MR. U.S -4

570 73 2
                                    

"Bagi dua!"

"Saya saja"

"Bagi dua!"

-o0o-

"Tidak bisa, pokoknya biar saya saja" Kata Sasuke.

"Bagi dua sas-" Perkataan Sakura terhenti karena jari telunjuk sasuke menempel pada bibirnya.

"Selama saya menjadi suamimu, segala kebutuhan saya yang siapkan. Mengerti?" kata Sasuke. 'Sial, mukanya tampan sekali, kalau begini aku tak bisa melawan' Kesal Sakura yang pada akhirnya mengangguk.

"Bagus"

-o0o-

Setelah kejadian kemarin sakura sama sekali tidak bisa tidur. Pertunangan nya hanya menghitung hari saja. Sakura tak siap untuk ini.

"Haduhh tinggal menghitung hari sajaa!! " Teriak sakura frustasi.

"Tenangkan dirimu, nanti siang kita akan memilih gaun dan jas untuk pertunangan kita nanti" Kata sasuke dengan santai sambil menyeruput kopi.

"Bagaimana bisa tenang? Goals hidupku yang maunya menjomblo seumur hidup hilang Sia sia.

Sasuke yang mendengar hal itu hanya menggelengkan kepalanya.

" Kenapa kau hanya geleng geleng?! " Tanya sakura ketus.

"Hei, kalau kau tak mau tak apa, kita kan melakukan pernikahan kontrak" Kata sasuke dan sakura langsung bangkit berdiri.

"Iya iya aku akan ikut, cepat antarkan aku memilih gaun" Kata sakura langsung masuk ke mobil.

Akhirnya mereka masuk ke butik Uchiha, yang dikelola langsung oleh nyonya besar Uchiha

"Ah sasuke-san! Mikoto-san sudah menunggu di lantai 2" Kata salah satu pelayan disitu. Sasuke pun mengangguk dan langsung menuju ke lantai 2 sambil menggenggam tangan sakura.

"Ibu, ini aku" Kata sasuke.

"Oh!! Sasuke! Dan calon menantu ku" Ruang mikoto dan sakura tersenyum ramah.

"Astagaa! Kau manis sekali! Orang tuamu beruntung memiliki anak semanis ini! Ayo aku akan memilihkan gaun yang cocok untukmu!" Seru mikoto bersemangat dan langsung membawa sakura ke ruangannya.

Tinggalah Sasuke sendirian disini, duduk di salah satu kursi yang telah di sediakan. Sambil menggenggam handphone nya.

Sakura terlihat pasrah saat di suruh gonta-ganti baju oleh calon mertuanya. Sampai pada 1 pertanyaan yang membuat sakura bungkam. "Bagaimana dengan orang tua mu? Apakah mereka sudah mengetahui tentang pertunangan ini?" Tanya mikoto yang masih sibuk dengan rambut sakura.

Sakura terdiam, tak tahu bagaimana menanggapi pertanyaan tersebut. "Sakura?" Panggil mikoto sambil melihat ke cermin.

"O-orang tua saya, sudah meninggal karena kecelakaan tante" Kata Sakura sambil menahan tangis.

"Oh astaga! Maafkan aku! Tak apa sayang, mulai sekarang aku akan menjadi ibu mu" Kata mikoto mengelus rambut sakura dengan perlahan. Sakura pun hanya dapat mengangguk pelan. Sudah lama ia tak merasakan kehangatan seperti ini.

Mr. U.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang