Name] kaget bukan main. Dia juga tidak menyangka, kalau Ren bisa seperti itu. Ah, baiklah pemikiran [Name] terdengar sudah seperti macam-macam.
Kalau saja dipikir kembali, kotak hadiah ini merupakan hadiah musim dingin pertama yang ia terima, 'kan?
"Terima kasih."
End
KAMU SEDANG MEMBACA
WINTER GIFT! Kitahara Ren. ✓
Fanfiction"Ini hadiah untukmu." Mengernyit bingung, menatap sang insan di hadapannya. Berpikir bahwa figurnya kesambet apaan. Tapi, tidaklah mungkin untuk bertanya juga, 'kan? Alih-alih bertanya, dia malah berkata, "Bersalah!" "...." Story © horuinzum Cover e...