27 Oktober 2021
Girl grup Secret Number mengumumkan comeback kedua mereka. Namun sayangnya, Denise absen dalam comeback kali ini. Penggemar dibuat bertanya-tanya dan sedih dengan pengumuman tersebut. Sementara di sisi lain, ada dua anggota baru yang sedang disiapkan. Salah satu dari mereka adalah Minji.
Saat ia berjumpa kembali dengan Park Jinhee, temannya itu membawanya ke Vine Entertainment. Dengan mempertimbangkan banyak hal, akhirnya Minji pun di-debut-kan di grup Secret Number. Minji tentu sangat bahagia, perjuangannya selama 9 tahun akhirnya terbayar.
Sebelum Minji pindah ke dorm, Mark menyanyikan sebuah lagu dari balkonnya.
Oh, there she goes again
Every morning it's the same
You walk on by my house
I wanna call out your nameI wanna tell you how beautiful you are from where I'm standing
You got me thinking what we could be 'causeMinji mendekat ke jendela. Ia ingin mendengarkan suara Mark, mungkin untuk yang terakhir kali, sebelum ia sibuk dengan kegiatan syuting dan promosi.
I keep craving, craving, you don't know it but it's true
Can't get my mouth to say the words they wanna say to you
This is typical of love
Can't wait anymore, I won't wait
I need to tell you how I feel when I see us together foreverIn my dreams you're with me
We'll be everything I want us to be
And from there, who knows?
Maybe this will be the night that we kiss for the first time
Or is that just me and my imagination?Indah.
Minji memejamkan mata untuk menikmati suara Mark.
Dari tempatnya, Mark juga tersenyum. Ia menyelesaikan bait terakhir lagu Imagination dengan baik. Dan untuk pertama kalinya, ia berteriak pada Minji.
"Minji-ssi, SARANGHAE!"
Jarak antar gedung sejauh 5 meter tidak mengurangi kelantangan Mark. Teriakannya sangat lantang dan mampu membuat Minji tersipu malu.
Minji menjauh dari jendela. Senyumnya masih terpatri. Ia melihat Mark kembali memetik gitarnya, masih dengan lagu yang sama.
We walk, we laugh, we spend our time walking by the ocean side
Our hands are gently intertwined
A feeling I just can't describe
All this time we spent alone, thinking we could not belong to something so damn beautiful
So damn beautifulMinji mencoba memahami lagu itu. Ia belum pernah mendengarkannya, jadi ia tidak tahu judulnya atau penyanyinya.
Setelah selesai bernyanyi, Mark menatap jendela kamar Minji.
"Apa kamu masih di sana? Kalau iya, kamu pasti bertanya-tanya lagu apa yang baru saja saya nyanyikan," ucap Mark dengan sedikit berteriak.
Minji mendekat dan membuka jendela. Ia tidak berani menatap Mark.
"Imagination milik Shawn Mendes," tanpa basa-basi Mark memberitahu Minji.
Minji tidak tahu harus mengatakan apa. Ia hanya mengangguk.
"Nona, maukah kau menyanyikan sebuah lagu untuk saya?" pinta Mark.
"Lagu apa?" tanya Minji.
"Terserah padamu, mungkin lagu yang sesuai untukku?"
i noraereul deutneundamyeon
naegero wajuo
geudaeyeo nan gidarimnidaMinji menyanyikan satu bait lagu IU, berjudul My Old Story.
"Hanya itu?" tanya Mark.
"Maaf Tuan Mark, aku tidak punya banyak waktu," jawab Minji.
"Minji!" teriak Mark.
Sayangnya, Minji berjalan ke luar kamar. Ia turun untuk menemui ibunya yang sedang bersantai.
"Kenapa kamu tersenyum seperti itu?" tanya ibunya.
"Ah, aku? Tidak," jawab Minji canggung.
"Mark menyanyikan sesuatu untukmu?" selidik ibunya.
Minji tidak menjawab, ia kembali ke kamarnya dengan alasan akan bersiap-siap.
Memang beberapa bulan ini, Mark sangat sering bernyanyi di balkon. Membuat Minji jatuh hati dengan suaranya.
"Tuan Mark!" panggil Minji dari jendela.
Mark hanya menatapnya.
"Aku akan pergi hari ini, semoga kamu tidak merindukan aku," ucap Minji kemudian.
Ia memberanikan diri untuk menggoda Mark.
"Bukankah seharusnya saya yang mengatakan itu? Bukankah kamu yang akan merindukan saya?" tanya Mark.
"Tidak, karena aku akan sibuk dengan syuting dan promosi. Aku tidak akan sempat memikirkanmu," sanggah Minji.
"Baiklah Nona. Selamat menikmati masa debutmu. Saya bangga."
"Terima kasih Tuan Mark. Suaramu itu juga bagus, apa kamu tidak ingin menjadi idol?"
"Saya tidak mungkin membicarakan ini di sini, bagaimana kalau kita bertemu saat masa promosimu sudah selesai nanti? Kita akan bicara banyak hal."
"Baiklah, aku akan menunggu waktu itu."
"Kau akan berangkat sekarang?" tanya Mark.
Minji mengangguk.
"Hati-hati ya, jaga kesehatanmu, jangan berlatih terlalu keras, semampumu saja," imbau Mark.
"Terima kasih Tuan Mark," jawab Minji.
Setelah itu Mark melambaikan tangan secara singkat. Minji hanya tersenyum dari jendelanya dan tak lama kemudian ia menjauh dari sana.
Mark sedih karena setelah hari ini Minji tidak akan mendengarnya bernyanyi, tapi ia bahagia dengan kabar debutnya Minji.
"Saya harap, kamu mendapatkan apa yang kamu mau Minji," gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karungrum
Short Story"Bagaimana ia selalu ada saat aku butuh ia?" Sebuah cerita untuk Park Minji.