Chapter 3 (New Version)

26K 1.8K 37
                                    

Suara dosen di depan sana tidak didengarkan oleh Keisha.

Cewek itu menelungkupkan kepalanya di antara lipatan kedua tangannya yang berada di atas meja dan menghela napas beberapa kali. Dimainkannya bolpoin dan terkadang, cewek itu mencoret-coret buku tulis di depannya. Pikirannya mendadak bercabang.

Hal ini dikarenakan pertemuannya dengan Ken tempo hari, di mana Ken menyelamatkan dirinya dari lima orang cowok yang sepertinya berniat jahat kepadanya, juga saat Ken menyelamatkannya dari sebuah motor yang melintas dengan cepat dan hampir saja menabraknya.

Bukan, bukan karena Ken yang ketampanannya menghebohkan semua mahasiswi di kampusnya itu. Tapi, karena ucapan Ken. Ucapan Ken yang sangat membuatnya bingung serta penasaran. Cowok itu bilang, Keisha berhutang nyawa padanya sebanyak tiga kali.

Tiga kali gundulnya Ken!

Keisha tidak pikun. Demi Tuhan, dia hanya dua kali ditolong oleh Ken dalam waktu bersamaan. Tidak ada sejarahnya lagi, tuh, si Ken pernah menolongnya sebelum dua kejadian waktu itu atau bahkan setelahnya.

Cewek itu juga heran dengan kenyataan bahwa Ken datang mengunjungi rumah kontrakannya. Keisha yakin, cowok itu menyuruh anak buahnya atau para pengawalnya, pelayannya, siapa pun itulah, mencari tahu alamat rumahnya.

Apa mungkin, perasaannya yang seolah merasa dikuntit oleh seseorang, memang benar? Dan orang itu adalah Kenzano?

Tapi, cowok itu bahkan terlihat tidak mengerti dengan ucapan Keisha mengenai kuntit-menguntit. Itu artinya, bukan Kenzano orang yang sudah mengikutinya beberapa hari terakhir belakangan ini.

Mendadak, suara dosen tidak lagi terdengar. Keisha yang memang tidak peduli dengan kegiatan dosen sejak awal kuliah tadi, tentu saja tidak ambil pusing. Sejujurnya, dia membutuhkan ketenangan seperti ini. Bukan hanya ucapan Ken saja yang membuatnya tidak karuan, tetapi juga masalah keluarga yang bisa membuat kepalanya pecah mendadak.

Lagi, Keisha menghela napas. Kepalanya mendadak pusing. Dia tidak mengharapkan kehidupan yang kacau seperti ini. Keluarganya tadinya adalah keluarga yang harmonis. Keluarga yang sangat bahagia, seperti kebanyakan keluarga-keluarga lainnya.

Ayahnya adalah sosok yang hangat dan penuh wibawa, sementara bundanya adalah sosok yang lembut dan penuh perhatian. Dia memiliki seorang kakak cowok yang begitu dewasa dan selalu menjaganya.

Namun... semuanya berubah ketika prahara itu datang.

Siapa yang menyangka jika ayahnya yang hangat dan penuh wibawa itu ternyata memiliki wanita lain di dalam hidupnya? Wanita yang dulunya adalah sahabat ayahnya semasa kuliah. Bahkan, wanita itu sudah tidur dengan ayahnya beberapa kali.

Ayahnya juga menjadikan wanita itu sebagai isterinya, sementara bundanya mengikhlaskan begitu saja. tapi Keisha yakin, bundanya sangat sedih dan menderita. Kini, di dalam rumahnya terdapat wanita penyihir yang sangat dibenci oleh Keisha, sehingga dia lebih memilih untuk keluar dari rumah neraka tersebut dan mengontrak sebuah rumah kecil.

Untuk biaya kuliah, ayahnya masih membiayai dan masih bertanggung jawab. Keisha sendiri tidak pernah meminta uang kuliahnya, melainkan sang ayah yang selalu membayarkannya setiap semester.

Karena itu, Keisha bekerja paruh waktu untuk membiayai kehidupannya sendiri, membayar rumah kontrakan dan menabung untuk membayar semua uang yang sudah dikeluarkan ayahnya untuk biaya kuliahnya tersebut.

Entah kenapa, figur ayahnya berubah di mata Keisha. Dia sakit hati, dia sedih, dia marah dan kecewa. Dia tidak mau menerima begitu saja semua uang ayahnya yang sudah menghancurkan kepercayaan dan keluarga mereka. Oleh sebab itu, dia bertekad akan mengembalikan semuanya.

THE SWEET ANGEL OF DEATH (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang