"Bayinya sehat ya Nyonya. Tapi jenis kelaminnya belum ketahuan nih karena posisi kaki bayinya nyembunyiin." ucap seorang dokter kandungan sambil menaruh alat USG.
"ada keluhan lainnya tidak?"
"waktu itu sempat kram perut Dok. Tapi untuk sekarang sudah tidak pernah lagi" sahut Y/n sambil duduk di kursi pasien
"kalau gitu, Saya kasih obat kram ya untuk mengantisipasi kramnya muncul lagi. Sama vitaminnya jangan lupa dihabiskan ya Nyonya" ucap dokter sambil menulis resep obat.
"Baik, Dok"
"Oh iya, kalau nyonya dan suami ada waktu senggang, Saya menyarankan agar nyonya pergi berlibur. Hal itu sangat membantu untuk menghilangkan rasa jenuh atau hormon negatif bagi Ibu hamil."
"Hm, terima kasih Dok untuk sarannya. Nanti Saya sampaikan ke suami Saya."
"ini resep obat yang harus diambil di apotek ya Nyonya. Jangan lupa bulan depan check up lagi di tanggal yang sama seperti hari ini"
"Baik, dok. Saya permisi ya. Terima kasih banyak" ucap Y/n berjalan keluar dari ruang pemeriksaan.
Ia memberikan resep obat dari dokter ke apotek.
Selagi menunggu obat, mata Y/n tertuju pada orang-orang yang berada di sekitarnya.
Ia memperhatikan seorang wanita hamil yang saat itu datang ditemani suaminya.
Wanita itu duduk tepat di sebelah Y/n."Sayang, kamu duduk aja ya. Biar Aku yang kasih resepnya" ucap sang suami kemudian berjalan menuju apotek.
Wanita itu melihat ke arah Y/n dan tersenyum.
"Sudah berapa minggu?" tanya wanita itu
"24 minggu. Kalau Anda?" sahut Y/n dengan senyum ramah.
"sudah trimester akhir, udah mulai ngerasain kontraksi palsu" ucapnya
"Kontraksi palsu?"
"Iya, rasa mulas luar biasa seperti ingin melahirkan padahal belum HPLnya. Makanya tuh liat tas ransel yang dipakai suamiku, itu isinya perlengkapan bayi. Kami fikir sudah waktunya lahir, ternyata kata dokter cuma kontraksi palsu" ucapnya terkekeh.
"Sayang, kamu haus gak? Atau mau apa gitu? Biar aku beliin makanan buat kamu ya" ucap sang suami yang tiba-tiba menghampiri wanita itu.
"aigoo, kamu tadi gak denger apa kata dokter? Bayi kita udah gede banget loh didalem. Aku gak boleh nyemil dulu sayang. Takut nanti bayinya susah keluar" sahut wanita itu.
"hahaha oh iya ya, aku lupa. Maaf ya. Tapi kamu beneran gak pengen apa2? Perutnya masih mulas? Kakinya pegel gak? Sini aku pijitin"
"Aku gak apa-apa sayang. Mulasnya udah berkurang."
"Nyonya Min Y/n" ucap seorang staff apotek
Y/n pun berdiri kemudian pamit kepada wanita itu.
"Eonni, Aku duluan ya" ucap Y/n.
"Ne, hati-hati dijalan ya"
Y/n mengambil obatnya di apotek dan memutuskan untuk segera pulang ke rumah.
Saat sedang berjalan ke lift, Hp Y/n berbunyi. Sebuah panggilan masuk dari suaminya.
Y/n menghela nafas sebelum menjawab panggilan itu."hm" "gak apa-apa" "gak usah, udah selesai." "yaudah iya"
Panggilan berakhir. Y/n segera menaiki lift dan berjalan menuju lobby.
Setibanya di lobby, Ia melihat mobil suaminya sudah terpakir di sekitar lobby.
Ia pun berjalan ke mobil itu."Sayangku cantik banget hari ini" sapa Yoongi dengan senyum yang sumringah.
Y/n sama sekali tidak merespon ucapan Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER || myg x y/n (END)
Fanfiction"Kita baru menikah dua bulan, bagaimana mungkin kau bisa hamil secepat ini, Y/n?" -Yoongi- "Bukankah seharusnya kita bahagia? di luar sana, banyak pasangan yang menghabiskan waktu sangat lama untuk memiliki anak. Tapi kita diberi hadiah secepat ini...