Déception

212 16 1
                                    

🐰

Hari ini aku pergi kerumah sakit.
Aku fikir ada yang salah dengan tubuh ku, saat pagi hari aku merasa mual perut ku sangat tidak enak

Aku dirumah sakit sedang duduk di kursi tunggu. Aku menunggu nama ku di panggil.

Perasaan ku begitu kacau. Tanpa kusadari tangan ku terangkat mengelus bagian perut rata ku  yang tertutup oleh kemeja.

'otthoke'

'na jaemin'

Nama ku dipanggil lalu aku berdiri dan masuk kedalam ruangan.

Aku duduk di kursi yang langsung berhadapan dengan dokter.

Dokter spesialis

'kang seulgi dr.kandungan'













'jadi bagaimana dok?'

Dokter kang tersenyum tulus

'keajaiban setelah bertahun tahun saya bekerja anda adalah salah satu laki laki langka yang saya temui. Anda mengandung usia nya 1 minggu'

Tubuh ku kaku bak patung.

'sa.saya hamil?' aku syok sekali mendengarnya

'tentu usia nya 1 minggu ini kabar baik. Anda bisa hamil karna anda spesial anda memiliki kantung yang menampung sprema seperti wanita pada umum nya yang dinamakan rahim, jangan khawatir banyak sekali orang yang memiliki kelainan seperti anda'

Aku memegangi perut rata ini.



























.
.
.
.
.

Cuaca hari ini cukup baik

Di sebuah cafe terdapat pria manis tengah duduk sembari meminum Kopi hangat.

Diri nya terlalu mendalami acara minum nya hingga ia tak sadar bahwa ada orang duduk didepan nya

"na jaemin"

Pria manis itu tersentak lalu melihat lurus melawan bicara nya.

"Ah maaf aku terlalu mendalami nya" ujar jaemin si pria berparas manis ini.

"Gwenchana"

"Lalu ada apa?" Si manis bertanya

"Aku ingin mengatakan sesuatu" Pria dengan mata sipit itu menjeda kalimat nya.

"3hari lagi adalah hari pertunangan ku"

Jder!

Bak di sambar petir pada cuaca hujan.

Jaemin mematung.

Rasa nya jantung jaemin ingin lepas..

'otthoke'

Jaemin mencoba menenangkan pikiran nya

"Hey na kau baik baik saja"

"Hmmm Aku baik baik saja Jeno"

Pria bermata sipit itu Lee Jeno.. pria yang ku dambakan dan ku cintai akan bertunangan dengan orang lain.

"Kalau begitu Selamat Jeno. Aku akan datang dengan pesona ku yang manis ini" jaemin berusaha bercanda saat Jeno menatap nya serius ketika ia diam membisu.

"Ahaha baiklah kau memang sahabat terbaik"


















Sahabat? Ahaha lucu ketika aku meminta lebih dari sahabat. Dia berhak bahagia dengan pilihan nya aku hanya bisa berdoa saja ini menyakitkan tapi tak apa. Aku akan mengalah dan berkorban.

























.
.
.
.
.
.




17.15

Langit dikorea tengah tidak baik ataupun bisa dikatakan tengah mendung.

Dihalte bus ada pria tengah menelfon dengan menahan air matanya.

"Renjun yaa aku harus bagaimana. Ini sangat menyakitkan hiks~"  jaemin pria itu jaemin tengah mengadu kan nasib nya ke sahabat.

"Yak Lee Jeno Brengsek.. akan kubunuh dia dengan Pisau dapur ku ini... berani berani nya dia"

"Aku hiks tidak tau harus berbuat apa... Ada nyawa disini hiks" jaemin berkata lirih sambil terisak pelan.

"Jaemin aa aku tau kau kuat.. kau dihalte bukan. Aku akan menjemput mu tunggu lah kau tengah mengandung sekarang.. tunggu lah aku akan cepat kesana"

Setelah itu panggilan terputus.

Dan saat itupula Air mata jaemin tumpah .

Seakan tiada hari esok untuk menangis ia meluapkan segala nya sekarang..

Hujan mengguyur jalanan sekarang.

Kini hanya hujan yang menjadi saksi bisu tangis pilu jaemin.

Jaemin Sabahat Lee jeno tengah mengandung anak Jeno..

Mereka melakukan nya tanpa tersengaja.

Jaemin aaa kau sangat cantik'

Aaa Jeno agh hentikan itu menggelikan'

Hingga akhir nya suara desahan yang menggema di kamar hotel itu.

Memori itu muncul di otak jaemin ..

Sungguh di luar perkiraan nya. Ia memang menyukai Jeno dari waktu SMP tetapi ia tidak akan melakukan hal senekat itu ataupun menikmati permainan itu..

Itu diluar nalar..

Kini jaemin hanya bisa menangis akan keadaan nya..

Hingga ada seseorang memeluk tubuh rapuh jaemin

"Jaemin aaa gwenchana?.. aku disini selalu ada untuk mu" itu renjun..

Memeluk jaemin erat ia ikut menangis akan kondisi sahabat terbaik nya ini...

Jaemin menangis keras sembari mencengkram kemeja nya.

"Jaemin dengar kan aku... Kau harus mempertahan kandungan mu aku akan membantu mu.. kau tau aku selalu ada disisi mu.. apa kau mau pindah ke negara lain agar pikiran mu tenang"

"Akan kupikir kan"

"Baiklah.. ayo pulang"

Setelah itu Renjun menuntun jaemin pulang.
























Menyakitkan jika harus berkorban demi
Kebahagiaan orang yang kita cintai
Tapi tidak apa aku akan mengalah agar bisa
Melihat senyuman menawan nya itu

Jaemin memang dibutakan oleh cinta dan pesona nya Lee Jeno but its okay.
Jaemin akan berusaha melupakan nya dan memulai kehidupan baru dengan baby..

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang